patah

2 1 0
                                    

Waktu membawa ku pada titik temu,namun berakhir semu.
Menghapus kan harapan yang aku bangun sejak dulu.
Ku rasa aku terlalu dalam mencintai mu hingga gelombang yang besar menghantam mental dan fisik ku, seakan tak ada lagi titik semangat dalam hidupku,semua itu karena kamu.

Apakah aku harus mengatakan bahwasanya aku menginginkan mu?
Apakah aku harus menanyakan perihal wanita yang bersama mu waktu itu?
Apakah aku berhak?

Beberapa kalimat terlontar di pikiranku, sehingga aku tidak mampu dalam memahami kalimat-kalimat itu satu persatu, terlalu banyak yang ingin ku tanyakan kepadamu.

Memang yang menyakitkan itu adalah menjatuhkan harapan pada orang yang tidak menginginkan harapan itu.

Akhirnya aku memutuskan untuk bertanya pada teman dekat mu,siapa dia yang bersama mu waktu itu.

Dia bilang "wanita itu adalah wanita yang kamu kagumi dari 2 taun yang lalu"

Aku tidak tau harus seperti apa memahami situasi saat ini,aku menangisi pilu pada rasa yang tidak berpihak kepadaku.

Aku harus berusaha merelakan mu, karena aku tau berharap padamu sama hal nya membuang waktu, karena kamu tidak akan tau,dan tidak akan pernah menghargai itu.

Aku putuskan untuk menjauhi mu,ke tempat di mana aku tidak akan pernah bertemu dengan mu,dan mengubur semua harapan ku,benar saja mengagumi mu 1 tahun lebih hanya berakhir pada patah yang tidak akan tersambung kan.

Aku tidak akan pernah memaksakan rasamu untuk membalas rasaku, karena aku tau, menyakitkan itu ketika kamu bersamaku namun hatimu bersamanya.

Kamu akan abadi dalam rasa yang membekas, tergores kan oleh patahan luka, tersayat kan oleh sakit nya rasa.

Aku berterima kasih pada diri aku sendiri, karena selalu sabar berharap pada apa yang belum tentu menjadi milik ku, bertahan pada apa yang akhirnya tidak akan pernah aku genggam,dan masih tersenyum pada setiap luka yang aku temukan, terimakasih telah kuat, karena berjuta luka akan menuntun mu pada titik terbahagia dalam hidup.

Cukup,cukup satu tahun aku menyimpan nya, sekarang aku tidak akan lagi menganggu mu,namun aku ingin pergi dalam ketenangan hati. Aku akan mengungkapkan rasaku padamu agar kamu tau, terlalu sibuk nya kamu mengejar dia Sampai kamu tidak pernah melihat orang yang menunggu dengan batas waktu lama yang berakhir semu.

Akhirnya siang itu aku memundurkan diri dari pekerjaan yang selama ini aku kerja kan, yang bertujuan awalnya adalah ingin dekat dengan mu,namun aku rasa sekarang sudah tidak perlu karena harapan itu sudah hilang sejak aku tau,kamu suka dengan nya bukan denganku,dan selama ini juga aku mengejar mu.

Aku tidak berhasil menemui mu hari ini,namun kamu sudah menyetujui perihal aku memundurkan diri dari kantor mu,aku menulis secarik surat yang aku titip kan pada sekretaris pribadimu,perihal apa yang aku rasakan selama ini.

"Hai,aku adalah orang yang mengagumi mu setahun lebih,dan setahun lebih itu juga aku memendam nya,baru sekarang aku berani mengatakan itu,meski aku tau berharap padamu akan mengantarkan pada berjuta luka dalam harapan yang ku simpan istimewa.

Terimakasih telah mengajarkan ku artinya bersabar dalam harapan yang tidak akan pernah ku genggam,dan pada bayangan indah yang tertampar pada kenyataan pahit,aku berterimakasih padamu karena telah mengisi hatiku meski sekarang aku harus menghapus itu,dan berterimakasih, telah memberikan senyum terbaik pada ku waktu itu, meski aku tau senyuman terbaik itu mengantarkan mu padaku,pada titik menyerah.aku akan selalu mengagumi sosok mu.

Dari aku yang mencintaimu

Akhirnya aku bangga meski pada titik terakhir ku,aku harus merelakan mu tapi senggangnya aku pernah membuat mu tersenyum kepadaku.






"Karena aku cukup sadar diri mencintai mu cukup aku simpan dalam hati dan memori"


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 16, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Detikan waktu yang menjalarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang