1

13.5K 1.3K 394
                                    

Author POV

Noa membuka pintu apartemennya dengan buru-buru. Cuaca amat dingin siang ini karena hujan turun cukup deras.

Begitu melangkah masuk, dia dibuat kaget karena seorang perempuan berlari ke arahnya dan memeluknya.

"Loh, kok kamu di sini? Sejak kapan?" Tanya Noa kaget,

Perempuan itu menjinjitkan kedua kakinya, sementara kedua tangannya memeluk leher Noa dengan cukup erat.

"Kok lama amat pulangnya?" Tanya perempuan itu lirih,

Noa balas memeluk pinggang perempuan itu dengan erat, "Tadi Asahi minta ditemenin beli kado buat pacarnya."

Si perempuan melepas pelukannya dan menatap Noa sambil memanyunkan bibirnya.

Noa terkekeh, sambil mengekori si perempuan yang jalan duluan menuju sofa.

Senyum Noa yang mengembang selama beberapa saat lalu pun pudar seketika, begitu kedua matanya menangkap beberapa strip obat penenang di atas meja.

"Naya!"

Panggil Noa marah.

Iya, perempuan itu adalah Naya, Song Naya. Istrinya Park Jihoon.

Dengan marah, Noa bergegas mengambil semua obat itu dan membuangnya ke tempat sampah.

Noa melepas mantelnya sambil balik jalan ke sofa menghampiri Naya yang udah terduduk lesu di sana.

"Udah berapa kali aku bilang?! Aku gak mau kamu neguk obat-obatan kaya gitu!!"

Naya meraih tangan kanan Noa.
Menarik laki-laki itu untuk ikut duduk di sampingnya.

"Maaf. Aku cuma minum satu butir kok. Aku cuma ... Ngerasa, bener-bener gak bisa ngatasin kekacauan ini sendiri kali ini." Ucap Naya dengan senyumnya,

Noa menatapnya penuh arti.
Disaat tangan kiri Noa bergerak untuk merangkulnya, Naya menyandarkan kepalanya di bahu Noa.

"Besok-besok langsung telfon aku kalo ngerasa gak bisa ngatasin semuanya sendirian. Kaya biasa." Kata Noa,

Naya memanyunkan bibirnya, "Aku udah telfon kamu puluhan kali dari dua jam yang lalu!"

"Astaga aku lupa! Handphoneku mati. Aku lupa bawa powerbank tadi." Noa menepok jidatnya sendiri.

Tangan kanan Noa bergerak merapikan helaian rambut Naya yang agak berantakan.

"Jiya ada dimana?" Tanya Noa,

Naya masih duduk memeluk kedua lutut sambil menyandarkan kepalanya ke bahu Noa, "Di rumah ayah." Jawabnya,

Jiya adalah putri Naya dan Jihoon.

~

"Wahhh ponakan om pinter banget gambar nya ..." Puji Doyoung sambil membuka lembaran buku gambar milik Jiya,

Gadis kecil berumur 5 tahun itu baru aja masuk tk 4 bulan yang lalu.

"Tadi aku gambar ini di sekolah, sebentar lagi kan papa ulang tahun, aku mau kasih gambar ini dipakein bingkai sebagai kado ..." Kata Jiya sambil senyum lebar begitu menatap hasil gambarannya sendiri,

Sebuah gambar laki-laki, perempuan dan gadis kecil. Bertuliskan Papa, Mama dan Jiya♡

"Ihhhh anak pinterrr!" Doyoung mengusak pucuk kepala Jiya dengan gemas,

Keponakannya yang berpipi chubby itu pun cekikikan.

"Oh iya om, boleh pinjam hp?"

"Buat apa?"

"Mau telfon papa. Kangen ..."

"Papa kamu kan lagi kerja, takutnya lagi sibuk-"

"Sebentar doang, Jiya kangen banget, semalam kan papa gak pulang. Telfonin yaa, ya ya ya, om Doyoung kan baik! Mwahhhh!" Jiya mencium pipi Doyoung sambil mengedip-ngedipkan kedua matanya,

Bikin Doyoung makin gemas dengan tingkahnya.

"Yaudah iyaa ..." Sambil terkekeh Doyoung mengambil hp nya untuk nelfon Jihoon,

Tapi ternyata Jihoon gak ngangkat telfonnya. Bahkan Doyoung udah berkali-kali nelfon dia.

"Gak diangkat sayang, kayanya papa kamu lagi ada meeting di perusahaan." Kata Doyoung,

Jiya langsung memanyunkan bibirnya sambil menghela nafas.

"Nanti kakek suruh papa jemput kamu ke sini ya ..." Ucap tuan Song Mino sambil berjongkok di depan cucu sematawayang nya itu,

Jiya mengangguk cepat-cepat, "Makasih kakek."

~

"Nay, telfon ..."

Kata Noa yang baru keluar dari kamar mandi dengan baju handuknya. Sambil mengelap rambut basahnya dengan handuk, dia mengambil hp Naya yang ada di atas nakas.

Naya yang sejak beberapa jam lalu berbaring di kasur Noa langsung bangun.

"Dari siapa?" Tanyanya,

"Jihoon."

Setelah mematung sejenak, Naya beranjak dari kasur dan mengambil hpnya dari tangan Noa.

Naya menghela nafas berat sebelum akhirnya mengangkat telfon dari Jihoon.

"Halo ..."

"Dimana?"

Tanya Jihoon tanpa basa basi.

Naya diam sejenak,

Kenapa masih pura-pura gak tau, disaat sebenernya kamu selalu tau aku ada dimana dan apa aja yang aku lakuin setiap saat.

Batin Naya.

"Rumah sakit." Jawab Naya bohong,

Dia memang kerja di rs sebagai perawat.
Tapi hari ini dia gak masuk kerja dengan alasan kurang sehat.

Setelahnya Jihoon malah diam.

"Udah makan?" Tanya Naya,

"Udah. Tadi ayah ngechat, nyuruh aku jemput Jiya ke rumah. Aku harus jemput kamu dulu ke rs terus kita ke rumah ayah bareng apa gimana?"

"Gak usah. Kamu aja yang ke sana. Nanti aku mau langsung pulang ke rumah dari rs."

"Yaudah ..."

Setelahnya,
Jihoon menutup telfonnya.

Kedua mata Naya memerah dan berair seketika. Tangan kanannya mencengkeram hp kuat-kuat. Amarah terpancar jelas dari wajahnya.

"Perempuan itu pasti masakin banyak makanan enak kan buat kamu ..." Gumam Naya pelan,

Naya mengatur nafasnya yang mulai terasa berat. Begitu dia berbalik, Noa udah berdiri tepat di belakangnya.

Lagi-lagi Noa menatap Naya dengan tatapan penuh arti.

"Noa, kamu gak akan pergi kemana pun kan?" Tanya Naya dengan senyum manisnya, tapi masih dengan kedua mata berkaca-kaca,

Pertanyaan itu udah gak asing banget di telinga Noa. Udah ratusan kali Naya melontarkan pertanyaan yang lebih terasa kaya permintaan itu ke Noa.

Dan jawab Noa selalu sama, "Engga. Aku bakal selalu ada tepat di belakang kamu kaya biasanya. I'm promise."

Setelahnya Noa menarik Naya ke dalam pelukannya, juga mengecup pucuk kepala perempuan yang balas memeluknya erat itu.
















SEQUEL = MUNCULNYA KONFLIK BARU😂😂😂
Disini ada sesuatu yang terjadi di kehidupan rumah tangga Naya-Jihoon, melibatkan Noa dan satu tokoh cewe baru:') Nanti ada Junkyu dll juga kok hehe^^
Tolong banget inimah jangan jadi sider:)
Next?
Vote+komen😉

¤ D A N D E L I O N ¤ ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang