14

5.4K 873 788
                                    

Author POV

"Kamu harus tetap melanjutkan hidup, Jihoon. Lupakan putri ayah dan cari perempuan yang baik untuk jadi istri kamu sekaligus ibunya Jiya."


Hoekkkkk!


Byuuuuuurrrr~


"ARGHHHHHH!! Jihoon lo jorok banget sih!!" Teriak Hyunsuk jijik karena Jihoon yang tidur di sampingnya mendadak bangun dan langsung muntah kena celananya,

"Uhukkk uhukkkk ..." Jihoon terbatuk-batuk sambil memegangi dadanya,

Raesung buru-buru lari ke dapur untuk mengambil segelas air hangat. Sedangkan Hyunsuk langsung masuk ke kamar Jihoon untuk ganti celana.

"Cepetan minum!" Suruh Raesung,

Jihoon nurut-nurut aja.
Kepalanya terasa sakit bukan main.

"Gua bilang juga apa ... Jangan minum alkohol tiap hari. Kenapa sih lo gak pernah mau denger?!" Raesung udah siap ngomel,

Sedangkan Jihoon mengatur nafasnya yang masih terengah-engah, "Naya ..." Lirih Jihoon,

Seketika raut wajah Raesung berubah sedih, dia bahkan langsung meluk Jihoon. "Gua kan udah bilang, lo harus ikhlas!" Bisik Raesung sedih,

Jihoon langsung mendorongnya, "Enggak! Gak mungkin!" Ucap Jihoon gak percaya,

Dia pikir semua itu cuma mimpi!
Gak mungkin Naya beneran pergi dari dunia ini!

Sesaat kemudian Jihoon langsung berlari keluar. Bikin Raesung teriak, "JIHOON LO MAU KEMANA? DILUAR HUJAN ANJIR!"

Tapi Jihoon gak menggubrisnya.
Jihoon lari sekuat tenaga menerobos hujan yang malam ini turun cukup deras. Bahkan dia lari tanpa memakai sendal.

Dia gak peduli.
Dia harus ke rumah ayah Naya sekarang juga. Untuk memastikan apa Naya beneran pergi atau engga.

Hosh ... Hoshh .. Hosh ...

Sampai di depan rumah ayah Naya, nafas Jihoon udah terengah-engah, tubuhnya menggigil dan kedua kakinya terasa perih karena dia berlari tanpa memakai sendal.

Jihoon menjinjitkan kedua kakinya, atensinya tertuju ke pintu rumah ayah Naya

Cukup lama dia mondar-mandir di bawah derasnya hujan. Dia mau mencet bel, tapi ragu.

Sampai tiba-tiba pintu rumah ayah Naya terbuka ...

Dan muncullah Song Naya dari balik pintu.

Bikin kedua mata Jihoon membelalak.
Sesaat kemudian dia mengucek kedua matanya berkali-kali.

"Ini nyata kan? Ini bukan halusinasi kan?!" Gumamnya panik,

Naya terlihat duduk dengan lesunya di kursi teras. Ada dua hal yang menarik atensi Jihoon, tadi Naya berjalan keluar dengan kaki kirinya yang entah kenapa kaya keliatan sakit. Dan dahi sebelah kirinya terlihat dibalut plester luka.

"Nay ... Naya ..." Panggil Jihoon pelan ...

Naya yang tengah duduk melamun itu gak mungkin denger suara Jihoon, karena hujan turun deras banget.

Tapi diluar dugaan Jihoon ... Naya menoleh ke arahnya. Menatap kaget sekaligus bingung ke arah Jihoon sambil beranjak dari duduknya.

Naya mengambil payung dan berlari keluar pagar, "Jihoon! Kamu ngapain malem-malem ke sini? Kenapa hujan-hujanan?!" Tanyanya panik,

"Nyata? Ini nyata kan? Kamu beneran Naya kan?" Tanya Jihoon bikin Naya mengerutkan dahinya karena bingung,

"Kamu kenapa sih?!" Naya makin bingung,

¤ D A N D E L I O N ¤ ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang