Bab 1. Mata yang paling Indah

11.1K 221 12
                                    


Setelah dipersilahkan masuk ruang meeting, Yusuf duduk di barisan paling depan. Matanya terus saja mengamati lembaran kertas yang baru diterimanya. Yusuf mengulanginya lagi dalam hati "Jose Armando" nama orang yang akan menjadi teman sekamarnya.


"Ok baiklah, aku akan sekamar dengan orang latin, nih." Yusuf bergumam dalam hati sementara matanya berbinar binar membayangkan bakal sekamar dengan orang latin. Apakah dia brewokan? bulu dadanya banyak? Mata dan alisnya pasti sexy. Atau jangan-jangan dia Homopobhia.. Waah Gawat dong klo roomate seperti itu. Suara dari microphone membuyarkan lamunan Yusuf. Manager HRD mengawali meeting orientasi pegawai baru.


Sejam kemudian Meeting selesai dan semua peserta meeting dipersilahkan beristirahat di kamar sesuai yang tertera di kartu Identitas. 

Yusuf berusia 23 tahun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yusuf berusia 23 tahun. Putra Bandung ganteng yang baru saja menginjak dewasa berbadan tegap 170 cm dengan berat badan 65 sangat proporsional. Ketekunannya melatih otot badan 3 kali seminggu membuat semua wanita ingin dipeluknya. Apalagi lelaki gay di tempat gym langganannya sudah pasti berlomba berebut perhatiannya.
Setelah melewati proses seleksi yang panjang, akhirnya cita-cita bekerja di Kapal sekala international yusuf tercapai. diterima di kapal peti kemas milik perusahaan Cargo terbesar di dunia menyingkirkan ratusan pelamar lain, Memiliki penghasilan dollar yang lumayan untuk membantu perekonomian keluarganya. Dan di kapal ini Yusuf akan memulai kontrak sekaligus perjalanan karir pertamanya sebagai chef selama 6 bulan kedepan.


Tiba di kamar, yusuf melihat ke sekeliling. Kamar yang berukuran tiga kali dua meter, dengan tempat tidur susun, dua lemari, TV, kulkas kecil dan meja kecil. Yusuf membuka pintu yang ada di pojok ruangan dan ternyata itu pintu menuju kamar mandi. sempit memang hanya berukuran satu meter persegi tapi cukup untuk mandi dan buang air. dilengkapi dengan wastafel kecil, lemari kecil dari cermin, toilet dan pancuran yang dipisahkan tirai untuk mandi. Begitulah kamar pegawai kapal yang didesign minimalis untuk dua orang pegawai.


"kemana ya roomate aku? Aah mungkin dia sedang kerja. sekarang kan masih jam kerja." gumamnya dalam hati.


Yusuf mendapati kamar yang rapi wangi, semua barang tertata rapih, syukurlah berarti teman sekamarku orangnya rapi, tidak Jorok dan Wangi. Yusuf segera membereskan barang-barangnya. Memasukkan baju bajunya di lemari dan semua perlengkapan mandi di kamar mandi lalu bergegas ganti baju seragam karena harus kembali ke ruang meeting untuk bertemu dengan supervisor dan memulai hari pertamanya. Selesai bersiap-siap, tiba tiba terdengar suara pintu kamar dibuka. 


"Hai, Are you Yusuf? my new roomate?" (Hi, apa kamu yusuf teman sekamarku yang baru?)

"Hai, Are you Yusuf? my new roomate?" (Hi, apa kamu yusuf teman sekamarku yang baru?)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sapa seorang pria dengan suara beraksen latin, dalam, sexy dan penuh keramahan. Yusuf berbalik dan matanya bertemu dengan sepasang mata coklat, dengan bulu mata lentik dan Alis yang lebat. Wajah itu tersenyum, tampak deretan gigi yang putih dan bersih. Hidungnya mancung dengan rahang yang tegas dan samar terlihat kumis dan brewokan yang baru tumbuh. Tampan, teduh dan Manly, enak dipandang.


Meski gugup, Yusuf berusaha maksimal membalas senyum itu dengan senyuman terbaiknya.


"I'm Jose Armando, from Peru."(Aku Jose Armando, dari Peru). 

Lelaki itu mengulurkan tangannya, Yusuf menyambut tangan itu. Hal pertama ketika kedua tangan itu berpaut, Yusuf merasakan tangan Lelaki yang hangat, telapak sedikit kasar dan genggaman itu sangat kokoh.

"I'm Yusuf, from Indonesia. It's Nice to meet you. but unfotunately, I'd get to go. My supervisor waits me in Meeting room. Talk to you later, Ok"("Aku Yusuf, dari Indonesia. Senang bertemu denganmu. Sayang aku harus pergi. Supervisor aku menungguku di ruang meeting. Kita ngomobrol lagi nanti, OK")


Dengan berat hati Yusuf melepaskan jabatan tangan, pamit keluar kamar. Setengah berlari menuju Ruang meeting dimana supervisornya sudah menunggu. Wajah tampan itu terus saja memenuhi pikirannya. Tanpa disadari Yusuf senyum senyum sendiri tersihir oleh ketampanan dan daya pikat yang luar biasa. "Tuhan, Kau telah mengirim seorang dewa tampan untuk jadi teman sekamarku.. "Yusuf berbisik pada dirinya sendiri bersamaan dengan Nafas kebahagiaan memenuhi semua rongga dadanya.


Bersambung..

==============================

Suka dengan tulisanku? Penasaran dengan kelanjutannya?

Please please please... Like, Follow, Add to Library.. dan yang penting Komennya..
Salam..

Dewa Jantan dari PeruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang