Bab 7. Rasa itu

5.8K 146 17
                                    


Kini Dewa Jantan itu Bertelanjang dada, bulu bulu di dadanya menunggu untuk disentuh. Yusuf tak menyianyakan kesempatan itu, langsung diciumnya bibir sang Dewa yang dicintainya dan dirabanya setiap inci dada bidang penuh bulu itu. Birahi yang sangat deras itu menuntun yusuf mendorong dan mereka berguling. Yusuf diatas Jose Armando semakin leluasa untuk mencium Rahang, leher, turun ke Dada..Yusuf menggigit pelan puting susu Jose Armando, dan membuatnya mengerang menahan kenikmatan.


Jose Armando membiarkan Yusuf melakukan apa saja yang di inginkannya. Yusuf memanjakan sang Dewa Jantan itu dengan kecupan ciuman di seluruh tubuh sang Jantan.  Sensor kulit Jose Armando menyambut sensasi itu dan terus membiarkan gairah birahinya semakin bergejolak.

Jose Armando menarik kaos Yusuf dan Yusuf pun melepaskan dan melemparkannya. Yusuf melanjutkan ciuaman ciumannya tidak lagi di dada.. kini Yusuf semakin nakal. Diangkatnya tangan Jose Armando dengan leluasa bisa mencumbu ketiak Jose Armando. Sang Dewa jantan kini menggeliat pasrah tak kuasa menahan geli setiap kali cumbuan Yusuf yang kini menjilati Udel, perut dan berusaha melepaskan kancing celana Jose Armando.


Jose Armando mengangkat pinggulnya, memberi isyarat agar yusuf melepaskan celananya. Yusuf sengaja hanya lepaskan celananya, meninggalkan celana dalamnya tetap disana. Yusuf membenamkan wajahnya, menjilat kejantanan Sang Dewa dari balik bahan tipis itu. Mencium aromanya dalam dalam dan menjilati ujung kepala Kontol sang dewa yang menyembul keluar. Jose Armando tak tahan dan menurunkannya. Kini Kejantanan 20 centi itu berdiri tegak siap berpetualang dalam lubang kenikmatan. Yusuf mengulumnya, menghisap sekuat yang dia mampu. Memasukkannya lebih dalam sampai tersedak saat kontol itu meninju kerongkongannya. Merasakan sesak di selangkangannya, Yusuf resleting celana dan menurunkannya.


Yusuf tak percaya tapi ini nyata, Dewa Jantan dari Peru, yang sangat diinginkannya, kini berbaring telanjang dihadapannya. Pasrah menunggu sentuhannya.Tak mau membuang waktu lagi, Jose Armando menarik yusuf mendekat dan mencumbunya lagi. Kali ini tangannya berusaha menyingkirkan Celana yusuf sekaligus dan langsung mencari lubang kenikmatan yang sembunyi dibelahan pantat Yusuf.


"Aaah.." Yusuf mendesah saat ujung jari Jose Armando mendobrak masuk menggoyangnya maju mundur dari pelan, cepat semakin cepat membuat yusuf lemas.


Jose Armando bangkit berlutut diantara kaki Yusuf. Gairahnya bergejolak semakin parah. Tak tahan ingin memasukan Kontolnya menembus dinding lubang kenikmatan itu. Insting menuntun keduanya. Yusuf terus menatap mata Jose Armando yang sudah dimabuk nafsu sangat liar, dan beringas.


Jose Armando menarik bantal supaya menopang pinggul Yusuf. Membasahi ujung kontolnya dengan ludah dan mengarahkannya tepat dipintu masuk Liang sensitif yusuf. "Aaa,, Slowly" pinta yusuf saat kepala kejantanan itu mendobrak masuk. Yusuf mencoba relax, mengendurkan semua ototnya, membiarkan Kejantanan Jose Armando masuk dan bersatu dalam raganya.Sambil mendekap dan mencium Yusuf, Jose Armando terus menghunuskan kejantanannya melewati dinding sempit dan rapat. Yusuf pasrah dalam dekapan sang Dewa Jantan, walau menahan perih, tapi sesaat kemudian mulai hilang berganti kenikmatan. 


Yusuf semakin tak kuasa saat bibir mereka berpagut. Yusuf menikmati sensasi keduanya, cumbuan mesra lidah dan bibir yang berpagut, serta Kejantanan sang Dewa Jantan yang bersemayam didalam dirinya. Yusuf memeluk erat tubuh Jose Armando yang basah oleh perluh dan keringat, meremas punggungnya setiap kali desiran kenikmatan itu datang.


Tak terasa hampir satu jam tubuh keduanya menyatu bersama mengarungi kenikmatan surga dunia. Jose Armando mengerang panjang, bersiap menuju puncak dengan rytme cepat terus menyalurkan gejolak birahi sampai akhirnya Jose Armando tak kuasa lagiKejantanannya memuntahkan air kenikmatan hangat yang memenuhi ruang sensitif Yusuf.


Jose Armando ambruk dalam pelukan Yusuf. sambil mengatur nafas, membirkan kelelahannya perlahan sirna karena terbayar dengan kepuasan. Kedua tubuh itu berpelukan sepanjang malam sampai pagi menjelang.


~~~ *** ~~~


Yusuf terbangun oleh suara alarm celphone-nya. Masih dalam keadaan telanjang teringat kembali semua kejadian semalam berlalu dengan penuh kenikmatan. Yusuf memandang Jose Armando yang masih tertidur lelap disebelahnya. tersenyum teringat saat sang dewa Jantan itu dengan sangat perkasa membawanya melewati lautan penuh kenikmatan.


Saat berjalan menuju kamar mandi, Yusuf masih merasakan sedikit perih. Yusuf mandi dan segera bersiap kerja. Dipandangnya sekali lagi wajah Jose Armando dalam tidur pulas. Yusuf mencium keningnya dan tiba tangan Jose Armando menariknya.


Antara terkejut dan tak berdaya, Yusuf malah ikut terhanyut cumbuan mesra sang Dewa. Yusuf protes, tapi Jose Armando terus mencium bibirnya tak memberinya kesempatan. Dan akhirnya, "I'm Late!... Please stop it." (Aku sudah telat.. Please udahan!) Pinta Yusuf. Jose Armando menghentikan ciumannya sambil tersenyum nakal dan akhirnya tertawa terbahak-bahak."Tunggu aku ya, pulang kerja nanti..Please.." Jose Armando memelas. Yusuf mengangguk setuju.


~~~ *** ~~~


Sepulang kerja, Yusuf bersiap siap menyambut sang pujaan hati. Membereskan kamar, menemprotkan pengharum ruangan, Yusuf merasa malam ini akan jadi malam yang special.Telepon di meja kamar berdering dan Yusuf mengangkatnya:"Hallo,..""Hallo, is Armando there?""No, He's isn't here. He's working. Who is speaking?""Tell him to call Alex. Please.." Seperti biasa telepon langsung di tutup.


Setiap kali mendengar nama Alex, Yusuf langsung dimakan cemburu. Terbayang kembali saat Yusuf melihat mereka berdua bercanda mesra. Terlebih lagi misteri tentang bungkus kondom itu. Penjelasan Jose Armando sama sekali tidak menjawab rasa penasaran Yusuf.Yusuf melirik jam. Harusnya Jose Armando sudah kembali. Jam kerjanya sudah lewat dua jam yang lalu. Yusuf mulai dihantui pikiran negatif. Kegelisahan mulai merambati hatinya. Galau!Yusuf tak ingin lemah dengan pikiran buruk yang menghantuinya. Yusuf memilih untuk bersiap tidur tak ingin kecewa untuk kesekian kalinya. Yusuf tak ingin termakan janji palsu Jose Armando. Yusuf minum dua pil tidur supaya cepat tertidur.


Pagi hari, Yusuf bangun dengan harapan bisa melihat Jose Armando di ranjangnya. Tapi ternyata harapannya pupus. Ranjang Jose Armando masih sama seperti terakhir Yusuf lihat. Tak tampak kehadiran Jose Armando semalam. Lagi lagi Yusuf harus menelan kekecewaan. kali ini lebih pahit lagi. Yusuf terbuai janji manis Jose Armando yang ternyata palsu. Baru saja merasakan sedikit manisnya hubungan, kini berganti dengan rasa pahit yang kian menyiksa.


Yusuf tak ingin terus terusan begini. Yusuf tak ingin tersiksa oleh perasaannya sendiri. Yusuf ingin bebas. Menginginkan Jose Armando seperti menggenggam duri. semakin erat Yusuf memeluk keinginan itu, semakin terasa perih duri yang menusuk.


Bersambung...

=========================

Kalo kamu jadi Yusuf, apa yang akan kamu lakukan? Comment dong.. 

Kelanjutannya segera menyusul. Mohon Please please Vote, Comment dan Share.

Dewa Jantan dari PeruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang