ARRAFFA || 03

14 2 4
                                    

"Raffa lepasin tangan gue." Ucap Abel mencoba melepaskan genggaman Raffa di lengannya. 

"Raff ish denger gak sih sakit tau tangan gue raffa." Rengek Abel karena Raffa tak kunjung membalas ucapannya.

Duk

"Aishhh RAFFA~~" pekik Abel tertahan saat Raffa menghentikan langkahnya secara mendadak.

"Sampai." Ucap raffa, singkat.

"Apanya sampai?" Ucap Abel bingung. Sampai, sampai kemana..

"Kelas." Oke, Abel kesel sekarang udah tau lagi telmi ditambah ngomong singkat banget.

"Apa sih Raffa ngomong tuhh yang jelas jangan cuma. Sampe. Kelas ishh udah tau gue lagi telmi malah diajak main teka teki." Gerutu Abel. Tunggu tadi dia ngomong apa, Sampe dan kelas.. berarti

Abel mengedarkan pandangannya dan

Ck, lo emang beneran bego bel. Ini kan emang udah di depan kelas lo sumpah punya otak gak guna. Batin Abel

"Jangan." Ucap Raffa menarik tangan Abel yang sedang memukuli kepalanya.

Abel mengangkat kepalanya, netra matanya bertemu dengan mata Raffa yang hitam legam dan juga tajam tatapannya.

"Oh." Ucap Abel ketika sadar dari lamunannya dan menarik tangannya.

"Gue masuk duluan ya, bye." Ucap Abel dan berjalan memasuki kelasnya.

Raffa terus memperhatikan Abel dari awal memasuki kelasnya hingga Abel sudah duduk di bangkunya, setelah itu baru dirinya pergi.

""""

Semilir angin tampak berhembus kencang, hingga pepohonan pun tampak bergoyang ke nanan dan ke kiri. Disini Raffa berada saat ini Roof top tempat yang jarang didatangi murid, dengan menyangga tangannya dipinggiran tembok pembatas.

Huft, Raffa menghela nafasnya dengan berat.

"Gue kenapa, kenapa ketika gue melihat dia untuk pertama kalinya rasanya jantung gue berdetak kenceng banget. Shit." Gumam Raffa menggaruk kepalanya kasar.

"Apa mungkin ini cinta? Atau hanya perasaan sesaat, kalau memang ini beneran cinta gue pastiin akan dapatin lo. Arrabella." Ucap Raffa dengan keyakinannya.

"Woy bro, dicariin taunya malah disini." Ucap Alby menepuk bahu Raffa. Raffa membalikkan badannya guna melihat kedatangan orang tersebut.

"Hmm." Gumam Raffa

"Lo suka ya sama Abel?" Tanya Atalaric menaikan turunkan alisnya

"Gak tau."

"Kalau suka langsung tembak aja, keburu dipepet sama yang lain. Giliran doi udh jadi milik orang lain, baru nyesel ." Ucap Giovano, Raffa mengeratkan genggaman tangannya mendengar ucapan Giovano.

'Lo gak akan bisa orang lain miliki, cuma gue yang bisa miliki lo Arrabella.' Batin Raffa

"Abel punya gue." Ucap Raffa penuh penekanan, Raffa memandang lurus pemandangan dihadapannya dengan pandangan yang tajam seolah dapat membelah pohon menjadi dua.

"Hmm, good luck bro." Ucap ketiga sahabat Raffa menyemangati.

¥¥¥¥∆∆∆∆∆

"Bel kayanya Raffa suka deh sama lo, lo tau gak Raffa tuh dinginnya nauzubillah bahkan banyak banget para perempuan yang tergila gila sama dia bahkan gak pernah Raffa lirik, sedangkan lo ishh bell Gemeshh tau gak Raffa sifatnya kalau sama lo." Celoteh Kara dengan sangat antusias.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 05, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ARRAFFATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang