kita yang satu itu bukan lagi manusia, sayang. kita yang satu itu serupa planet tak berorbit. tak ada arah, tak ada tujuan, hingga akhirnya bertabrakan dengan planet lain sebab besar ego masing-masing. barangkali kita memang pernah sama-sama bahagia, namun kita yang satu itu juga serupa mimpi indah di taman bunga. dimana saling tertawa bersama sebelum menyadari bahwa semua hanya mimpi. bahwa nyatanya hanya ada bunga yang layu, bahagia yang semu, dan kita yang tertipu.
kita yang satu itu bukan lagi manusia, sayang. kita hanya ingin bersama tanpa tahu makna. waktu yang kita habiskan hanya untuk menjadikan dua jiwa raga sama-sama terluka. barangkali esok baskara masih bercahaya, samudera masih elok birunya, dan jagat raya belum hancur sebagaimana mestinya, semoga kita yang bukan lagi satu itu tetap baik-baik saja.
kau dan aku akan tetap menjadi manusia yang selalu berbahagia mesti tak pernah berakhir selamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksara Nirguna
PoetryTulisan ini menjadi jalan tempuh untuk sembuh bagi cerita usai yang tak kunjung selesai. Kau yang pernah dekat namun tak terikat, pernah bersama namun ternyata tak selamanya, pernah menjadi tempat ia singgah namun tak ia jadikan rumah, atau apapun s...
