Sepenggal kisah lama yang kini terjadi lagi. Hahaha, aku hanya bisa tertawa dari sini. Entah mengapa kisah ini seperti ini lagi. Suka teman sendiri.
Jujur saja aku ini bukan orang yang cantik, ramah, dan menarik. Namun kenapa aku selalu suka dengan orang yang kharismatik. Dia berbeda. Sikapnya yang baik kepada sesama menjadi nilai tambahnya. Dulupun begitu. Aku hanya suka pada orang yang baik. Dan juga kharismatik.
Seolah aku ini tak sadar diri. Aku hanyalah aku. Yang hanya bisa tersenyum dari jauh. Memandangmu dari balik punggungmu. Yang ikut serta bersedih hati saat kau terpuruk. Dan, aku hanyalah aku yang hanya mampu melafalkan namamu dalam setiap doaku.
Malam ini semesta seolah tengah tertawa. Menertawakan diriku yan hanya bisa mencintaimu dalam bisu. Tertawa karena aku jatuh pada lubang yang sama. Seolah tak bisa belajar dari masa ke masa. Bahwa mencintai teman hanya membuat diriku terluka.
Aku pun tak bisa menyangka. Ternyata begini nasib kisah cinta. Jatuh pada pilihan paskibra. Yang dimana aku pun tau, dan kamu pun tau, aku lemah dalam hal itu.
Tapi takdir siapa yang tau? Tidak dengan ku. Apalagi kamu. Ya harus bagaimana lagi? Aku hanya bisa pasrah dalam hal ini. Semoga bila memang benar berjodoh kita tak akan terpisah. Namun jika sebaliknya. Aku akan tetap tersenyum setia. Memandangmu dengan bahagia. Berharap kau kan temukan yang setia.
Sepenggal kisah lama. Yang terjadi antara aku, kamu, dan paskibra. Hahaha tenang saja. Aku tak akan mengungkit-ungkitnya. Akan aku simpan dalam hati kecilku ini. Namamu yang pernah singgah dihati setelah dia pergi. Bukan sebagai pengganti namun benar-benar dicintai.
Sepenggal kisah lama yang hanya dapat aku ungkapkan dengan kata. Bukan tak percaya atau tak punya tempat berkeluh kesah. Namun aku hanya ingin membaginya dengan kata, mengingatnya dengan kata, dan menyimpannya dalam kata.
Sepenggal kisah lama yang hanya dapat aku ceritakan. Bukan bermaksud untuk mengumbar-umbarkan. Hanya sebagai hiburan siapa tau kisah kita sama.
Di ujung cerita ijinkanku berkata tanpa maksud menggurui anggap saja omong kosong belaka, aku tak mengapa. Kau boleh suka dengan teman yang bahkan mungkin sangat kau idam-idamkan. Namun ingat lah satu hal wahai kawan. Dia tak akan tau jika kau tak mampu mengungkapkan. Cerita cinta yang kau rasakan.
Selamat malam kawan. Maafkan diriku yang terlalu banyak bicara tanpa jeda. Aku memang bukan pujangga penulis cerita. Aku hanyalah seorang yang hanya mampu menorehkan sebuah cerita dalam kata-kata. Tanpa maksud apa-apa. Murni pemikiran spontanitas saja.
Selamat malam dan sampai jumpa, penikmat sepanggal kisah lama. Salamkan sayangku padanya. -S
KAMU SEDANG MEMBACA
S
RandomMengapa harus S? Karena semua berawal dari S Bukan sebuah cerita, bisa dibilang hanya goresan kata.