Sebuah taksi berhenti di depan apartemen. Gadis berambut hijau sebahu itupun turun dari taksi setelah membayar biaya perjalanannya.
"Terima kasih!" ucapnya sambil menutup pintu taksi.
"Apa kamu ingin ku bantu mengeluarkan kopermu dari bagasi, Nona?" tanya pak sopir.
"Ah, tidak perlu. Aku bisa melakukannya sendiri.." jawabnya.
Pak sopir itu pun dengan ragu membalas, "Eh.. Ah.. Baiklah. "
Gadis itu kemudian menyeka keringat di dahinya setelah dengan susah payah mengeluarkan koper yang sebesar tubuhnya itu dari bagasi. Eh, tapi tubuhnya juga tidak besar. Ya, intinya begitu.
"Haah~ Aku jadi sedikit gugup.."
Ia kemudian masuk untuk menemui orang yang mengurus apartemennya tersebut.
"Ah, apakah kamu yang akan tinggal di 204?" tanya seorang ibu paruh baya.
"Iya benar itu saya.."
"Kamu sudah mengatur passwordnya?"
"Sudah dari minggu lalu saat saya pindah kemari, ini hanya barang tambahan yang saya bawa dari rumah hari ini.." jawabnya sedikit kaku.
"Aku Ishikawa Yoru yang mengurus apartemen ini. Panggil saja Yoru Kaa-san, mereka selalu memanggilku begitu. Kalau begitu langsung naik saja. Aku menyarankan untuk tetap ganti passwordmu 3 bulan sekali ya. Kalau butuh bantuan apapun katakan saja padaku, aku akan membantumu tidak perlu sungkan.." katanya panjang lebar dengan senyum hangat khas keibuan.
"Ah, baik.. Terima kasih banyak.. " ujarnya sambil segera pergi.
Gadis itu pun berusaha membawa kopernya menaiki tangga sendirian.
"Biarkan aku membantumu.. " ujar seorang laki-laki berusia sekitar 20-an di belakangnya.
"Ah, tidak perlu saya bisa....."
"Tidak perlu sungkan padaku. Lagipula siapa yang akan percaya kamu bisa membawa ini sendirian sampai ke atas. Lagipula, aku juga tinggal di atas jadi santai saja. " ucapnya sambil mengangkat koper gadis itu.
"Ah.. itu.. b-baiklah. Terima kasih banyak.."
Tampan, pikir gadis itu. Pipinya pun memerah.
"Berapa nomormu? " tanya laki-laki tersebut.
"Eh?"
‘Apa apaan itu baru kenal langsung minta nomor?! Dasar tidak sopan,’ batinnya.
"Ah.. itu.. saya tidak punya ponsel." jawab gadis itu.
"Hm?" Laki-laki tersebut tampak heran.
"Eh? Saya salah? "
"Maksudku nomor apartemenmu.."
"Ah... " pipinya makin merah.
‘Mampus kau jangan terlalu percaya diri lagipula siapa yang akan tertarik padamu secepat itu bodoh! orang gila! aku ingin jadi unicorn saja,’ pikirnya. Ternyata gadis itu salah sangka.
"M-maafkan saya! " kata gadis itu sambil membungkuk.
"Ah.. haha santai saja. Aku tidak akan setidak sopan itu.." kata laki-laki tersebut.
"Saya tinggal di nomor 204.." jawabnya lagi.
"Eh? 204? Aku tinggal di 205. Ternyata kita bersebelahan.
‘Ah, memalukan sekali. Kenapa harus sebelahan juga sih! T-tapi dia tampan juga baik.. Hentikan, bodoh!’ batinnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shikiori Love Story
RomanceShikiori ; dalam bahasa jepang berarti empat musim. Kini empat gadis dengan sifat yang bertolak belakang bertemu. Melukiskan berbagai kisah cinta masing-masing bersama orang dalam takdir mereka. • "Aku ingin keluar dari lingkaran menyesakkan ini"...