Tap your star! 🌟
Guntur menatap layar ponselnya yang kini hanya menampilkan layar hitam setelah sebelumnya ia habis membaca pesan dari Drako.
Empat hari setelah pertemuannya dengan Javnan, anak itu menghilang.
Ia tau kondisi anak itu, ia tau apa yang tengah Javnan hadapi, ia tau dunia seperti apa yang Javnan tinggali. Maka dari itu, sangat sulit menampik kemungkinan negatif yang singgah dikepalanya. Sejak hari itu, ia bersumpah akan menjadi tempat Javnan untuk bersandar, karena baginya orang setegar Javnan sangat sayang bila menyerah. Ia hanya butuh tempat pulang setelah lama melalang buana di sepi, derita juga kejamnya dunia.
Menyadari hilangnya Javnan membuatnya pening seketika, apa lagi ini lebih dari tiga hari. Guntur sudah mencoba mencari kerumahnya, namun yang ia temui hanya kosong. Tidak ada kendaraan atau apapun, bahkan pintu rumahnya dikunci. Bila memang pindah, Guntur akan sangat marah bila anak itu tidak memberinya kabar apapun.
Maka dari itu saat Drako mengiriminya pesan singkat perihal keberadaan Javnan, hatinya lega. Mengetahui bahwa mereka masih didunia yang sama, Guntur sudah puas. Namun kini, cemasnya justru berganti dengan cemas yang lain.
Kek, Javnan masuk rumah sakit. Kecelakaan. Dia masuk RSD dekat jalan makmur. Dia diruang rawat VIP tulip.
Dan dia bilang, maaf gak bisa kasih tau kakek. Dia gak boleh lama-lama pegang ponsel.
Guntur menghela nafas lagi. mencoba membawa oksigen masuk keparu-parunya. Javnan sepertinya spesialis membuat orang lain cemas.
Jemarinya kembali bergerak diatas ponsel, mengirimi pesan pendek kepada Drako sebelum tungkainya pergi membawa kunci mobil Fortuner hitamnya.
Drako, hari ini sampai jam 7 aj,,,,,,kakek mau jenguk Javnan,,,,,,besok libur.
Sesaat setelah mobil fortuner hitamnya memasuki halaman rumah. Guntur dapat melihat sang istri tengah duduk dikursi teras dengan menggenggam ponsel pintarnya. Yang membuatnya bingung adalah tatapan sang istri yang redup, tatapannya kosong dan memprihatinkan.
Baru saat kakinya berhasil menyentuh teras, satu pelayan perempuan yang sedari tadi berdiri dengan gelisah menghampiri tuannya dengan raut cemas.
"Ibu sudah dari tadi seperti ini, tuan. Habis menerima telfon dari Aden," katanya.
Guntur bergerak mendekat, meraih bahu sang istri. Yang disentuh langsung terlonjak, membalas tatapan cemas Guntur dengan sorot mata linglung. Lalu tak lama, bulir air mata perlahan jatuh dari kelopak sang istri. Guntur segera membawa istrinya masuk kepelukan. Ia bingung, entah apa yang terjadi lalu mengapa istrinya tiba-tiba menangis setelah mendapat panggilan dari anaknya. Apa anaknya kembali berulah?
"San, kenapa?" tanyanya. Sang istri menggeleng, lalu menyodorkan ponselnya kehadapan Guntur.
"Dikta telfon... anaknya masuk rumah sakit, anaknya--," ucapan sang istri seketika terpotong saat tiba-tiba Guntur berdiri melepas rematan pada bahunya dengan telak. Nafasnya naik turun, Sani tau suaminya kini tengah menahan marah.
Ia bahkan menutup mata dan bernafas cukup dalam.
"Rumah sakit dimana?"
"RSD...Mas, aku mohon izinin aku kesana, dia--. "
"Ayo, karyawanku juga ada yang sakit disana," ujarnya sembari menghela nafas. Merasa lega setelah berhasil menahan emosi yang sejenak membakar hatinya.
Ya, memang topik tentang putranya dan sang cucu yang belum pernah ia temui selama ini begitu sensitif bagi Guntur.
![](https://img.wattpad.com/cover/216918568-288-k562537.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Way I Live ✔
Novela Juvenil(Tidak di revisi) Javnan Kevlar tak pernah tau bahwa datangnya di dunia ini ternyata sebagai penabur luka bagi Bunda. Sebagai gantinya, ia harus melewati hari-hari berat dengan sikap Bunda dan juga Ayahnya yang memiliki sejarah hidup yang tak perna...