Two-

15 1 0
                                    

Guanlin mengacak-acak rambutnya frustasi "lu ga cape nangis mulu?, dua jam lu nangis" ujar guanlin menatap jihoon malas

"Ji-jihoon hiks takut guanlin" isak jihoon

"Gue udah bilang, gua bercanda" balas guanlin datar

"Ta-tapi--"

Cup

"Tidur" perintah guanlin setelah mengecup bibir mungil jihoon

"Gausah nangis lagi, gue mau keluar bentar"

"Kalo gue balik, lu belom tidur, mati lo di tangan gue"

Guanlin meninggalkan jihoon yang sedang menahan isak tangis dan rasa malunya karna telah dicium guanlin

Jihoon menyentuh bibirnya lalu tersenyum senang

"MIMPI APA JIHOON DICIUM GUANLIN" senang jihoon sambil loncat loncatan di kasur milik guanlin

Ceklek

"Tidur" perintah guanlin tajam lalu menutup kembali pintu kamarnya

Jihoon menahan malu nya lalu membanting badannya di kasur dan menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut milik guanlin

•••

Guanlin keluar dari kamarnya sambil mengacak-acak rambutnya

"Bodoh, ngapain lu cium dia" frustasi guanlin

"Gila lu ya?"

"Bego"

"Tolol"

"MIMPI APA JIHOON DICIUM GUANLIN"

Guanlin mendengar suara gaduh dari kamarnya dan teriakan jihoon

"Lah, tu bocah seneng apa gimana?" Tanya guanlin pada dirinya sendiri

Ceklek

Guanlin membuka pintu kamarnya lagi dan menatap jihoon tajam

"Tidur" perintah guanlin tajam

Guanlin menutup pintu kamarnya lagi lalu turun menuju ruang keluarga dengan senyum tipisnya

"Jihoon mana?" Tanya dara

"Tidur ma" jawab guanlin

"Dimana?" Tanya Leo

"Kamar guanlin" jawab guanlin singkat

"Ululu" celetuk solar menggoda guanlin

Guanlin menatap solar sinis "apa?" Tanya guanlin ketus

"Pah" panggil guanlin

"Apa?" Jawab Leo

"Hm?" Jawab Ravi

"Papa Ravi, guanlin mau main bentar, ga lama" pamit guanlin lalu meninggalkan ruang keluarga menuju motor sportnya

"HAHAHA Ge'er si kamu" ejek dara

Dingin Tapi Rese -Lai Guanlin-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang