Chapter dua

2.5K 257 42
                                    

Hanya suara detak dari jarum jam di sudut ruanganlah yang menemani Uchiha Sasuke dengan setumpuk berkas yang harus dia baca kembali sebelum dibubuhi tanda tangan. Lima paper cup kopi yang sudah kosong berjejer rapi menemani Sasuke yang tak kunjung keluar dari ruangannya.

Ada satu berkas dengan map bewarna merah yang tampak menarik dari tumpukan berkas-berkas lain. Map tersebut sudah berada di atas meja sejak jam sembilan pagi, sesuai dengan permintaan Sasuke. Namun sampai hari menunjukkan pukul tujuh malam, pria itu belum sempat membacanya.

Beberapa hal mendesak terjadi hari ini, pertemuan dengan rekan bisnis dari Australia yang dimajukan dari jadwal seharusnya, serta ibunya yang mendadak mengajak makan siang bersama dengan alasan sangat merindukan putranya yang jarang pulang ke rumah.

Sasuke memang jarang sekali pulang ke rumah, terlebih setelah dirinya menggantikan Fugaku Uchiha si kepala keluarga sebagai pemimpin Uchiha Holding. Seharusnya jabatan itu diberikan kepaa Itachi yang notaben lebih tua lima tahun dari Sasuke, namun kakaknya menolak dengan alasan tidak ingin meninggalkan rumah terlalu lama dan membiarkan Izumi mengurus putri mereka seorang diri.

Itachi adalah gambaran nyata dari seorang pria yang dinginkan wanita sebagai figure ayah dari anak-anak mereka. Sementara Sasuke, pria itu adalah gambaran nyata dari sosok dewa sex, karena itulah yang hampir selalu dilakukannya dengan pasangan yang selalu berbeda-beda pula.

Jika kalian ingin mengetahui bagaimana Sasuke mendapatkan teman kencannya, mudah saja dengan uang. Mereka hanya perlu menyebutkan nominal pada Jugo yang mengatur kontrak. Dengan syarat tidak menyebarkan hubungan tersebut karena reputasi Uchiha haruslah selalu bersih. Jika salah satu isi kontrak dilanggar, maka Sasuke tak akan segan mengirim anak buahnya untuk menghilangkan jejak seseorang.

Biasanya Sasuke tidak memiliki ciri khusus untuk teman kencannya, hanya perlu cantik dan bersih dari segala macam penyakit. Sekarang dia memiliki ciri khusus, jidat lebat dan merah muda. Sial, membayangkan gadis itu saja sudah membuat kejantanan Sasuke berdenyut-denyut.

Di liriknya map merah yang tampak memanggil-manggil untuk dibaca itu, sekuat tenaga Sasuke manahan hasratnya karena dia adalah orang dengan tipe pekerja keras yang jarang mencampurkan masalah pekerjaan degan kehidupan pribadi, oleh sebab itu Sasuke akan bersabar sampai semua pekerjaannya tuntas.

Berselang lima menit dari kesibukan Sasuke saat ini, ponsel di dalam sakunya berdering. Menampilkan nama Itachi yang tak butuh waktu lama bagi Sasuke untuk mengangkatnya.

"To the point saja, karena aku sedang sibuk."

Dengusan terdengar dari suara disebrang sana. Itachi bisa menebak jika saat ini adiknya masih betah berada di kantor, bersama tangan kanan kesayangannya dan juga hantu perawan penunggu gedung.

"Kudengar tadi kau bertemu ibu."

"Hn." Jawab Sasuke dengan bahasa antah berantah yang hanya bisa dimengerti oleh orang-orang terdekatnya.

"Apa ibu mengatakan sesuatu?"

Kening Sasuke berkerut. Dia tidak tahu kemana arah pembicaraan Itachi saat ini dan dia yakin apa yang ingin Itachi ketahui dari pertemuannya dengan sang ibu sangatlah tidak penting.

"Ibu tidak mengatakan apapun. Kumatikan."

Sasuke kembali melanjutkan kegiatannya. Memasang wajah serius dan tidak peduli dengan Itachi yang mungkin saja mengumpat di depan putrinya yang sedang menyusu.

Baru saja Sasuke ingin membubuhkan tanda tangan pada salah satu berkas yang berisi perjanjian kerja dengan perusahaan swasta yang cukup menjanjikan, ponselnya kembali bergetar. Kali ini nama sahabat kuningnya yang menghiasi layar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 19, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THE HEIRSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang