“Jika nanti ada seseorang yang memandang aneh ke arahmu, aku akan mengatakan pada orang itu kalau istriku ini wanita paling cantik dan paling sempurna fisiknya.”
“Aish... kau ini,”
Ha Neul tersenyum malu sembari menghapus air disudut matanya. Kalimat yang diucapkan Young Soo agaknya mampu membangkitkan rasa percaya di wanita ini. Ha Neul mengangguk kepala pertanda dia mau diajak keluar oleh Young Soo.“Kalau begitu aku mandi dulu ya? Tidak keberatan kan kalau kau menunggu sebentar.”
“Ya, tapi jangan terlalu lama mandinya.”
Setelah Ha Neul memamerkan senyuman sebagai bentuk jawaban, selang 5 menit Young Soo sudah terlihat lebih fresh setelah mandi. Karena saat ini musim dingin masih belum berganti, Young Soo membantu Ha Neul mengenakan mantel untuk tetap menjaga suhu tubuhnya dari udara dingin. Sembari bercengkrama ringan mereka meninggal apartemen tersebut dengan Young Soo mendorong kursi roda Ha Neul dari belakang.
Sebuah taman luas yang tak terlalu sering mereka kunjungi, sore itu terlihat ramai. Ada segerombolan anak bermain boneka salju, beberapa pasangan muda tengah berlari mengelilingi taman dengan menggunakan pakaian olahraga dana ada pula yang hanya sekedar jalan-jalan saja sama seperti tujuan Young Soo sekarang.
“Semua orang di taman ini kelihatan begitu gembira, ya?” ujar Ha Neul buka suara
“Kau dan aku termasuk dalam kumpulan orang-orang yang bahagia juga, bukan?”
Ha Neul menghela napas. “Entahlah.”
Young Soo menghentikan laju kursi roda Ha Neul lalu berjongkok di depan wanita itu.
“Ada sesuatu yang mengganjal di hatimu, sayang?”
nada suara Young Soo begitu lembut ketika dia berseru
“Aku sendiri juga tidak tahu. Entah kenapa berada disisinya saat ini rasanya hambar tak semanis kemarin.”“Kau tidak mencintaiku lagu, Ha Neul?” Young Soo menggenggam erat kedua tangan Ha Neul. Ekspresi wajahnya yang tadi ceria kini agak kelihatan gusar.
“Bukan begitu. Hanya saja—”
“Apa? Katakan sejujurnya.”
“Kau tidak ingin mencari wanita lain? Yang lebih dari diriku dan mampu membuatmu bahagia.”
“Untuk apa aku mencari wanita lain, Sayangku. Kau, Ha Neul, adalah wanita yang kucari selama ini. Hanya denganmu saja aku ingin hidup dan menghabiskan semua sisa umurku.”
“Kau yakin jika aku memang pantas untukmu?”
“Sangat yakin. Kau tahu, sewaktu kita akan menikah tak ada perasaan ragu dalam diriku. Aku percaya jika Tuhan yang memilihkan seorang Ha Neul untuk menjadi pendamping hidupku, selamanya hingga maut memisahkan kita.”
Kedua kelopak mata Ha Neul berkilat. Dia ingin mengatakan sesuatu, tapi lidahnya seperti kaku.
Ternyata aku memang membutuhkan cinta darimu.
Bodoh sekali permintaanku tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Simple Love That I Feel
RomanceBenar kata pepatah jika dibalik semua kejadian ada sebuah Hikmah dan di balik rasa pahit kehidupan pasti ada rasa manis yang mengiringnya. Sebuah kehidupan tanpa masalah pasti akan terasa begitu biasa dan tak menggairahkan. Young Soo merasa beruntun...