Haii readers..
Mari kita ingat !!
Namanya Deana.
Seorang gadis cantik dengan perawakan mungil sehingga membuat gadis itu terlihat sangat imut.
Deana selalu tampil berkharisma.
Tak heran setiap pria yang menatapnya akan begitu menyukainya.Menurutnya, nama Deana sangatlah indah bagi dirinya sendiri maupun keluarganya. Karena nama "Deana" menurut mereka menggambarkan betapa beruntungnya mereka memiliki bidadari titipan Tuhan itu.
Terlebih ketika keluarganya menganggap kehadiran putri bungsunya ini sebagai suatu anugrah terindah dari Tuhan.Deana memiliki dua kakak kembar yaitu "Rino dan Rano". Namun Deana menyebutnya dengan panggilan "Abang".
Saudara laki-lakinya itu sangat menyayangi adik perempuan satu-satunya itu.
Bahkan tak ada satupun yang bisa lolos dari tangan abang-abangnya jika ada orang yang menyakti adiknya.Tak terkecuali pria tampan bertubuh tinggi yang dikenal dengan panggilan "Kio"
Yaaa..
Kio adalah kekasih Deana
Deana sangat menyayangi Kio. Begitupun keluarga Deana yang mempercayakan Kio untuk menjaga Deana dimanapun.Kio dan Deana menempuh pendidikan di Kampus yang sama. Oleh karena itu tak sehari pun Deana menjalani hari tanpa ada Kio disampingnya.
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
*Di suatu pagi
"Dea abis ini kamu ada mata kuliah?" ucap Kio sambil menatap penuh tanya kepada Deana
"Mmm gak ada. Kenapa? Mau ngajak jalan? " balas Dea dengan kekehan kecil di wajahnya
"Emang gak bosen jalan sama aku terus? Setiap hari ketemunya aku " jawab Kio sambil memalingkan wajahnya untuk melihat langit yang cerah
"Ini ke-10 kalinya ya kamu bilang gini. Kamu yg bosen sama aku?" ucap Deana sambil menunduk
Kio yang sangat tidak bisa melihat Deana sedih langsung saja mengangkat dagu imut Deana dengan tangannya.
"Aku ga maksud gitu dea. Maafin aku ya. Ayok jalan" ajakan kio dengan penuh senyum
"Yeyyy.. ayoo" jawab Deana yang langsung mengubah ekspresi sedihnya menjadi bahagia
Ya, Kio mengucapkan itu dengan penuh paksaan. Karena Kio sebenarnya memang sudah sangat bosan dengan Deana. Dia ingin sekali mengakhiri hubungannya dengan Deana namun dia menyayangkan hubungannya yang sudah berjalan 3 tahun sejak Kio dan Deana menjadi mahasiswa baru di kampus mereka. Meskipun sudah menjalin hubungan dengan Deana cukup lama, Kio ternyata tidak bisa merubah sifat playboynya.
Meskipun setiap hari ia selalu bersama Deana. Tapi dia selalu menyempatkan diri untuk menemui gadis-gadis lainnya. Meski hanya untuk jalan atau kencan. Tanpa sepengetahuan Deana.Deana memang gadis yang terlalu mempercayai orang lain. Oleh karena itu dia sering dikhianati orang-orang terdekatnya. Namun Deana tak pernah membuang sifat positive thinking-nya ke semua orang. Termasuk Kio.
Deana begitu menyayangi Kio meskipun banyak sekali pria yang lebih tampan dan lebih baik dari Kio.Setelah puas untuk menghabiskan waktu mengelilingi Mall yang ada di dekat kampusnya dan setelah selesai makan siang, mereka pun memutuskan untuk pulang.
Kio mengantar Deana terlebih dahulu dengan mobilnya."Aku langsung pulang ya" kata rio setelah memberhentikan mobilnya
Rio memberhentikan mobilnya di pinggir jalan di depan rumah tingkat yang dihias dengan cat warna navy tersebut.
Ya itu merupakan rumah Deana"Gak mau mampir dlu? Yaudah gakpapa hati-hati ya" jawab Deana dengan penuh manis.
Kio pun memutuskan untuk tidak mampir ke rumah Deana karena katanya dia banyak urusan yang belum di selesaikan
Ha? Urusan? Yaa urusan yang belum selesai itu urusan tentang gadis-gadisnya yang lain.
Setelah mengantar deana pulang Kio memilih ke club dimana dia telah menyepakati untuk menemui gadisnya yang bernama Grace.
Gadis tinggi yang cantik dengan rambut pendek dan pakaian seksinya. Jika saja ada yang membandingkan kecantikan Deana dan Grace tentu saja orang yang melihatnya akan menjawab Deana.
Karena selain cantik dan manis, gadis itu sangat sejuk dipandangi. Ditambah dengan badan minimalisnya. Yang membuat orang ketika melihatnya ingin untuk mencubit pipi gemasnya.
Termasuk Kio yang sangat sering mencubit pipi imut Deana ketika dia merasa gemas dengan kekasih mungilnya itu
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Setelah selesai membersihkan dirinya sore itu, Deana yang mengenakan piyama berwarna ungu memilih untuk keluar dari kamarnya dan berjalan menuju ruang tengahnya yang telah di tempati lebih dulu oleh Laki-laki tampan berusia 25 tahun yang memiliki bentuk fisik yang serupa. Mereka adalah Rino dan Rano.
"Bang Rino kok tumben nonton TV disini. Biasanya juga ngabisin waktu buat baca komik-komik gak jelas abang " ledek dea sambil mencubit lengan kanan abangnya itu
"Biasa abang kamu lg bosen sm dunia kartunnya. Keknya lagi pengen ngerasain hidup di dunia nyata hahaa" timpal Rano yang penuh tawa untuk ikut meledek kembarannya itu
"Apasih kalian. Buku komik abang udah di baca semua jadi daripada bosen mending nonton tv sambil ngeliatin si cantiknya abang yang sekarang sibuk terus sama pacarnya itu" jawab Rino sambil mengusap rambut Deana dengan penuh sayang
"Iya nihh si bucin. Jangan terlalu percaya sama laki-laki selain Ayah dan abang-abang kamu. Karena laki-laki itu gak bakal serius sama perempuannya kalo emang belum umurnya buat serius. Mending pikirin PKL kamu itu mau gimana" Kata Rano kepada Deana
"Iiiss abang-abang ini kek aku anak kecil aja. Kio itu baik tau dan gak mungkin mainin Dea. Dea percaya sama dia. Dan untuk PKL nanti aku udah putusin mau PKL ke Medan aja. Nanti disana bisa tinggal di dkt rumah Om Tarno kan. Bisa sekalian jalan-jalan hihi" Jawab Dea sambil sedikit ketawa
Om Tarno merupakan adik laki-laki dari ayah mereka. Semenjak menikah Om Tarno sudah pindah rumah ke Medan dan pindah tugas ke Medan juga.
"Kamu itu gadis polos yang terlalu Positive Thinking. Jangan terlalu percaya ah" Balas Rino yang meragukan kekasih adiknya itu
Mendengar jawaban abangnya membuat Dea hening sebentar dan sedikit memikirkan kekasihnya itu
"Apa iya Kio gak serius sama aku? Tapi kio selalu terlihat baik sama aku ya meskipun beberapa kali belakangan ini dia sering mengungkapkan kalau dia bosan.
Dan Kio memang tidak seromantis dulu" Gumam Dea dalam hati sambil mengingat-ingat kelakuan kekasihnya akhir akhir ini. Dea pun merasa benar kalau Kio pun sudah jauh berubah. Sikapnya tak semanis dulu.
Dea pun mengingat dengan baik setiap memorinya dengan Kio
Dan yang paling diingat adalah momen ketika Kio mengungkapkan cintanya kepada Dea 3 tahun yang lalu.*Flashback On
Hari itu Kio yang masih awal-awal pendekatan dengan Dea. Mengajak Dea untuk makan di salah satu Cafe sederhana yang ada di kotanya.
"Dea.. coba sekarang kamu lihat pasangan yang pakai dresscode hitam di sebelah kanan itu. Serasi yaa" Kata Kio sambil menujuk ke arah sebelah kanan meja makannya dengan Dea
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Rindu
RomanceIni tentang banyaknya tampungan rindu dari gadis mungil yang menggemaskan Sebut saja dia Deana. Tak ada yang lebih pedih dari memendam rindu yang tak berpenghujung. Dan ini merupakan awal dari seluruh puncak rindu Dea yang akan dijalaninya kedepan. ...