6. Kejutan dari Afhandi

9 5 0
                                    

1 tahun berlalu..
Hari-hari yang dilalui Dea begitu membahagiakannya
Terlebih ketika orangtua dan abang-abangnya sudah mengenal Afhandi dengan baik.

Afhandi pun begitu disukai oleh keluarga Deana. Menurut mereka Afhandi adalah laki-laki yang tepat untuk Deana

*Tret-tret Tret-tret*

Notifikasi ponsel Dea berhasil membuyarkan lamunan syukurnya. Dea pun langsung membuka pesan Whatsapp yang sudah mengganggu lamunannya itu

Betapa terkejutnya Dea ketika melihat siapa pengirim pesan kepadanya.

"Selamat ulang Tahun Deana. Semoga kamu sehat selalu dan semakin sukses disana. Terimakasih atas ketulusanmu dulu. Dan terimakasih atas banyak pelajaran penting yang membuatku menjadi lebih baik
Kau perempuan hebat.
Aku terlalu bodoh dulu telah begitu menyakitimu
Dan aku sekarang sudah menyadari kebodohanku itu
Aku masih mencintaimu Dea. Sampai saat ini aku masih terus memikirkanmu"
Tulis pengirim pesan yang tak lain adalah Mantannya Kio.

Kenapa kio masih mengingatku? Apa Kio benar-benar berubah? Bagaimana jika..
Oh No Dea. Kau tidak boleh memikirkannya lagi. Dia hanya masa lalumu. Kau cukup mengenangnya tapi tidak untuk mengulanginya.
Afhandi lebih baik darinya"
Ucap Dea dalam lamunan panjangnya.

"Ohiya ini kan tgl 25 maret. Kenapa aku bisa lupa kalau aku dilahirkan di hari ini" Ucap dea dengan menepuk jidatnya sendir

"Afhan? Apa dia lupa yaa hari ini hari ulangtahunku" ucap Dea dalam hatinya

Dea yang hari itu tengah memakai baju kerjanya pun teringat bahwa hari ini hari libur kerja.
Entahlah kenapa dia bisa selupa itu

"Ya ampun. Hari ini kan mau pulang ke rumah Yogya. Mama Papa dan Bang Rino pasti sudah menyiapkan banyak kejutan untukku"
Ucap Dea kepada dirinya sendiri

"Deaaaaaaaa.. kok kamu belum turun. Barang kamu udah abang masukin di mobil gak usah di cari lagi" teriak Rano dari bawah

Dea yang mendengar hal itu pun lagi-lagi menepukkan jidatnya. Karena ia baru saja akan menyiapkan perlengkapannya. Pantas saja ia mencari barang-barangnya namun tak kunjung ditemukan

"Iya bang. Dea ganti baju dulu" Sahut Dea sambil sedikit terkekeh

Rano yang telah sangat hapal atas kelakukan adiknya itu pun ikut tertawa karena dia sudah tau kalau adiknya pasti lupa harinya sendiri.

Setelah 15 menit Rano menunggu adik manjanya itu. Akhirnya Dea pun turun dari kamarnya melalui anak tangga minimalis rumahnya.

Mata Rano teduh memandang adiknya yang benar-benar sudah dewasa. Dea yang tampil sederhana namun anggun sekali.
Dea mengenakan Dress Maroon dengan rambut terurainya dijepit dengan jepit mutiara pemberian abangnya dulu.

"Bang kita gak telat kan" Tanya Dea kepada abangnya sambil memakai sepatu heels maroonnya.

" Gak dong. Pesawatnya berangkat jam 10.00 wib" jawab rano

Mereka pun langsung menaiki mobil dan langsung berangkat ke bandara

Tepat pukul 10.00 wib pesawat mereka pun berangkat.

"Selamat ulangtahun princess manjaku" Ucap Rano sambil mengacak-acak rambut Dea

"Iih abang kan jadi rusak rambut Dea. Tapi btw makasih ya abangku sayang" Ucap Dea manja.

Namun Dea yang sedari pagi tadi masih menunggu ucapan dari kekasihnya itupun terus melamun selama dalam perjalanan.

Sampai pesawat mereka pun mendarat dan sampai di Bandar Udara Internasional Adisutjipto.

Tentang RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang