3. Putus

14 6 0
                                    


"Sayang? Apa aku tak salah dengar? Kenapa perempuan ini menyebut Kio sayang? Yang pacarnya Kio kan aku. Kalau begitu. Apakah kio... oh tidak mungkin" batin Dea Penuh tanya

"Kio. Apa maksud semua ini?" Tanya Dea sambil menarik tangan kana Kio

"A-a-aku bisa jelasin semuanya tapi gak sekarang ya" Jawab kio memelas

"Heh? Ngapain kamu narik-narik tangan pacar saya? saya Tiara. Perlu apa kamu sama dia. Ganggu aja orang lagi milih baju juga" Gerutu Tiara kepada Dea dengan mata sinisnya

Dea yang mendengar ucapan ketus selingkuhan kekasih tercintanya itu pun merasakan Di tusuk dengan 1000 pisau tajam tepat di dadanya.
Sakit? Yaa bukan lagi
Dea benar-benar kaget mendengar itu sampai Dea tak sadar telah melepas Dress putih pilihan abangnya yang seharusnya sekarang telah ia kenakan dan memamerkannya kepada abang-abangnya itu

Sontak saja airmata Dea yang sejak awal ia bendung tak mampu ia tahan. Ia menatap Kio dengan penuh rasa sakit.

Kio yang melihatnya pun sebenarnya tidak tega. Tapi dia juga tidak bisa membela diri lagi. Karena kali ini ia benar-benar ketahuan.

"Oh pacarnya mbak ya? Maaf ya mbak dia ini temen kelas saya tadi katanya mau ngerjain tugas kelompok tapi ternyata malah jalan-jalan. Kalau boleh tau sejak kapan mbk menjalin hubungan dengan Kio? Kio tidak pernah menceritakannya ke saya kalau dia sudah punya kekasih" ucap Dea sambil mengusap airmatanya dan menanyakan pertanyaan itu kepada Tiara

Kio yang mendengar itu pun hanya bisa menunduk pasrah tanpa memberi penjelasan apapun kepada Tiara maupun Deana.

"Saya sudah 2 tahun pacaran sama Kio. Kalau kamu tidak ada urusan lagi disini silahkan pergi karena saya ingin lanjut memilih kemeja bersama pacar saya tanpa di ganggu siapapun" ucap Tiara ketus

"Apa ? 2 tahun? Artinya 2 tahun ini juga Kio mengkhianati aku. Kau benar-benar keterlaluan Kio"
Ucap Dea kepada dirinya sendiri

Dea pun langsung meninggalkan tempat itu dan meninggalkan dress yang sudah terjatuh di lantai tanpa mengambil atau mengembalikannya ke tempat semula

Abangnya yang melihat Dea pergi keluar Mall dengan terus meneteskan air mata pun bertanya-tanya kepada diri mereka sendiri
Apa yang telah terjadi pada adiknya itu. Sampai hati orang yang tega mengkhianati ketulusan perempuan mungil itu

Ingin sekali rasanya Rino untuk menghajar laki-laki brengsek itu.
Karena setelah Dea bertemu dengan dua pasangan itu dea langsung menangis tanpa henti dan tidak menghiraukan abangnya lagi

Tentu saja hal itu diartikan Rino kalau pria itu yang telah menyakiti hati adik kesayangannya. Namun ketika Rino ingin mendekat ke arah Kio. Rano langsung menarik tangannya.

"Pentingkan dulu adikmu itu. Soal pria itu bisa nanti-nanti. Jangan perburuk suasana. Lebih baik kita temani Dea" ucap Rano

Rano memang jauh lebih dewasa dari abangnya Rino. Meskipun mereka kembar tapi pemikiran Rano lebih matang daripada Rino.

Mereka pun memilih untuk mengawal adiknya sampai ke mobil dan langsung mengendarai mobilnya menuju jalan pulang.
Ya mereka pikir Dea butuh waktu untuk tenang dirumah

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Pagi itu Dea pergi ke kampus masih dengan muka lesunya. Ya
Meskipun dia tetap terlihat cantik dan manis tetapi dia tetap terlihat berbeda dari hari hari sebelumnya.

"Bang. Anterin Dea ya. Dea males bawa mobil sendiri. " pinta dea kepada Rano

"Yaudah ayok. Nanti pulangnya abang jemput juga" jawab Rano dengan senyuman seraya mengusap kepala adiknya itu

Sesampainya di kampus. Dea pun pamitan dengan abangnya dan langsung menuju jalan ke gedung kelasnya

"Dea.. tunggu" ucap seseorang yang sangat Dea kenali

Namun Dea tetap melangkah tanpa memperdulikan panggilan yang terus saja menyebut namanya. Sampai akhirnya tangannya di tahan oleh seseorang dari belakang

"Kamu bisa berhenti dulu gak sih. Aku mau jelasin kejadian kemarin sama kamu" ucap pria itu

Ya, pria itu adalah pria yang kemarin sangat melukai hati Dea. Pria yang tega mengkhianati Dea. Siapa lagi kalau bukan Kio

"Aku minta maaf sama kamu. Aku tau aku bodoh karena terus mengkhianati kamu. Aku ngaku kalau aku sering jalan sama perempuan lain setelah nganterin kamu pulang. Aku juga ngaku kalo aku sering nolak ajakan kamu buat jalan karena aku mau lebih memilih untuk jalan sama yang lain. Tapi aku nyesel dea. Aku minta maaf sama kamu. Aku janji ga bakal ngulanginnya lagi" Ucap Kio sambil memegang kedua tangan Dea

Namun sayang. Tangan itu langsung saja ditepis oleh Dea.
Dea yang mendengar pengakuan Kio itu langsung membulatkan matanya tidak percaya

"Perempuan lain? Artinya tak hanya Tiara namun banyak yang lain" balas Dea sambil memalingkan mukanya dari Kio

"Iya Dea. Aku lakuin itu karena aku bosen sama kamu. Kamu terlalu sering menghubungi aku. Aku tidak ingin menghabiskan masa mudaku hanya bersamamu. Tapi aku sudah menyesalinya dan aku minta kamu maafin aku" jawab Kio

Dea yang mendengarnya pun terlihat menepikan airmatanya yang lolos dari bendungannya sejak semalam.

" Kio. Kamu harus sadar kalau yang namanya hubungan itu bukan tentang satu orang saja yang memperjuangkannya. Dalam hubungan itu harus sama-sama berjuang. Dan kalau kamu bosen sama aku harusnya kamu bilang itu ke aku sendiri. Bukan ke orang lain atau mencari pelampiasan kebosanan kamu. Karena yang mau ngejalanin hubungannya itu kita bukan orang lain." Ucap dea lirih

"Aku sudah maafin kamu. Tapi hubungan kita sampe sini aja ya. Gelas yang sudah dipecahkan itu meskipun di lem dan diperbaiki tidak akan utuh sempurna. Jadi lebih baik kamu berubah dan silahkan mencari perempuan yang kamu perjuangkan itu sampai kamu tega dan rela mengkhianati perempuan membosankan ini.
Terimakasih untuk waktumu selama ini "
ucap Dea sambil bergerak pergi tanpa memperdulikan tanggapan Kio

Kio yang mendengar itupun sangat menyesali semua perbuatannya. Dia baru saja kehilangan perempuan tulus yang selalu ada untuknya.
Perempuan yang selalu menghiburnya dengan sikap polosnya itu.

Kini Kio tidak bisa lagi mempertahankannya karena memang ini kesalahannya.

- - - - - - - - - - - - - - - -

Kau mampu menemukan banyak orang yang lebih baik dari dirinya
Tapi kau tak kan mampu menemukan hal yang sama pada orang yang sedang bersamamu saat ini
Karena mempertahankan tak semudah seperti mendapatkan

Tentang RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang