Chapter 1: Moving

153 15 8
                                    

Selamat! Anda terpilih untuk bergabung dengan verivery!! tempat berkumpulnya para mutan setelah efek radiasi. Carilah kenyamanan disini bersama teman-teman senasib seperjuangan ku

Untuk lebih jelasnya,silahkan kunjungi alamat berikut dengan membawa surat ini.

Jangan menyesal tidak ikut ya!

Ingat loh...
Rugi...

"Ini apa-apaan sih? Surat undangan tidak resmi??" Hyerin benar-benar bingung dengan surat yang dia terima pagi ini. Karena jarang-jarang dia dapat surat sejak yang namanya smartphone sudah merajalela dan dia juga tidak memiliki teman sama sekali untuk melakukan kegiatan surat menyurat. Apalagi dia sudah homeschooling dari awal SMP,dan dia punya kenangan buruk semasa SD. Sangat mustahil cewek itu mendapat surat dari seorang 'teman'.

Tapi tiba-tiba saja Hyunki,kakak(kembar)nya memberikan surat atas namanya. Cowok itu sendiri penasaran dan kini ikut membaca surat itu bersamanya di kamar Hyerin.

"Sekalinya dapat surat,kok malah dapat yang aneh gini,Rin?" Celetuk Hyunki dan kembali membaca ulang surat yang sepertinya sebuah 'undangan' itu. Hyerin mengangkat bahu. Padahal dia sudah penasaran, tau-tau isinya seolah-olah surat iseng tidak berguna yang layak ditumpuk di tumpukan majalah bekas.

"Surat seperti ini..." Hyerin merampas surat itu dari tangan Hyunki dan meremasnya menjadi bola-bola kertas.
"...dibuang saja" Lanjutnya lalu melempar kertas itu ke tempat sampah di pojok kamar.
"Wah..kejamnya" ujar Hyunki terkekeh.

"Udah ah,Hyun sekolah sana. Itu dasi juga belum dipasang lagi. Nanti telat." Hyerin mengalihkan topik,dia segera melupakan surat undangan aneh itu. Yang ditegur malah memasang tampang kecewa.

"Ayolah,Rin. Kenapa tidak coba kesana dulu? Siapa tahu disana memang ada yang sejenis kamu,kan? Daripada sendiri terus nanti..."
"Bisa diam gak? Udah sana keluar,gak sopan masuk kamar cewek". Buru-buru Hyerin menghentikan omongan sang kakak dan segera mendorongnya keluar kamar. Hyunki hendak protes,tapi pintu kamar sudah lebih dulu ditutup Hyerin.

BLAM

Hyerin menghembuskan nafas pelan.
"Ada-ada saja,aku kan bukan jenis lain,aku kan juga manusia..." Gumamnya pelan.

Sudahlah,Hyerin menggelengkan kepalanya mengusir pikiran buruk.
"Lebih baik aku mandi" pikirnya.

Sementara itu, dari jendela kamar Hyerin-yang menghadap halaman belakang rumahnya,seekor anjing tengah memandanginya dengan serius. Atau lebih ke kesal.

"Jadi gimana,Rick?"
Anjing itu menoleh ke sebuah benda terbang berbentuk serangga yang sedari tadi terbang mengitarinya. Dia menatap benda tersebut jengkel. Kemudian dia menggonggong seolah mengomel kepada benda tersebut.

Benda itu memang kamera terbang,dan orang dibaliknya tengah tersenyum menatap layar yang menampilkan si anjing yang sedang mengomel(?) padanya itu.
"Gimana apanya? Dia malah buang undangannya bego! Kamu pasti nulis undangannya aneh-aneh. Sudah kubilang harusnya yang nulis Hyun saja,bukan kamu." Entah bagaimana,alat itu berhasil menerjemahkan gonggongan anjing tersebut sehingga mudah dipahami. Orang dibalik layar itu hanya terkekeh. Sudah tidak meman dengan ucapan kasar tersebut.

"Lagian ya,kamu ga bilang kalau dia ce-"
Sambungan langsung diputus orang tersebut sebelum si anjing menyelesaikan kalimatnya.
"Yah,jangan dibilang keras-keras dong,nanti yang lain dengar,hehe". Ujarnya sambil tersenyum simpul.
"Terpaksa pakai cara lain deh.."

=∆=∆=

Hyerin melempar handuknya ke atas kasur. Segar rasanya sehabis mandi dan melupakan surat aneh tadi. Hyerin melirik jam kamarnya,masih ada satu jam lagi sebelum guru privatnya 3 tahun terakhir datang. Dan biasanya untuk membunuh waktu,Hyerin akan menonton CD drama di TV di lantai bawah ditemani cemilan dan pembantunya yang menjaganya selama orang rumah pergi. Baiklah,hari yang sama pun akan berlalu.sambil berpikir begitu,Hyerin melangkah turun menuju ruang keluarga.

VERIVERYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang