Suasana pagi di rumah besar keluarga chaebol Park~pemilik SangSa Group seperti akan mengawali sebuah konferensi pers. Semua orang bersiap dengan cerita tak lain hanya untuk menyenangkan hati pria tua itu saja. Cerita yang sangat disukai dan akan membuatnya tersenyum adalah tentang kenaikan harga saham SangSa Group, cerita sukses merebut sebuah tender, berhasil dalam penanda-tanganan proyek beromzet besar... Dan lain-lain cerita senada yang beraroma keberhasilan.
Sebaliknya dia marah besar untuk setiap kegagalan. Dia tidak suka mendengar cerita ketidak-berhasilan. Itu sebabnya setiap anggota keluarga berusaha menyuguhkan cerita yang sebisa mungkin menahan amarahnya keluar di pagi hari. Atau sarapan mereka berubah menjadi atraksi piring terbang. Mereka memilih kata yang sangat halus untuk menjelaskan tentang kegagalan mereka. Setiap pagi hal itulah yang menyibukan mereka menjelang berkumpul di meja makan untuk sarapan.
Yong Hwa yang merupakan anggota baru di keluarga itu heran dengan kesibukan di setiap kamar, setiap anggota keluarga tampak berdiskusi dengan pasangan masing-masing hanya untuk mengarang cerita indah tentang perusahaan mereka. Ia menggaruk kepalanya yang tidak gatal ketika masuk kembali ke dalam kamar.
"Melihat apa di luar? Kenapa garuk kepala?" tanya Shin Hye melihat tingkahnya.
"Tingkah semua orang di rumah ini aneh dan menakutkan. Apa memang yang akan terjadi di meja makan?" kernyit Yong Hwa tidak paham.
Shin Hye tersenyum. "Mereka sedang berlatih akting." jawabnya.
"Maksudnya?"
"Berakting untuk tidak mengecewakan Abeoji."
"Lalu apa aku juga harus seperti mereka? Sebagai menantu baru SangSa?" tanya Yong Hwa bergidik.
"Kurang lebih, ya. Terlebih kau suami putri kesayangan pemilik SangSa Group. Dan ayahmu adalah pemilik Muhan Group, saingan berat ayahku. Jadi bebanmu akan lebih berat dari mereka."
"Maldoandwe!" seru Yong Hwa. Shin Hye tersenyum makin dalam. "Jangan menakutiku!" hardiknya.
"Itu fakta. Kau lihat sendiri nanti di meja makan."
"Kalau begitu aku memilih tidak pergi sarapan." putus Yong Hwa.
"Jadi akan berdiam diri di sini sendirian?"
"Kalau perlu. Kalau tidak, pergi ke kantor mendahului yang lain."
Shin Hye selesai merias wajahnya. Ia lalu mengenakan blazer setelah itu menghampiri suaminya. Sebuah ciuman dengan lembut ia daratkan di bibir Yong Hwa.
"Jangan takut sebelum melihat sendiri apa yang akan terjadi di meja makan. Kita hanya perlu menjadi diri kita sendiri seperti yang sering kau bilang." bujuknya seraya merapikan krah kemeja suaminya itu."Kalau caranya begini, aku memilih kembali ke rumah ayahku. Beruntung aku selalu tidak kuasa menolak bibirmu. Jadi kali ini aku akan bertahan di sisimu." tukas Yong Hwa menarik pinggang Shin Hye dirapatkan ke perutnya, lalu ganti bibirnya yang menyambar bibir merah istrinya. Mereka berciuman mesra.
👑Shin Hye menuntun Yong Hwa turun dari kamar. Karena datang belakangan dan mereka itu pengantin baru, dimana ritual sarapan bersama pagi itu perdana untuk pasangan tersebut, semua mata menatapnya. Kecuali Tuan Park yang tidak menatap mereka. Dia lurus menatap rupa-rupa hidangan di meja makan.
"Selamat pagi, Abeoji dan Eomma. Selamat pagi semuanya!" sapa Shin Hye saat tiba di meja makan. Sedang Yong Hwa hanya mengangguk tipis. Mereka kemudian duduk bersisian."Aigo... Yang baru kembali dari honeymoon. Apa honeymoon kalian tidak menyenangkan? Kenapa cepat sekali kembali?" si mulut nyinyir Park Shi Hoo~kakak tertua Shin Hye, menyambut kemunculan mereka dengan sindiran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dynasty
FanfictionPersaingan antara 2 keluarga chaebol yang sama-sama ingin mengendalikan kekayaan dan anak-anak mereka. Di tengah sengitnya persaingan itu, anak-anak mereka justru terlibat asmara. Keduanya laksana Romeo dan Juliet yang tidak bisa dipisahkan. Atau ke...