Awal

526 33 14
                                    

Hai gays semoga suka ya, jangan lupa vote sama komen nya maksa nih
Btw klo ada typo tandain ya

--------------

Pagi ini kesialan menimpa Agista, di hari pertama masuk ke sekolah barunya. Gadis cantik yg kini berusia 16 tahun sedang menyalahkan dirinya sendiri karena bangun kesiangan. Apa tidak ada yg membangunkan nya?

Ayahnya seorang buruh pabrik, yg kebetulan kemarin ia mendapatlan sift malam dan baru akan pulang jam 9 pagi

Kemana ibunya?

Setau Agista Ibunya meninggal ketika melahirkan nya. Dia anak tunggal dan kini hanya hidup bersama ayahnya

--

Dengan terburu buru Agista berlari ke halte bus, tidak peduli dengan penampilan nya yang kurang rapi

Kebetulan kemarin malam hujan, dan saat ini ia berdiri di samping genangan. Namun siapa sangka,tiba tiba datang mobil dengan kecepatan tinggi menyipratkan air genangan dan itu membuat beberapa bagian seragamnya basah kuyup dan kotor

"Shit" katanya mengumpat

Walaupun tidak tau siapa pengendaranya, dia sempat melihat plat nomornya dan ia berjanji jika bertemu lagi dengan orang itu dia akan menghabisinya

Tapi tak lama bus datang, Agista langsung masuk bus itu. Di dalam bus dia memakai earphone nya sambil melamum. Ini bukan pertama kalinya dia terlambat bangun untuk berangkat sekolah dan bukan yg pertama juga dia kecipratan.

Dan setiap kejadian seperti ini, ia selalu berjanji akan menghabisi pengendaraya walaupun belum ada satu pun pengendara diantara banyaknya pengendara kurang ajar itu yg ia temui lagi

'kalau aja mama masih di sini, mungkin kejadian kayak gini gabakal sering terjadi' batinnya

Tanpa sadar ia meneteskan airmata

--

"permisi, boleh duduk di sini?" ujar seorang pemuda tampan berkacamata

Karena tidak mendapat respon, pemuda itu menarik sebelah earphone Agista

Agista yang merasa terusik, tersadar dari lamunan nya dan cepat cepat menghapus airmatanya

"ha? Iya? Knp ya?" tanya Agista

"saya boleh duduk di sini? Semua tempat sudah penuh"

Agista hanya mengangguk sebagai tanda persetujuan nya. Dan ia kembali melamun

Samapi dia sadar dari lamunan nya ketika pemuda itu menyodorkan tisu ke arah nya. Agista yg bingung menaikan satu alis nya

"hapus dulu air matanya" kata pemuda itu

"ah, terimakasih" jawab Agista dan menerima tisu itu sambil tersenyum

Pemuda itu membalas senyum Agista

"nama saya Agil, kalau dilihat sepertinya seragam kita sama" kata pemuda itu sambil mengulurkan tangan nya

"eum gue Agista, btw gausah terlalu formal gtu agak aneh dengernya" jawabnya sambil menerima uluran tangan pemuda itu

"ah iya maaf, tapi saya tidak terbiasa" kata Agil sambil membetulkan posisi kacamatanya

"haha santai aja" kata Agista sambil terkekeh pelan

--

Setelah bus sampai di sekolah, Agista langsung turun tanpa memperdulikan Agil. Bersyukur karena gerbang sekolah belum di tutup

twins Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang