Berhubung ini masih di awal awal, aku bakal up setiap hari biar banyak yg tertarik
Jangan lupa vote dan komen nya guys, gasusah kok tinggal klik bintang di bawah
Btw klo ada typo tandain ya
Enjoy
-----
Agista menghampiri Agil yang masih berada di posisi terjatuh nya tadi
"eh lo gpp kan? Ada yg luka gak?"
"tidak apa apa kok, hanya tergores sedikit" kata Agil sambil menunjukan sikunya yang berdarah
"ya ampun Agil ini berdarah, kita ke ruang kesehatan ya minta plaster. Gue bantu jalan ya" kata Agista panik, sambil menuntun Agil untuk berdiri
"ah tidak perlu dibantu, saya bisa berjalan sendiri"
Meski Agil bilang begitu, Agista tetap kekeh mambantu Agil berjalan
---
"dimana sih ruang kesehatan nya" kata Agista misuh misuh
"lo tunggu sini, biar gue tanya kakak kelas yg di sana" kata Agista sambil membatu Agil duduk di sebuah kursi
Agista berjalan mendekati kakak kelas yang tidak jauh dari tempatnya tadi. Tapi, sebelum sampai di sana Agista behenti sejenak dan berpikir.
'kayaknya mereka lagi pacaran deh, klo gue ke sana ganggu ga ya? Tapi di sini ga ada orang selain mereka'
Ya, karena kakak kelas yang akan Agista datangi adalah sepasang laki laki dan perempuan yang sedang duduk dengan si perempuan yang menggadeng tangan si pria, namun pria itu nampak risih. Karena tidak ada pilihan lain akhirnya Agista memberanikan diri
"permisi kak, ruang kesehatan di sebelah mana ya?" tanya Agista dibuat sesopan mungkin
"apaan si lo, ganggu aja" kata senior perempuan
"ck, yg sopan dong lu, dia kan cuma nanya" kata senior laki laki sambil berdiri dan melepaskan tangan nya yg di gandeng perempuan tadi
"ayo dek saya antar" katanya lagi sambil berlalu meninggalkan perempuan tadi yang sekarang sedang misuh misuh. Agista langsung mengekori senior tadi.
"awas aja ya lo, adek kelas gatau diri"
---
"ngapain ke ruang kesehatan, lo sakit?" kata senior itu
"engga kak, saya mau nganteri tem... YA AMPUN AGIL" Agista yg baru sadar kalau dia meninggal kan raja sendirian langsung berbalik arah dan berlari ke tempat awal. Senior itu yg bingung pun ikut berlari mengikuti Agista
Tapi, saat Agista hampir sampai di tempat tadi. Agista sama sekali tidak menemukan Agil di sana.
"hosh.. Hosh... Kenapa si kok lari lari" kata senior tadi sambil menetralkan napas nya
"TEMEN SAYA KAK, TEMEN SAYA ILANG" kata Agista setengah berteriak sambil reflek mengguncang guncangkan badan senior tadi
Agista yang baru sadar atas perbuatan nya langsung melepaskan tangan nya dari pundak senior itu
"santai, jangan gegabah kita cari sama sama"
Agista dan senior itu terus berjalan menyusuri koridor. Sampai Agista melihat Agil dari kejauhan di ujung koridor bersama 2 orang laki laki, yg mungkin adalah seniornya
KAMU SEDANG MEMBACA
twins
Teen FictionBerkisah tentang Agista dan Angga yang selalu berdebat, sampai akhirnya mereka menyadari perasaan mereka masing masing. Namun mereka baru menyadari di saat mereka harus berpisah karen Angga akan melanjutkan pendidikan nya di Amerika Dan siapa sangka...