Lacuna ◇ Dazai Osamu

u n u s

Work yang di persembahkan dengan segala Keastetikan seorang Filly.

Pair: Dazai osamu x Reader

Genre: Romance, angst, [Minor] komedi, etc.

Disclamer
Bungou stray dogs © Kafka Asagiri
Lacuna. © Filly the Fangirl.

2020, in pandemi covid-19

Don't Like, Don't Read.

-----🌑-----

Semilir angin malam menyapu lembut kulit [Y/n], membawanya dalam buain semu.  Layaknya malam yang hanya sepenggal waktu, tetapi menyimpan banyak cerita.   Tangan [Y/n] terulur, mencoba meraih bulan yang sedang purnama malam ini. 

"Tak selalu purnama." Gumamnya saat menyadari rupa bulan yang selalu berubah-ubah. Ketimbang menjadi bulan [Y/n] lebih memilih menjadi bintang.

Walau bukan penerang utama layaknya rembulan. Sang bintang masih meramaikan langit kelabu di malam hari, masih menghiasinya.

Beban pikiran yang sama seperti purnama. Tak selalu banyak tetapi sama-sama membuat pusing.

Pikirannya terbebani dengan sejumlah masalah, bahkan masalah kecil pun ikut membuatnya pusing. Air bening melintasi pipinya. Dia lelah, dia lelah dengan kehidupan ini. Ingin rasanya memutar balikkan waktu, kembali  pada masa kanak-kanak. Menangis hanya karna di jahili atau tak di bolehkan keluar bermain. Tidak seperti sekarang, dia menangis karna terlalu banyak beban yang di tanggungnya.

Walau waktu telah menunjuk angka 02:30 am, dirinya tidak bisa terlelap. Jadi [Y/n] memilih menghabiskan waktu dari balkon asrama, ingin membagi sedihnya dengan gelapnya malam.

"Kenapa, larut malam tidak melarutkan apa-apa?" Monolognya. Matanya melihat ke arah langit malam, ke arah purnama yang sedang bersinar.

[Y/n] berjengit. Tiba-tiba ada yang merengkuhnya dari belakang. Itu Dazai, dia meletakkan dagunya di atas kepala [Y/n].

"Sedang memikirkan apa [Y/n]-chan?" Tanya Dazai.

"Dazai, apa yang awalnya kosong bisa terus terisi?" Tanya [Y/n].

"Tentu saja bisa." Jawab Dazai singkat . Tidak seperti biasanya, Dazai kali ini lebih memilih menikmati semilir angin malam yang menyapu lembut kulitnya.

"Bahkan, kekosongngan di hati ku, ini?!" Tubuhnya bergetar takut jawaban Dazai tak sesuai ekspetasi.

"Kenapa tidak? Aku akan berusaha bertahan, dan mengisi kekosongan mu, itu." Kata Dazai. Lelehan air mata melintasi pipi [Y/n]. Tersentuh dengan ucapan Dazai.

Tapi, apakah ia pantas menerima semuanya?

Dazai Bagai purnama, selalu bersinar terang. Tak peduli bagaimana bentuknya. Dunia bagai langit kelabu yang membentang, dan siap disinari Dazai.

Dia takut, dia hanya menjadi satu diantara ribuan bintang lainnya  untuk membantu Dazai bersinar.

Dan dia takut, karna Dazai hari ini adalah purnamanya. Bisa jadi esok atau lusa Dazai akan berotasi. Dan menjadi purnama orang lain.

Ah, kepalanya semakin pening saja. Digenggam erat tangam Dazai yang berada di pinggangnya. Dazai bukan purnama dia tidak seterang yang kelihatan dia seperti sang langit kelabu.

Tidak selalu ada. Tetapi menepati janji.

Mungkin Dazai tidak selalu ada disisinya. Tetapi, gadis itu yakin Dazai akan selalu menepati janji untul berada disisinya.

Dazai sama seperti langit kelabu, menakutkan bagi sebagian orang dan menenangkan bagi yang lainnya.

Ya. Dazai bagi langit malam, tempat dimana ia akhirnya bisa merasa legah dan mengistirahatkan diri.

Tapi [Y/n] lupa. Langit malam tak akan sempurna jika hanya bintang tampa rembulan yang menghiasi.

T b c

...

Curhat dikit.

Semua quotes quotes tentang bulan, malam, langit etc.

Itu filly bikin di asrama, di pekarangan asrama. Pas lagi gelap dan banyak nyamuk.

Tapi karna ingatnya cuma sekilas aja. Jadi agak cacat gitu, karna catatan quotes filly ada di asrama.

Tapi aku harap kalian suka.

Untuk nulis chap ini perlu berapa hari?

20 hari:'(

Lama banget nggk ngerti.

Udahlah. Bye see u next chap. 

Support filly lah kawan, 1 chap aja selama itu:'( beri lah rasa kasyan kalian sama filly.

Mungkin fhalaw akun filly gitu/g.

Udah ah canda duang itu wew. Byee :')

Tapi rasa lelahnya nggk bercanda loh:')