s i x

569 87 18
                                    

-----◇-----

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-----◇-----

[Y/n] merenggut kesal, entah kenapa  mood-nya memburuk. Padahal mereka baru saja bersenang-senang.

"Dazai-kun. Berhenti tersenyumm," pintah [Y/n] ke kekasihnya itu. Tapi Dazai tetap saja Dazai.

  "Kenapa [Y/n]-chan? Kau cemburu dengan kecantikan Arly-chan,ya? Tenang saja di mataku kau yang paling cantik," kata Dazai. Semburat merah terpantri di pipi [Y/n]. "Sialan. Ini strategi biadab Dazai-kun. Aku tidak boleh terpancing sama sekali,"  batin [Y/n].

"Ck, pasti hubungan mu dulu lebih dari sekedar Junior dan senior, 'kan?!!" Kata [Y/n].   "Wah, [Y/n]-chan kau memang pintar. Dulu aku dan Arly-chan sempat melakukan bunuh diri ganda. Pada akhirnya aku dan dia selamat. Setelah itu kami di marahi Odasaku," [Y/n] bisa merasakan emosi yang tercampur dengan perkataan Dazai.

"Ah, ternyata Arly itu.. Bodoh ya? Kalau kalian berdua tak sanggup menjalani hidup lagi, kalian harus tetap melanjutkannya. Walau sesulit apapun. Banyak orang yang ingin  hidup lebih lama. Tapi tuhan tak menghendaki-nya.  Kalau kalian menjalani hidup lebih lama.... Suatu saat kalian akan mengerti, alasan kalian terlahir." Kata [Y/n] panjang lebar. Dazai terkesima dengan gadisnya.

"Mungkin. Alasan ku hidup sampai saat ini...... Untuk bertemu dengan [Y/n]-chan. Dan karna kita sudah bertemu." Ada jeda sesaat. Apa Dazai akan mengajak [Y/n] menikah?!  "Ayo bunuh diri ganda." Perempatan imajiner muncul di kening [Y/n].

"DAZAI OSAMU!!! BUKAN KAH AKU SUDAH MENJELASKAN ARTI KEHIDUPAN?? TOLONG JANGAN MUDAH MEMBICARAKAN KEMATIAN, YA!!" Dazai mengusap telinganya. Pasti [Y/n] menggunakan kekuatannya untuk membuat teriakan tadi lebih masuk ke otak-nya.

"Aku cuma bercanda [Y/n]-chan."  Kata Dazai sembari mengelus surai [Y/n] yang lebih pendek. Ralat, [Y/n] tidak pendek. Hanya saja Dazai yang terlalu tinggi.
"Mana mungkin aku tega melihat mu mati." Kata Dazai.

"Lalu, kenapa kau mengajak Arly mati waktu itu? Apakah dia lebih berarti dari-ku? Atau apa." Tanya [Y/n].

"Arly-chan... Lebih imut dari [Y/n]-chan, sih." Mata [Y/n] membelalak, dan dia seakan hilang keseimbangan. Sepersekian detik kemudian [Y/n] berlari menjauhi Dazai.

"DAZAI BUAYAAAAAAAAAAAAAAAAA." Teriak [Y/n]. "Bisa-bisanya dia berkata seperti, itu. Apa dia tidak memiliki mata? Jelas-jelas aku lebih cantik dan imut dari Arly." Monolognya. Pipinya di lalui oleh cairan bening; air matanya.

"Maafkan aku [Y/n]-chan. Aku kelewatan, ya?" [Y/n] tersentak. Tangan Dazai sudah menghapus jejak air mata di pipinya.

"Kalau [Y/n]-chan cemburu... Ternyata imut sekali, ya?" Kata Dazai. 

"KAU MAU MATI?!"

"Apa? Kau mau bunuh diri ganda? Dengan senang hati."

Dazai memang gila.

Go

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Go.. Go.. Go filly bisa.

Semoga filly bisa namatin ini dengan cepat dan berpindah ke project bapak kuroo.

Ada yg mau request buat scene part berikutnya?

Lacuna ◇ Dazai OsamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang