-----🔁-----
Gulita menyelimuti ruangan itu. Saat awan bergerak dan sang rembulan unjuk diri, cahaya remang-remang menampakkan isi dari ruangan.
Ruangan saat ini di huni oleh pria brunnete yang tengah menatap langit-langit ruang itu. Menelisik jauh kearah masa lalu.
Waktu tak dapat di putar kembali. Apalagi di jilat dan di celupin.
Empat tahun yang lalu Dazai bertemu dengan [Y/n]. Hari yang menyenangkan sebenarnya. Untuk Dazai. Gadis itu berdiri di pembatas jembatan dengan posisi siap terjun ke bawah. Dazai sangat gembira mengetahui perempuan cantik macam [Y/n] ingin bunuh diri. Dengan segala kerendahan hati, Dazai menawarkan untuk bunuh diri ganda.
"Nona, kalau kau ingin bunuh diri, aku bisa menemanimu," tawar Dazai waktu itu.
"Ah, terimakasih om, sebenarnya aku tidak terpikirkan cara itu. Tapi, sepertinya bagus untuk di coba," Dazai membatu. Apa tadi? Om? Yang benar saja! Muka tampan dan awet muda macam Dazai dipanggil om?
"Lalu apa yang ingin kau lakukan? Berenang?" Tanya Dazai lagi.
"Tentu saja latihan."
.....
Gadis itu, terlalu naif. Dazai pikir gadis itu akan menolak ajakan-nya.
"Boleh saja, asal ada dessert yang banyak." Ternyata diluar dugaanya.
"Hmm.. Jadi om masih harus menjalani kehidupan nganggur 2 tahun lagi, ya?" Hari-hari pengangguran yang menganggu Dazai. Tapi setidaknya [Y/n] menjadi pewarna dalam kelabu kehidupan.
"Jangan panggil aku om. Kita hanya beda 2 tahun, [Y/n]-chan," apa Dazai memang kelihatan setua itu?
"Habisnya... Dazai-kun terlihat seperti om-om. Mengalami waktu yang sulit dan.... Berat, mungkin?" Kata [Y/n] Frontal.
Selama ini, memang Dazai mengalami waktu yang berat. Hidup di tengah kelamnya yokohama. Memang, malam masih sangat bewarna waktu itu. Tapi kini hidupnya lebih bewarna. Sejak bertemu dengan [Full name], gadis naif yang terlalu baik, dengan segala sikapnya yang hangat, hati Dazai tergerak. Ingin memiliki gadis itu.
Kita dapat merencanakan, tapi tuhan yang menentukan.
"D-dazai-kun. Papa pergi, Papa pergi. Ini pasti karna aku yang membawa sial. "
Dan pada hari itu, terbongkar segala rahasia yang di simpan [Y/n] dibalik senyumnya.
Sampai umur 8 tahun, [Y/n] tinggal bersama kedua orang tua aslinya. Tapi kecelakan menimpa dan maut menjemput mereka, hanya [Y/n] yang selamat. [Y/n] berakhir di panti asuhan. 2 tahun kemudian, dia di asuh oleh orang tuanya yang sekarang.
Hidupnya cukup bahagia, dan saat menginjak 15 tahun seperti remaja (jaman now) kebanyakan. Dia jatuh cinta, dan menjalin hubungan dengan pria yang dicintainya. Tapi [Y/n] masih terlalu muda dan naif untuk merasa pahitnya percintaan. Pria itu, bermain api bersama teman [Y/n]... Kecewa dan sakit hati. Akhirnya dia memilih untuk terlihat baik-baik saja. Sampai sang pria mengakui perbuatan yang ia lakukan.
Dan [Y/n] bersyukur, bisa bertemu dengan Dazai Osamu.
"Papa... Papa di bunuh." Katanya, suara [Y/n] bergetar menahan tangis, Mata Dazai terbelalak. Direngkuh gadis itu. Dalam hati Dazai berharap semoga gadis ini tak akan pernah berubah.
.
"Maaf Dazai-san, aku tak bisa datang untuk menemui mu lagi. Lupakan saja semua ini. Anggap saja kita tidak pernah bertemu ," padahal Dazai pikir, gadis ini bisa mewarnai hidupnya. Tapi dia memilih pergi.
Dan satu setengah tahun masa pengangguran Dazai. Di habiskan dengan monoton. Kini, pria itu siap menerima tantangam baru. Di bukanya pintu ruangan yang akan menjadi kantornya.
".....[Y/n]-chan??!!" Dazai terkejut bukan main. [Y/N] satu tempat kerja dengan Dazai?
Apa kah mereka jodoh?
"Tentu saja aku dan [Y/n]-chan berjodoh.... Cepat atau lambat aku akan segera melamarnya."
🔁
Gais. Fyi aja, hari ini w p.a.t.
Kasih semangat gitu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Lacuna ◇ Dazai Osamu
Fiksi Penggemar𝓛𝓪𝓬𝓾𝓷𝓪 (n) A blank space, A missing part. ... kekosongan ini. siapa kah yang akan mengisinya? sekeping yang hilang direlung hati [Y/n]. Siapa yang akan mengisinya? Dazai Osamu, datang menawarkan diri untuk mengisi kekosongan itu. tapi, yang k...