Halaman Dua Puluh.
----
"Kau benar akan pergi?" Irene memandang ragu pada pantulan wajah Krystal di cermin.
Ini sudah ketiga kalinya Irene bertanya hal yang sama sejak dua jam yang mereka habiskan di salon hari ini. Sejak awal make up, hair do, hingga sekarang saat berganti dress pun gadis itu masih saja tidak percaya dengan keputusan Soojung untuk hadir di pesta ulang tahun salah satu gadis elite kampus.
"Tentu saja. Kenapa tidak? Sooyoung sudah mengundang kita." Jawab Krystal, masih santai seperti tadi.
"Kau tahu kan disana pasti akan ada Taehyung dan rubah betinanya..Kau tidak masalah dengan itu?"
Krystal mendesah kesal. "Bukankah mereka yang seharusnya malu dengan kehadiranku? Aku adalah ratu di kampus, para pecundang seperti mereka hanya akan terlihat kecil disana. Seharusnya mereka yang ragu untuk datang, bukan aku." Jawab gadis itu angkuh.
Terbiasa dengan keangkuhan Krystal pun, Irene hanya memutar bola matanya malas. Jika sudah seperti ini, ia hanya bisa berharap tidak akan terjadi apa-apa di party nanti. Atau lebih tepatnya, Krystal tidak akan berubah hari inj. "Kuharap kau tidak akan menghancurkan party orang lain, Jung. Kau tahu bagaimana tempramentalnya Park Sooyoung bukan?" Peringat Irene akhirnya.
Krystal tersenyum mendengar kekhawatiran berupa peringatan yang di lontarkan Irene. "Tenang saja, sist." Ucapnya menepuk pundak Irene pelan. "Kita berangkat sekarang?"
~~
Seperti dugaan Krystal, Taehyung dan Seulgi benar datang ke pesta Sooyoung. Dua sejoli itu bahkan tidak ragu bermesraan di depan mahasiswa lainya. Ah, mengenai pesta Sooyoung. Gadis itu hanya mengundang mahasiswa elite di kampus. Putri bungsu dari kongres Park itu juga tidak ragu menyewa seisi club khusus untuk malam ini.
"Krysie! Irene!"
Krystal tersenyum pada si pemeran utama di pesta malam ini. Kedua tanganya terbuka, memeluk lalu memberi salam serta cipika cipiki ala para gadis.
"Kupikir kalian tidak akan datang..aku hampir saja bersedih jika itu terjadi."
"Ey, mana mungkin kami tidak datang di pesta primadona kampus, iya kan Krys." Sambung Irene basa basi.
Krystal mengangguk sebagai jawaban. "Kau cantik sekali malam ini." Gumamnya, cukup untuk membuat senang si pemilik pesta bukan? Bahkan Sooyoung sudah tersipu dengan pujian Krystal barusan.
"Ah, kau terlalu memuji. Kau bahkan lebih cantik dariku."
Krystal tersenyum mendengar jawaban Sooyoung. Seperti biasa, basa-basi ala para gadis. "Happy birthday Sooyoung ah. Dan ini sesuai permintaanmu." Ucapnya, lalu menyodorkan kadonya pada Sooyoung.
Diikuti dengan Irene.
Ketiga orang itu larut dalam obrolan mereka, sebelum akhirnya Sooyoung pamit untuk menyambut tamu lain. Well, gadis itu memang cukup sibuk malam ini.
Kali ini Krystal duduk sendirian di pinggir bar, karena Irene juga ikut meninggalkanya dan pergi bersama Junmyeon. Beberapa pemuda memang sempat datang dan mengajak Krystal mengobrol, tapi karena tidak tahan dengan sikap dingin Krystal, mereka memilih pergi. Apalagi Taehyung masih saja memasang mata singanya pada setiap orang yang mencoba mendekati Krystal. Padahal ada Seulgi di sampingnya.
"Kau tahu pria disana memerhatikanmu sedari tadi."
Krystal melirik bartender di depanya, lalu menyesap minuman dengan tenang. "Aku tahu. Biarkan saja, pawangnya menyeramkan." Bisiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kiss The Queen
Teen FictionWARNING!! Jangan ditiru/menjiplak karya ini. Terimakasih. Semua mata terpusat pada sosok pemuda yang baru datang dari sudut kanan koridor jurusan bisnis Universitas Sejeong. Beberapa dari mereka bahkan rela menghentikan kegiatanya hanya untuk meliha...