"Hai ..."
"Hai ..."
Setelah konser selesai, naya langsung menghampiri deven di backstage.
"Ekhemmm,,, sepertinya ada yang butuh privasi nih. Mending cabut kuy, daripada jadi obat nyamuk"
Itu tadi adalah suara jae, mulutnya yang emang sering ceplas-ceplos. Kali ini mengerti dan sengaja memberi ruang untuk naya dan deven berduaan. Sedangkan yang lain menuruti saja langkah jae, lagian mereka juga sudah mengerti situasinya.
"Kita duluan dev, anterin adek gue. Jangan lo culik, belum sah" ucap satya sambil menepuk pundak deven.
Naya udah malu-malu kucing di godain abang juga anak-anak enamhari.
"Sini deh duduk, dari tadi berdiri. Gak pegel apa yang?"
Deven narik tangan naya untuk ikut duduk bersamanya dikursi yang tak jauh dari mereka.
"Sorry yaa,, aku kesini dateng gak bawa apa-apa yang" ucap naya dengan raut wajah yang sendu.
Deven meraih tangan naya, kini ia genggam dengan lembut dan hangat.
"Kamu udah dateng aja, aku udah seneng yang. Kamu itu udah yang paling istimewa dari hadiah apapun"
Nah kan, deven mulai lagi. Dia udah jago emang ngegombalin naya.
"Aku minta maaf, udah buat kamu khawatir akhir-akhir ini karena semua chat kamu aku abaikan" tutur deven.
Naya sempat kaget, namun akhirnya deven menjelaskan semuanya.
"Aku denger pembicaraan kamu sama sooya waktu itu-"
Deg,,
Naya sudah menduganya.
"Kamu denger yang-"
"Aku denger, bahkan ketika kamu bilang kalau kamu masih sayang sama vio"
Kali ini naya benar-benar merasa tidak enak, tapi apakah deven tau pembicaraan naya selanjutny?
KAMU SEDANG MEMBACA
MANTAN !! Tersayang || 95'Liner
FanfictionJika PACAR adalah bagian dari tulang rusuk, maka MANTAN adalah FOSILnya