Part. 4

5 2 0
                                    

Haiii...aiyem bek..
.
.
.
.
Happy reading!!

°°°

Dengan kekesalan yang sudah di ujung tanduk Sheva membuka pintu.
"Ya ad...Lu?! Dasar setan sawah!" umpat Sheva.

Brakk..

Sheva menutup pintunya kencang hingga orang yang berada di depan pintu hampir terjungkal karena terkejut.

°°°°°

"Astaga! Buka pintunya Vava kecil!" teriak orang itu.

"Vava cepat buka!"

"Sheva Adriana! Buka pintunya!"

Brukk!!

"Aduduh sialan! ya ampun pinggang gue.."

Sheva tertawa kencang saat orang itu tersungkur di hadapannya.
"Ahahahaha Haikal ku tayang ututu ngapain bobok disini? Haha" tanya Sheva yang masih tertawa geli.

Ciri ciri orang terlahir dengan kegoblokan natural.

Haikal yang mendengar itu mendengus kesal sambil mengusap pinggangnya yang masih terasa sedikit sakit. Lalu tanpa babibu Haikal menerobos masuk ke dalam rumah Sheva dan menjatuhkan dirinya ke sofa.

Gak tahu diri banget kan.

Sheva duduk di samping Haikal yang memejamkan mata. Ia menatap datar kakak sepupunya itu.

"Ngapain malem malem kesini?" tanya Sheva tanpa basa basi.

Haikal membuka matanya mengubah posisi duduknya menghadap ke Sheva.
"Mau nginep dong minggu ini Dion gak pulang kan? Jadi, gue gantiin dia buat jaga lu."

"Lu mau jadi bulldog gue nih?" tanya Sheva.

"Gak anjing juga ijem!" sungut Haikal.

Rasanya ingin sekali Haikal menendang Sheva tapi sayang itu hanya sebuah keinginan karena jika benar terjadi maka saat itu juga Dion akan menghabisi dirinya.

Baru saja Sheva ingin meninggalkan Haikal namun tangannya ditahan oleh Haikal.
"Eh lu mau kemana Va?" tanya Haikal yang masih memegang tangan Sheva.

"Tidur." jawab Sheva singkat.

"Ikut lah gue juga ngantuk."

Sheva langsung menendang kaki kiri Haikal dengan tatapan tanpa ekspresi. Haikal mengaduh sambil memegangi kaki kirinya yang terasa nyeri.

Mam to the pussss!

"Lu tidur dikamar kak Dion tapi inget jangan berantakin tuh kamar kalo berantakin gue botakin kepala lu."

Sheva meninggalkan Haikal dan mengabaikan ocehan Haikal.

"Sialan! Ck, abang adek kejamnya sebelas duabelas! Heran gue mendarah daging banget gitu jiwa setannya." oceh Haikal.

~~~~

Di kantor.

Donat..
Brownies coklat..
Pisang keju mpok Ida..
Martabak bang Mail..

Where Is (love)? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang