part 2 - Injun sayang mama

3.2K 286 14
                                    

"Mas Jeno!" teriakan Renjun menggema didepan gerbang rumah sakit saat melihat sang suami tengah menyender disisi pintu.

Jeno bahkan sempat kaget dengan suara nyaring istrinya. Apalagi di cantik juga membuka lebar tangannya. Langsung saja tubuh mungil Renjun menubruk tubuh bongsor Jeno yang mana langsung dibalas oleh suami tampannya.

"Mas Jeno udah sarapan?" tanyanya dengan suara yang teredam dada bidang suaminya.

"Belum. Mau sarapan disekitar sini?" tanyanya pada sang istri.

Renjun menggeleng kemudian mendongak dengan senyum lebarnya.

"Istri mas kenapa nih kok senyum terus?" kata Jeno dengan senyumnya yang kelewat ganteng sambil mengelus pipi gembil kemerahan istrinya.

"Aku lagi bahagia tapi juga pengen nangis," ucapnya jujur. Jeno mengangkat satu alisnya.

"Udah mau gajian tapi diundur?" tebaknya, tapi Renjun menggeleng masih dengan senyumnya.

"Dapet bonus?" kok kaya jadi Jeno yang matre ya? Nggak lah canda. Renjun nggeleng lagi tapi senyumnya tambah cantik.

"Aku nanti ceritanya di rumah aja sambil cuddling ya ya?" bahu Jeno terangkat dengan senyum merekah.

"Oke sekarang pulang dulu aku laper ini," ajaknya.

Renjun terkekeh sebentar lalu memasuki mobil diikuti Jeno. Kemudian mobil berwarna hitam metalik tersebut melaju meninggalkan rumah sakit.

Selama 45 menit perjalanan, mobil yang dikendarai Jeno tidak sepi. Ya karena radio dan dan juga suara Renjun tentunya. Setelah sampai di rumah, Renjun segera mandi menghilangkan aroma bau rumah sakit sementara Jeno akan bersantai sejenak di halaman belakang.

Setelah mandi dokter cantik itu segera melakukan tugasnya sebagai seorang istri. Ngapain? Masak lah kalo cuci baju udah kemaren sore. Selesai masak dan tetek bengeknya, pasangan suami istri tersebut menikmati sarapan yang sering terlambat. Setelah itu barulah mereka akan menuju ruang tengah atau kamar itu bersantai ria.

Kali ini pasangan Jeno Renjun menempati ruang tengah untuk saling bermanja-manja. Mereka duduk di sofa panjang dengan Jeno yang tidur terlentang dan Renjun yang berada diatasnya tetapi dengan posisi agak miring.

"Kalo malem kaya gini enak ya dek," ujar Jeno tiba-tiba. 

Renjun yang sedang ndusel di dada bidang suaminya cuma bisa berdehem.

"Harusnya iya kalo kaya gini pas malem tapi malem aku nggak di rumah," Jeno terkekeh sambil mengusap pipi gembil istrinya.

"Jadi Renjun mau cerita apa?" tanya Jeno ketika ingat ucapan istrinya tadi di depan gerbang.

Istri cantik Jung Jeno itu mendongak menatap suaminya. Jeno menunduk untuk melihat sekilas wajah sang istri kemudian mengecup bibir merah itu.

"Ah mas Jeno mah~~~" nada manja yang dikeluarkan Renjun membuat Jeno terkekeh.

"Aku itu sayang Mama banget," katanya. Jeno diam.

"Ya kalo itu mas juga sayang sama Mamanya mas juga kali dek," ujarnya.

"Bukan gitu tau," ucapnya seraya mempoutkan bibirnya.

Dengan seenak jidat Jeno menarik bibir yang tengah mengerucut itu kemudian melepasnya.

"Mas percaya sama adek kan ya?" katanya dengan mata berbinar polos. Jeno mengangguk mengiyakan.

"Tadi tuh pas aku jaga aku duduk di lobby sama Shuhua. Terus pas jam tiga ambulance datang bawa ibu hamil mau lahirin. Ya aku panik sama bingung kan aku kalo shift malem aku belum pernah di situasi kaya gitu. Ini pertamanya tau mas," simungil menarik nafas panjang.

Not Bad To 💍💐Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang