🔞🔞☄🌚🌚

3.9K 245 5
                                    

Maaf aku nggak pro bikin ginian jadi aku copas dari tulisan yang pernah aku tulis wkwkwkwkwkwk :'v












Jeno menggendong Renjun ala pengantin memasuki kamar. Meskipun mereka bukan pengantin baru, setidaknya masih merasakan rasanya menjadi pengantin baru.

"Mas Jeno yakin mau ngelakuin sekarang?" tanya Renjun. Pasalnya dia agak ragu.

"Ya kalo kamu nggak mau mas bisa lakuin sendiri kok," katanya.

"Tapi mas," Renjun mencicit.

"Dek Renjun besok libur nggak?" tanya Jeno.

"Aku libur kok," jawab Renjun cepat.

"Ih mas Jeno ngambek ya?!" Jeno hanya diam.

Nggak kok dia nggak marah. Sesampainya dikamar mereka, Jeno langsung merebahkan tubuh mungil itu diatas kasur. Ia kemudian memposisikan dirinya diatas tubuh sang istri dengan dua siku sebagai penumpu.

Tangan besar Jeno mengelus pelan pipi merah tersebut. Lalu dengan perlahan dirinya mulai memangut bibir yang telah bengkak tersebut. Renjun hanya mengikuti alur permainan suaminya. Dia ikut menggerakkan kepalanya ke kanan dan ke kiri mengimbangi Jeno.

Salah satu siku penumpu kini beranjak memasuki kaos milik Renjun. Tangan kasarnya mengelus punggung halus Renjun secara sensual. Lenguhan Renjun mulai terdengar -lagi.

Seolah tak merasa puas, tangan besar Jeno merayap kedepan, menuju dada sang istri. Renjun memekik tertahan ketika jemari panjang itu memelintir putingnya.

Renjun menggelengkan kepalanya untuk melepas tautan mereka. Setelah berhasil terlepas, desahan dan erangan erotis tersebut keluar tanpa bisa dicegah.

"Assshhhhhh.....," kaki mungilnya bergerak gusar. Jeno menghentikan kegiatannya. Ia kemudian mengecup kening putih sang lawan main lama. Renjun saja sampai merasa terbuai.

"Can I...?" tanya Jeno lagi.

Renjun mengangguk. Dengan segera Jeno berusaha melepas kaos yang melekat pada tubuh ramping Renjun.

Menyisakan celana kain dikaki kecilnya. Jeno memandang lapar puting yang membengkak dan menegang akibat ulahnya. Tak menunggu lama, lelaki itu segera menjamah puting menggoda tersebut. Siempunya hanya bisa mendesah pasrah. Celananya semakin terasa sesak saja.

Tangan kiri Jeno bekerja memainkan puting kanan sang istri sementara lidah dan mulutnya menyesap dan menandai bagian dada lainnya sang istri. Service yang diberikan Jeno benar memuaskan bukan main. Lantas lelaki itu berhenti dari kegiatannya. Ia meraih pantat bulat istrinya untuk diremas.

"Ahhhhhh......," Renjun mendesah keenakan.

Selanjutnya kenikmatannya bertambah ketika Jeno meremas miliknya dari balik celana. Damn it! Jeno sudah tak tahan. Celana jeans-nya semakin menyempit saja. Dengan segera ia melepas celana kain istrinya beserta dalamannya sekaligus dibantu Renjun.

Ia kemudian menyusul dengan melepas celananya sendiri, menyisakan celana dalam berwarna hitam. Renjun meneguk ludahnya kasar ketika melihat penis sang suami menegang sempurna.

"Mas nggak adil," kata Renjun tiba-tiba.

Jeno yang sedang asik menatap keseluruhan tubuh seksi Renjun itu mengernyit. Tak paham maksud perkataan istrinya. Renjun berdecak kesal sebelum bangkit dengan susah payah. Jemari kecilnya ia larikan pada kancing kemeja Jeno.

Melepasnya satu persatu dengan gerakan sensual yang tidak disadarinya. Kemudian kemeja sewarna daun itu melayang entah kemana. Renjun kembali berdecak, namun kali ini berdecak kagum.

Not Bad To 💍💐Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang