CLASSMATE | 06. TREE HOUSE

64 10 7
                                    

Happy Reading!!
Now playing [IU - Eight |Acoustic Ver.]

🕊🕊❛kopi itu, meski diɑ telɑh dihɑncurkɑn, tɑpi tujuɑnnyɑ ɑdɑlɑh untuk membuɑt orɑng tersenyum, sɑɑt menyeduhnyɑ-C  L  A  S  S  M  A  T  E-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🕊🕊
❛kopi itu, meski diɑ telɑh dihɑncurkɑn, tɑpi tujuɑnnyɑ ɑdɑlɑh untuk membuɑt orɑng tersenyum, sɑɑt menyeduhnyɑ
-C  L  A  S  S  M  A  T  E-

⌒۬⌒۬⌒۬⌒۬⌒⸙̣᭢

Setelah menghabiskan waktu berjam jam membersihkan kamar mandi sekolah, Arkha kini tepar. Ia lantas membaringkan tubuhnya di atas rerumputan taman sekolah.

Agak kurang waras memang.

Setelah merasa energinya sudah cukup terkumpul, ia memutuskan untuk pulang ke rumah. Namun, saat ia berjalan melewati lapangan futsal ia melihat sosok bersurai hitam sedang duduk manis.

"Bab! Ngapain lo masih nangkring disini?"

Merasa bukan namanya yang dipanggil,Dira pun hanya melirik sebentar lalu memperhatikan kembali latihan futsal sore itu. Kali ini netranya fokus pada sosok lelaki mancung yang memakai kaos bernomor belakang 14.

Gavin.

"sombong ye sekarang" gerutu Arkha yang masih mampu didengar oleh pemilik manik mata coklat tersebut.

"lo ngomong sama gue?" seraya menunjuk dirinya.

"engga! Tapi sama tuyul di belakang lo"

"ohh"

"ya iyalah gue ngomong sama lo ogeb." lalu berjalan menghampiri Dira.

"siapa suruh manggil gue ubab!"

"lo ngapa nggak pulang weh?" tanya Arkha lagi.

"lagi mandang masdep gue" jelas Dira PD

"ligi minding misdip giwi" tiru Arkha

"paan sih!"

"pulang bareng yuk!" tawar Arkha

"ogah! Ntar lo turunin di jalan lagi" tolak Dira

"kan waktu itu gue ada urusan"

"kin wikti iti idi irisin." lalu ia sempat berpikir sebentar.

"hilih plagiat" Tanpa basa basi, Arkha pun menarik tangan Dira tanpa permisi.

"ih lepasin!" Dira meronta ronta sambil memukuli tangan kekar milik Arkha.

CLASSMATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang