Bagai pungguk yang merunduk

54 4 2
                                    

-10-

Ia payah,
ia patah,
ia ketakutan.


Ia ingin merengek, tapi keadaan tak mengizinkannya,
ia masih ingin bercanda, tapi keadaan tak menyetujuinya.

Ia ingin kembali pada masa dimana ia masih bisa mengejar layangan, tapi nyatanya waktu memaksanya untuk mengejar angan.

Kuatkan bahunya, tegarkan hatinya.
Ia sudah menerima dunianya, dan dunia harus pula menerimanya.

-k

SOLITUDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang