6. Para Bunda ke Sekolah

33 10 0
                                    

Elvina sudah sampai di parkiran sekolah nya. Di ikuti satu mobil sedan berwarna hitam mengkilap dibelakangnya. Terdapat sosok wanita paruh baya yang masih terbilang muda dengan wajahnya.

Dia Laurent. Ia berjalan dengan gaya angkuhnya mendahului Elvina. Sang putrinya pun geleng geleng tak percaya jika ibunda nya ini juga sangat angkuh seperti dirinya.

"Udah tua masih aja sombong," cibir Elvina yang mensejajarkan langkahnya dengan Laurent.

"Idih suka suka bunda dong. Masih mending nih bunda mau dateng ke sekolah," sahut Laurent.

Banyak pasang mata yang melihat seorang gadis dan wanita paruh baya dengan tatapan memuja. Sampai akhirnya mereka sampai di depan ruang guru.

Pak Anton datang lalu duduk di sofa sebrang. Disini sudah ada Elvina dkk dengan orang tua masing masing.

"Jadi, begini bu. Saya selaku guru BK, mengundang kehadiran kalian untuk tahu bagaimana perkembangan putri putri anda di sekolah." Jelas Pak Anton.

"Putri kalian ini sepertinya sudah tak kebal jika diberi hukuman apapun. Bukannya melaksanakan malah melenceng dengan yang diarahkan,"

Elvina berdecak sebal.

"Ah udah deh pak. Jangan komporin nyokap kita dong."cetus Bella.

"Tau nih bapak," kesal Friska.

"Kalo ngomong jangan belibet belibet deh," kata Elvina.

"To the point aja apa susahnya," usul Meicha sambil bersedekap.

Ibunda dari mereka menatap putrinya malas.

"Sepertinya para ibu ini kurang memperhatikan anaknya ya dirumah?" Tanya pak Anton.

Laurent sudah mulai malas, dengan guru botak satu ini.

"Enak saja! Gini gini saya tetap menjaga putri saya ya," balas Laurent mewakili.

***

Kejadian di ruang guru sudah selesai. Karena Pak Anton berfikir jika ia memperpanjang masalah dengan pemilik sekolah bisa berabe.

Kini Elvina dkk sedang berjalan menuju kantin berniat untuk membolos. Yah, sekarang masih ada para ibunya.

"El, bunda pulang ye. Jangan bikin ulah lagi napa?! Kesel bunda bolak balik kesini!" Kata Laurent.

"Yaudah sono balik! Ga janji, soalnya sehari ga bikin onar  ga asik. Ya kan gengs!" Seru Elvina kepada teman temannya.

"Yoi Tante. Mereka di baikin malah ngelunjak," celetuk Bella.

"Woy! Emang kita pernah baikin mereka yah?" Meicha terlalu polos dalam hal seperti ini.

"Baikin kaga jahatin iya," cibir Friska.

Mereka semua tertawa lepas, sampai akhirnya sampai di kantin.

Fyi, Laurent dan ibu ibu dari teman teman Elvina itu sahabatan yaw.

"Makan sini ah, pembantu gue belum masak." Celetuk Diva, mama Friska.

"Ye sono. Lu pada duduk beda meja ye, gue mau sama temen temen. Lu duduk sama mak mak rempong aje," usir Friska.

***

"Mau pesen apa?" Tanya Bella.

"Jus Mangga, samain semua." Sahut Elvina.

Baru saja Bella hendak bangkit tapi gagal karena Meicha teriak.

"Woy maemunah gue alergi mangga anjir!"

Teriakan Meicha membuat para ibunda mereka tertawa.

"Anak lo Din," ucap Laurent kepada Dinda. Mommy Meicha.

Queen of SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang