Bukan siapa-siapanya kita

13 0 2
                                    


Waktu itu kita duduk berdua disebuah kedai, ku pilih kedai itu karena kurasa harganya cocok untuk kantongku yang tipis. sepi, hanya ada beberapa pengunjung. Obrolan kita diiringi lagu Sheila on 7.

Aku yang banyak bicara dan kau yang diam saja, aku yang tampil gugup dan kau yang seolah cuek. tapi yang pasti tidak ada hp diantara kita, hanya ada mata kita yang beradu, sesekali salah tingkah lalu menoleh ke arah lain.

Asap rokok berhembus di sela canda, menguap ke angkasa yang mulai memerah. "tumben langit cantik." biasanya kota ini muram. hahh tapi aku tidak peduli dengan senja-senjaan, ada kau didepanku, apa yang lebih cantik dari itu?

kau memintaku untuk bercerita lagi, tentang Che Guevara atau tentang teori konspirasi mengapa ganja ilegal. katamu, apapun itu kau akan mendengarkan walau tidak terlalu mengerti. yang penting kita berbagi cerita.

Kemudian kita berdiri keluar menyusuri trotoar. tanganmu didalam tanganku, langkahku menuntun langkahmu. Kau tahu?aku merasa jadi manusia paling beruntung, tidak perlu menyusuri gunung tertinggi atau laut terdalam. denganmu di jalanan kumuh sekalipun sudah terasa indah untukku. Tapi sayang. "mengapa?" katamu, ku jawab tak apa sambil bergumam dalam hati." dunia lebih sering menyajikan perpisahan yang menggantung, musabab bukan siapa siapa nya kita.

Tentang PatahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang