Aku

7 0 1
                                    


Ketika hari sedang panas-panasnya. Aku tidak akan lagi menjadi udara yang menyejukanmu, tak akan menjadi angin yang meniup rambutmu walau sehelai. Semenjak kepergianmu aku telah menjadi awan mendung nan gelap. Sesekali di iringi petir, tanda kalau aku bisa kapan saja menumpahkan air mataku.

Tapi tenang sayang....

Aku tidak akan jatuh dalam bentuk hujan. Aku lebih memilih menjadi kabut yang mengapung di udara. Lalu, menyelinap masuk dan mengendap di dinding-dinding hatimu. Meskipun aku sadar bahwasanya engkau tetaplah matahari. Hatimu sudah pasti api yang akan menjadikanku tiada. tapi tak mengapa, biarlah aku menguap dan mendidih abadi di hatimu.

Tentang PatahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang