requirements

4 0 0
                                    

Normal POV

"bagaimana?" ucap manager yang angkuh ini.

Manager itu memberikanku imbalan dengan sejumlah uang tunai yang memang sangat banyak tapi dengan syarat jangan pernah bertemu bahkan menyentuh artisnya lagi.

Orang ini waras atau tidak sebenarnya?

Manager macam apa sampai segitunya melindungi artisnya. Sedari tadi aku melihatnya datar dengan kepalan tangan di bawah meja, menahan supaya kepalanku tidak mendarat di pipinya, segitu kotorkah tangganku sampai tidak boleh menyentuh artisnya?. Ingatlah jika bukan karena aku yang membawa Jungkook ke rumah sakit, mungkin pagi ini akan ada berita dirinya tergeletak di pinggir jalan tanpa ada satu orang pun yang menolong.

Bukannya berterima kasih, manager ini malah memberikanku sejumlah uang dengan syarat yang sangat tidak masuk akal, andai ini bukan tempat umum sudah kupastikan wajah manager sialan ini penuh dengan luka lebam hasil dari karya tanganku.

"apa anda punya otak?" ucapku datar, memang seperti terlihat biasa saja, tapi sungguh sebenarnya emosi ku sudah diujung ubun-ubun.

"aku sudah berbaik hati memberikanmu sejumlah uang yang banyak asal kau jangan pernah bertem-"

"persyaratan macam apa itu" ucapku memotong kalimatnya.

Dimana BigHit Enterteiment mendapat manager seperti orang ini, bagaimana mereka bisa mempekerjakan manusia macam dia? Sungguh tidak waras.

"kau sudah berani menyentuh Jungkook, atau jangan-jangan kau ini pelakunya dengan berpura-pura baik menolong-"

"semakin lama ucapanmu semakin membuat ku muak" ucapku memotong ucapannya lagi, aku tidak perduli jika membuatnya emosi, ucapannya pun juga sama membuatku emosi.

"apa kau punya sopan santun? Kau terus memotong pem-"

"apa anda punya jalan pikiran yang benar? Jika anda ingin melindungi artis anda bukan seperti ini caranya, kalau saja saya tidak menolong artis anda, hari ini akan muncul berita Jungkook yang tergeletak di pinggir jalan dan anda akan dipecat, anda seharusnya berterima kasih bukan malah memberi saya uang dengan persyaratan yang tidak masuk akal, saya tidak butuh uang anda, lain kali tolong ubah persepsi anda tentang cara melindungi artis anda dengan benar, agar tidak ada yang rugi antara dua belah pihak. Saya permisi" setelah panjang lebar mengungkapkan kekesalanku, diriku langsung pergi dari café yang ada di rumah sakit tersebut.

Jika kalian ingin tahu, sebenarnya aku belum pulang ke apartement ku setelah kejadian semalam, saat para member BTS datang melihat Jungkook, manager gila itu langsung mengajakku berbicara yang ternyata membicarakan hal tadi, waktu ku terbuang sia-sia karenanya dan aku juga telat datang ke butik, masa bodo dengan Naomi pasti dia sedang jingkrak-jingkrak karena bertemu dengan boygroup idolanya.

Kaki melangkah dengan cepat menuju mobil, menancapkan gas menuju apartement untuk membersihkan tubuh ku. Aku belum mandi asal kalian tahu.

Selama perjalanan menuju apartement, diriku menelfon tangan kananku atau kalian bisa sebut sekertaris ku, memberitahukannya alasan aku datang terlambat karena ada masalah sedikit. Sebenarnya itu tidak perlu, tapi aku hanya ingin mencoba professional bukan karena aku yang punya butik diriku bisa bebas datang sesukaku, aku tidak seperti itu.

Sesampainya di basement apartement diriku langsung berlari kecil menuju lift, menekan lantai 6. Kemudian masuk kedalan apartementku, hal yang pertama aku lakukan ialah mandi, karena semalam aku tidak mandi setelah mandi memaki pakaian tentunya. Untuk style sehari-hari itu tergantung mood ku, hari ini aku ingin yang simple.

 Untuk style sehari-hari itu tergantung mood ku, hari ini aku ingin yang simple

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

UNDERLINE | JungkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang