drunk

8 0 0
                                        

Outhor POV
h-7 fanmeeting

“aku ingin warna untuk celana ini diubah menjadi warna soft atau peachy juga tidak masalah, lalu untuk rancangan ini dibagian lengannya diberi aksen motif bunga atau bisa juga kita beri motif lain supaya terlihat feminim” suara percakapan dibutik rancangan yang juga menjadi kantor milik y/n belakangan hari ini disibukkan dengan berbagai rancangan dari y/n yang sedang dalam tahap men-design dan pemilihan bahan untuk rancangannya.

y/n kini sedang di gudang kain yang ada dibutiknya memilah mana kain yang bagus untuk rancangannya nanti, dan juga penyesuaian warna yang ia inginkan. Untuk rancangannya kali ini sedikit menantang dirinya, karena y/n ingin membuat suatu pakaian yang feminim namun juga ada kesan casual, dari semua rancangan miliknya dia hanya membuat baju dengan look casual, boyish, atau formal.

Dirinya tidak pernah mencoba untuk mendesign baju yang feminim seperti dress, rok, atau yang lainnya. Walaupun dia sedikit kesusahan karena untuk rancangannya kali ini dirinya harus membuat baju diluar dari stylenya, memang terdengar aneh karena bagi seorang designer pasti akan membuat rancangan dalam look apapun, tidak mementingan style nya sendiri.

Berbeda dengan y/n, ia justru membuat semua rancangan yang cocok dengan style dan seleranya saja, bisa dibilang dia egois karena hanya berkarya dengan apa yang dia suka saja, tapi karena belakangan hari ini dirinya sedang dalam mood yang sangat bagus menjadikan y/n ingin mencoba sesuatu yang berbeda dan tentunya keluar dari zona nyamannya.

Untungnya y/n tidak kerja sendiri untuk pembuatan busananya, ia dibantu dengan beberapa teman kampusnya yang memang trusted jika soal busana feminim, jadi y/n bisa belajar dari mereka dan banyak mengambil ilmu dari mereka.

“y/n eonni,” panggil perempuan yang lebih muda dari y/n yang sedang menggenggam iPad pro 11 di tangan kanannya, melangkahkan kakinya berjalan mendekati y/n.

Panggilan tersebut membuat y/n menoleh kebelakang, “ada apa Hyuri?”

“bagaiman jika dibagian garis lehernya kita ganti dengan model v-neck?” ucap Hyuri sambil menunjuk gambaran yang ada di iPad nya menggunakan apple pencil nya.

y/n terdiam sejenak melihat design yang sudah 95% selesai namun dibagian garis leher yang masih belum sempurna, alisnya berkerut memikirkan model apa yang bagus untuk dibagian leher ini. Setelah beberapa saat berfikir, y/n pun mengangguk menyetujui usulan karyawannnya tersebut, Hyuri pun pamit untuk melajutkan pekerjaannya.

Kini y/n kembali fokus dengan banyaknya gulungan kain dengan berbagai jenis bahan, setelah mendapatkan bahannya y/n kemudian merogoh saku celananya mengeluarkan ponsel lalu menelfon seseorang.

“halo?, kita ganti kainnya dengan menggunakan kain drill”

“……”

“ya”

Pip

Kemudian y/n menghela nafasnya pelan mengibaskan rambutnya kebelakang kemudian mengikatnya cepol, itulah kebiasaannya jika sudah dalam mode lelah. Sebenarnya dibutik ini hanya ada y/n dan Hyuri, mereka lembur kerja untuk menyelesaikan pekerjaan yang bisa dibilang tanggung, maka dari itu mereka masih berada di butik yang terkenal dengan nama brand LT ini.

“eonni, apa kau tidak pulang?” tanya Hyuri yang ternyata sudah siap-siap untuk pulang.

y/n tersenyum kemudian menggelengkan kepalanya, berjalan kearah kulkas mengambil cola kesayangannya kemudian meneguknya pelan.

“kau sudah selesai?” tanya y/n lalu melanjutkan meminum minuman kaleng berwarna merah itu.

“iya, apa kau baik-baik saja aku pulang duluan” ucap Hyuri dengan wajah yang khawatir, mengingat waktu yang sudah malam.

y/n pun terkekeh pelan, “aku baik-baik saja Hyuri, kau pulang saja pasti kau lelah, maaf karena aku menyuruhmu lembur hingga larut seperti ini”

“tidak apa-apa eonni, itu juga sudah menjadi tugasku menjadi karyawanmu, kalau begitu aku pamit pulang ya eonni, kau hati-hati saat pulang nanti” ucap Hyuri sebelum keluar dari ruangan nya berjalan ke arah lift meninggalkan y/n yang masih duduk meminum cola.

“baiklah, mari kita selesaikan tugas yang belum tuntas ini” ucap y/n pada dirinya sendiri, berjalan ke meja kerjanya, menyalakan layar komputernya lalu mengambil setumpuk kertas didepannya.

Begitulah y/n, jika dirinya sudah terfokus pada pekerjaan dia bisa menghabiskan waktu seharian suntuk bekerja, walau mengetahui dirinya lelah tetap saja y/n melanjutkan pekerjaannya, tidak memerdulikan tubuhnya yang sudah letih bekerja. Jadi tidak usah bertanya kenapa diusianya yang baru 20 tahun dengan masa kuliah yang hanya 2 tahun dirinya sudah mendapat gelar sarjana dengan ipk yang sempurna.

Kembali ke y/n yang fokus bekerja, dirinya melihat kembali grafik pendapatan diusaha butiknya ini, setiap hari y/n selalu mengontrol grafik tersebut untuk mengetahui berapa keuntungan yang didapat setiap harinya. Tangannya yang memegang pensil mencoret kertas yang ada digenggamannya, seperti sedang menandai sesuatu didalam kertas tersebut.

“aku rindu mama” gumam y/n disela-sela aktifitasnya, tak lama ponselnya bordering mendapat panggilan dengan rename ‘mama risa’ membuat senyuman merekah di bibir y/n, dengan cepat jarinya menggeser tombol berwarna hijau.

“halo mam, kau tau saja kalau diriku sedang merindukanmu”

Orang disebrang sana pun terkekeh, “kalau begitu cepat pulang ke Indonesia”

“maaf mam, aku tidak yakin tahun ini akan pulang atau tidak, karena masih sangat banyak pekerjaan disini”

“mama tidak bisa memaksamu kalau sudah begitu, yang penting jangan terlalu keras bekerja, nanti kau bisa mimisan jangan  skip makan dan minum, dan jangan minum cola kesukaanmu itu! Tidak bagus untuk kesehatanmu”

Mendengar mama--Risa--yang mulai menyeramahinya membuat y/n tertawa pelan, hampir setiap hari Risa mengatakan kalimat itu namun tidak pernah y/n protes karena dengan Risa yang menceramahinya ia bisa merasa kasih sayang dari Risa untuknya.

“iya mam, aku tidak akan lupa apa yang kau katakana barusan, oh ya mam aku ingin cerita padamu, apa boleh?”

“tentu saja boleh bodoh, aggap saja aku teman curhat mu hihi”

“kau terlalu tua mam untuk menjadi temanku”

“dasar kau, awas nanti jika kau pulang ke rumah, jangan harap kau memelukku”

“iya mam aku hanya bercanda”

“kau ini jadi cerita atau tidak sih”

“sabar mam, jadi kemarin aku pergi ke mall bersama Naomi, dia mengajakku untuk ikut fanmeeting dan meminta ku untuk menemaninya ke mall, saat di mall ternyata idola Naomi ada disana, kalau tidak salah nama artisnya itu jung…. Jungu? Jungku? Jung—“

“jungkook namanya, astaga bahkan kau tidak kenal dengan artis kpop tampan itu, jika saja mama tidak ingat dengan papamu, sudah mama nikahi jungkook itu”

“akan aku laporkan kepada papa nanti,”

“laporkan saja, mama tidak takut”

y/n kembali terkekeh pelan, “lanjut cerita ya mam, jungkook itu ada di dalam toko baju dan sepatu, Naomi masuk ketoko itu aku juga ikut namun hanya sebentar kemudian duduk didepan toko, aku melihat ada pencuri mam, pencuri itu merogoh tas ibu-ibu hamil, saat ibu hamil itu sadar si pencuri  langsung mengacungkan pisau mengancam semua orang supaya tidak mendekat,

UNDERLINE | JungkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang