Eighteen : 02

217 24 2
                                    

Rese

Rese

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

◇◇◇

Koridor Utama

"beruntung lu ketemu gw hari ini, liat aja sekarang lu bisa masuk ke sekolah padahal udah telat" ucap eric yang jalan mendahului shuhua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"beruntung lu ketemu gw hari ini, liat aja sekarang lu bisa masuk ke sekolah padahal udah telat" ucap eric yang jalan mendahului shuhua.

Memutar badannya menghadap shuhua,
"Ga perlu bilang terima kasih, tapi ya oke sama-sama" mengedipkan sebelah matanya lalu tersenyum jahil(?)

BIG NO! Itu tidak terlihat seperti senyum jahil tetapi lebih tepat untuk disebut dengan senyum meremehkan.

SIALAN.

"Najis! Ya tuhan,kenapa harus ketemu cowok rese kaya gini sih di hari pertama sekolah" batin shuhua tak terima.

"Ok, sabar shuhua lo harus tetap sabar, daripada gw makin emosi sama nih cowok, gw duluan aja deh ke mading, lama lagi jalannya kaya keong" monolog shuhua.

Eric memberhentikan langkahnya tepat dihadapan shuhua, membelakanginya.

Mau tak mau shuhua refleks menubruk punggung lelaki dihadapannya.
"ADUH APAA-

"... jangan pergi"

Shuhua tertegun sesaat, apa maksud ucapan lelaki tersebut.

"APAAN SI LO GAJELAS, MINGGIR!" bentak shuhua, tingkat kekesalannya sudah memuncak saat ini.

Ia membulatkan tekadnya melewati eric yang tidak mau menyingkir dari hadapannya.

Grep!

Cegah eric menggenggam tangan mungil shuhua, menariknya mendekat dengan tubuhnya.

Kini bola mata shuhua membulat indah dengan sempurna saat , menerka-nerka apa yang eric pikirkan saat ini.

"Jangan pergi ke mading gw bilang" ucap eric dengan wajah seriusnya.

18 | EighteenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang