#13

51 6 0
                                    

"Neysha kenapa yah ? Kok wajahnya kaya sedih gitu"batin Ezra penasaran.

Ezra terus memperhatikan dari jauh. Sampai-sampai...

"Ezra!" Panggil Bu Mayang,guru geografi yang terkenal tegas disekolah itu.

Ezra langsung tersentak kaget dan membuyarkan lamunannya. Bukan hanya Ezra. Neysha dan seluruh murid juga tersentak kaget.

"Saya bu ?"tanya Ezra.

"Menurut kamu.. nama Ezra dikelas ini siapa lagi ?"tannya Bu Mayang menekankan.

Ezra menyengir kikuk dan meminta maaf. "Maaf bu"

Karna terlalu dalam memikirkan Neysha. Ezra sampai tidak ingat jika jam  pembelajaran masih berlangsung.

"Okeh, hari ini ibu maafkan. Tetapi jika besok ibu melihat masih ada murid saya yang melamun, mengobrol, main hp. Intinya sibuk dengan urusannya sendiri dan TIDAK MEMPERHATIKAN SAYA!. Saya akan HUKUM!"jelas Bu Mayang mengingatkan.

"Jelas anak-anak ?"ucapnya lembut..

"Jelas buk.."jawab murid serentak.

"Gilak deh,  tu guru kalo ngomong bikin banjir. Sumpah"bisik Abian pada Gia.

"Kuahnya muncrat kemana-mana"kekeh Gia dan Abian.

"Ezra ngelamun apa sih, kok sampe ga fokus gitu"batin Dinda.

_

Teng teng tong tong ..
Bel istirahat pertama berbunyi.

"Baik, sampai disini pembelajaran kita hari ini. Kita ketemu lagi minggu depan"ucap Bu Mayang mengakhiri.

Setelah Bu Mayang pergi meninggalkan kelas . Seluruh siswa menghela napas lega. Setelah tiga jam pembelajarannya. Bu Mayang terus berbicara.

"Gegara elo ni Zra.."ucap Abian lalu pergi.

"Huu.."tambah Gia mengekori Abian pergi.

"Sumpah ya tu orang berdua cocok banget asli"ucap Dinda yang tidak suka dengan Abian dan Giana.

"Ezra, lo kenapa sih kok bisa sampe dimarahin Bu Mayang ?"tanya Dinda yang sudah duduk dibangku Ezra.

Bukan menjawab pertanyaan Dinda. Ezra malah melihat Neysha yang berjalan meninggalkan kelas.

"Neysha kenapa kok bete gitu mukanya ?"tanya Ezra tanpa menoleh kearah Dinda.

"Jadi Ezra, sejak tadi mikirin Neysha"

Dinda berdecak "oh itu, lagi marahan sama Davin. Biasalah namanya juga orang pacaran. adak aja cobaanya"jawab Dinda membuat Ezra panas.

Sama panasnya ketika Ezra terus saja menanyai tentang Neysha, pada Dirinya.

_

"Ney, jangan marah dong. Please.."ucap Davin seraya menautkan kedua tangan didada.

"Apaan sih lo. Sana-sana pergi! Gue tuh males tau gak sama elo" ketus Neysha.

Neysha terus mendorong tubuh Davin agar tidak mendekatinya.

"Hey,kamu kenapa ? Apa ini karna tadi pagi ? Kalo emang iya, aku minta maaf. Please maafin aku yah"

"Lo tu punya telinga engga sih! Gue bilang gue lagi males sama elo. Jadi tolong..pergi jangan ganggu gue"jawab Neysha menekankan.

"Lagian lo tu harusnya minta maaf sama dia bukan gue"tambahnya.

Davin terdiam sejenak dan mencerna tiap perkataan Neysha. Kemudian ia pergi.

Lima menit kemudian..

"Hay Ney,gue udah minta maaf sama dia kok. Tuh dia lagi makan bakso. Gue yang teraktir"

Neysha menoleh kearah lelaki jakung dan berkacamata yang tengah menyantap beberapa mangkuk bakso. Dan sempat memberikan jempolnya pada Neysha.

"Gimana,elo maukan maafin gue ?"ucap Davin.

Neysha tersenyum lalu mengguk sebagai balasan. Karna senang Davin langsung mencubit kedua pipi Neysha. Membuanya merintih kesakitan..

"Akh..aw aduh"

"SAKIT TAUK"Neysha memukul lengan Davin.

Bukannya minta maaf Davin malah terkekeh.

Dari kejauhan diam-diam Giana memperhatikan Neysha dengan Davin yang semakin dekat.

Brakk!!

"Gi, kamu kenapa ?"tanya Abi karna pacarnya tiba-tiba menggeprak meja.

Giana tersenyum dan mengeleng "engga papa kok"

"Baru aja gue seneng liat mereka berantem. Eh sekarang udah deket lagi. Ini gak bisa dibiarin. Gue harus lakuin sesuatu. Liat aja ya lo Ney"

Giana tersenyum miring dengan rencananya. Kemudian ia segera mengalihkan pandangannya agar Abian tidak mencurigainnya.

_

"Ney, kita sekarang ngomongnya aku kamu aja yah jangan elo gue.
Orangkan taunya kita pacaran masa orang pacaran ngomongnya elo gue. Pacar atau musuh"-Davin.

"bukannya kita emang musuh yah ?"kekeh Neysha.

"Yeh kamu Ney, diajak serius malah becanda" Davin mengerutkan bibirnya.

"Hehe iya deh iya.. jangan cemberut gitu dong JELEK TAUK"kekeh Neysha seraya menepakkan tangannya kewajah Davin dan mendorongnya pelan.

"Heh, sembarangan bilang aku jelek. Gini-gini aku most wanted tau disekolahanku yang dulu"

"Pede ?"

"Beneran"ucap Davin seru.

"Btw, emang lo eh kamu pindahan dari sekolah mana ?"

"Sma Pelita"

"Loh kamu dari sana ? Kenapa engga bilang waktu itu"ucap Neysha seraya mengeplak lengan Davin membuat sang empu merintih kesakitan.

"Emng penting ?"tanya Davin.

"Yah pen-"

"Ney!"panggil Dinda memotong pembicaraan Neysha. Membuat Neysha dan Davin menoleh kearahnya.

"Gue cariin ditaman kata Sisi dikantin. Gue samperin dikantin kata Gia baru aja pergi. Gue capek tau carinya eh taunya cuman didepan kelas"cerocos Dinda seraya ngap-ngapan.

"Baru aja kita sampe"balas Davin. "Napas dulu ntr bengek"tambahnya. Alhasil mendapat tonyoran dari Neysha.

"Davin.."katanya. "Ada apa Din tumben berasa artis ni gue"

Oh iya, Sisi adalah teman sekelas Dinda dan juga Neysha kalo kalian sempat bingung.

Tidak langsung menjawab pertanyaan Neysha. Dinda dengan cepat langsung menarik lengan Neysha.

"Eh Dav, gue pinjem Neysha bentar ya" katanya dan pergi.

_

BERSAMBUNG...

KIRA-KIRA DINDA MAU BAWA NEYSHA KEMANA YA..?

VOTE JANGAN LUPA
KOMEN KALO ENGGA KEBERATAN👌

















DASHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang