CHAPTER 9

6 1 0
                                    

Ekhem...!!!
Apa kabar teman-teman?
Salam sejahtera yah!

Jangan pada lupa vote cerita aku☆

Happy Reading💙

       
                         ~o0o~
"Kita berangkat yah bun"

"Dah bunda"
Ujar Laudry kepada sang bunda yang sedang berdiri diemperan rumah melihat kedua anaknya itu yang melangkah menuju tempat parkiran mobil.

"Hati-hati ya anak-anak bunda"
Decak sang bunda menjawab perkataan anaknya.

Kedua anak itu kini telah menaiki mobilnya dan setelah menempuh perjalanan cukup lama akhirnya Laudry yang diantar setelah adeknya sekarang sudah tiba di sekolah.

***
"Dry...!"
Terdengar suara teriakan dari seorang gadis yang terlihat sangat buru-buru.

"Kayak ada yang manggil aku?"
Sekejap Laudry langsung membalikan badanya dan menjumpai sosok wanita bar-bar yang tidak lain adalah Heyna dan Sheyla yang sedang lari menuju ke arahnya berdiri.

"Ya ampun Laudry,loh gue panggil-panggil kok gak nyaut-nyaut".Decak Heyna yang merasa Laudry mengabaikannya.

"Ya sorry!gue kan gak denger"
Umpat Laudry yang merasa kalau dia tak medengar siapapun yang memanggilnya kecuali panggilan terakhir tadi

"Tau ah,loh nyebelin"
Decak Heyna menggerakan bola matanya.

"Ya maap"
"Tapi,loh sampe ngejar gue kayak gitu kenapa?"

"Gue napas dulu,huft...huft...huft".
Umpat Heyna sedangkan Sheyla dari tadi tak mengeluarkan suara karna dia benar-benar sedang lelah dan ia sibuk mengatur napasnya agar stabil seperti awal.

"Udah belom loh Shel?"
Decak Heyna menanyakan bagaimana keadaan sahabatnya yang sedang terduduk di bawah tanah itu.

"Diam loh!Ini tuh gara-gara loh tau.Main tarik-tarik aja trus lari mana jauh banget lagi
huft...huft..huftt".
Decak Sheyla lantaran kesal dengan Heyna yang langsung menarik dan mengajaknya lari sejauh itu.

"Ya maap Shel,abisnya gue kepo sama si Laudry".Umpat Heyna.

"Kepo?kepo sama aku?apa sih yang harus dikepoin?".Ucap Laudry tanpa sadar kalau semalam ia telah menceritakan perihal dirinya yang diantar pulang oleh pentolah sekolah tentu saja itu yang akan dikepoi oleh sahabatnya itu.

"Semalam gue nelpon loh,eh tapi loh gak ngangkat-ngangkat. Sengaja ya?".

Laudry sekejap menyadari apa yang akan dibahas oleh sahabatnya itu.

"Hm ngg...nggak kemarin gue gak sengaja,semalam gue tidur".
Ngeles Laudry.

"Lupain yang itu kita bahas ke intinya.Emang bener yah kalau loh diantar pulang sama kak Erlangga?". Heyna mengoceh dengan kecepatan 80 kilometer permenit dan memegangi bahu kanan dan bahu kiri Laudry,wkwkwk.

Mendengar pertanyaan yang dilontarkan Heyna pada Laudry Sehyla yang tadinya lelah sudah tidak ada lagi kata lelah.yang ada hanya Sheyla yang semangatnya berkobar-kobar bak orang yang ingin terjun berperang.Mungkin karna ia juga merasa penasaran.

"Ayo duduk dulu,gak usah ngoceh mulu".Decak Laudry pelan dan kedua sahabatnya ikut mendaratkan pantatnya di lantai tiang bendera berada
(Author kagak tau itu namanya apa😒).

"Kemarin aku minta tolong sama kak Erlan dan teman-temannya buat ngantarin aku pulang".

"Truss langsung mau?".

ErlanggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang