Rezvan berlari ke kamar Fellicya sampai berhenti di depan pintu kamar Fellicya.
"Fell bukain gue minta maaf gue spontan tadi bilang kaya gitu." teriak Rezvan.
"Gausah peduli sama gue! gue benci orang yang suka ngebentak, apa gue salah nanya-nanya lo pergi kemana? Gue istri lo inget! Hiksss terserah lo gue gaakan pernah nanya-nanya lagi hiksss bundaaaa." Teriak Felli membuat Rezvan membeku di tempat, Rezvan sudah membuat istri nya sendiri menangis.
Pintu kamar Felli terkunci Rezvan berlari ke kamar nya mengambil kunci cadangan kamar Felli dan segera membuka pintu nya. Rezvan tertegun melihat Felli yang di bawah Ranjang dengan menenggelamkan wajah nya di tengkuk lutut nya.
"Felli gue minta maaf." nada lembut Rezvan menghampiri Felli dan tangan nya mulai mengelus rambut Fellicya namun di tepis begitu saja
"Sana keluar nongkrong lagi gue gaakan nanya-nanya lagi sekalian gausah pulang!." Bentak Felli yang masih dengan posisi awal
Grep!
Rezvan pun langsung memeluk erat Fellicya, Fellicya yang tadi nya memberontak menolak pelukan Rezvan pun akhir nya pasrah karena tenaga nya habis di pakai nangis
"Aku minta maaf sayang, aku cape terus kamu nanya-nanya gitu pusing aku jadi nya, aku gak ada niat buat bentak kamu, maafin aku." Rezvan makin mempererat pelukan nya
"Sejak kapan Rezvan jadi ber aku kamu? berkelakuan manis? apa gara-gara minta maaf aja?." Batin Felli.
"Hiksss lo jahat gak peduli sama gue yang nungguin lo di depan sofa sampe ketiduran gitu, pulang-pulang malah di bentak Hiksss." Ucap Fellicya yang masih di dekapan Rezvan
Rezvan merasakan bersalah yang sangat besar! Membentak memaki istri nya padahal dari tadi istri nya menunggu kepulangan nya
"Aku minta maaf Fell sama kamu, iya aku salah aku bodoh sia-sia in kamu gitu aja, kamu boleh marah sama aku, kamu boleh hukum aku sesuka kamu Fell ayo!." Ucap Rezvan Felli hanya mendongakkan kepala nya dan.....
Grep!
Langsung memeluk balik Rezvan "Maafin aku jga Van, aku cengeng gitu aja nangis,tapi aku kaya gitu juga peduli sama kamu, Aku gamau kamu kenapa-kenapa, semisal kamu punya cewe lain? Bilang aku ya." Rasa sesak Fellicya alami saat melontarkan pernyataan itu.
"Aku gak bakal Fell cari yang lain, aku cuma mau sama kamu sampe nanti ajal yang jemput aku, bahkan kalo ajal jemput aku duluan? Aku cuma titip anak-anak kita nanti." Rezvan tak tahan air matanya.
"Aku bawel juga gamau kamu kenapa kenapa hargai larang aku Van sebelum peduli aku berubah menjadi kata terserah." Rezvan pun melepas kan pelukan nya dan mengusap air mata nya Fellicya
"Udah udah kamu tidur sekarang besok sekolah nanti matanya sembab loh Fell." Rezvan membawa Fellicya keluar kamar nya
"Kita mau kemana Van?." Fellicya dengan isak tangis kecil nya.
"Ke kamar aku kamu tidur sama aku, aku gamau kamu kenapa-kenapa." Hangat rasanya Rezvan mengucapkan hal itu.
Malam itu mereka mempunyai keputusan untuk tidur bersama, Fellicya yang sudah lelah menangis tertidur dengan cepat di ranjang Rezvan, Rezvan yang masih berkutik dengan laptop nya pun tersadar bahwa Fellicya sudah tertidur.
Segaris senyuman Rezvan tertarik, Rezvan menarik selimut dan menutupi tubuh Fellicya.
Rezvan mengambil Kasur kecil untuk dia tidur di bawah, dia tidak berani tidur satu ranjang karna laki-laki punya hawa nafsu yang besar dan mudah terpancing adik nya untuk bangun.
KAMU SEDANG MEMBACA
REZVAN (SUDAH TERBIT)
Novela Juvenil[FOLLOW DULU BIAR TAU KELANJUTANNYA, FOLLOW ITU GRATIS KOK] Bukan cerita cinta yang mudah, perjalanan kisah putih abu-abu dengan warn hitam dan putih menjadi satu. Perjodohan yang mengakibatkan Fellicya di cap hamil diluar nikah, membuat dirinya men...