Title : Warmth in Winter
- - -
Didedikasikan untuk event bulanan Monthly FFA dengan tema bulan ini lockdown.
- - -
Warning : AU, Typo, OOC, Pelanggaran kaidah bahasa, boys love dan hard lemon! //Tau lemon kan? /Itu bomnya Kaji *dibom beneran xD
Yang merasa di bawah umur tidak usah mampir!
Bagi yang merasa phobia, silakan hengkang dan jangan memaksa untuk mambaca! Risiko ditanggung masing2!
Bagi yang ingin membacanya saya persilakan dengan senang hati ^^Enjoy it!
- - -
Pemerintah Jepang mengumumkan kasus pertama pasien pengidap covid-19 pada 28 Januari. Memasuki awal Februari pemerintah pun memberikan imbauan untuk tetap di rumah dan tidak melakukan aktivitas di luar rumah. Ini menjadi kesempatan bagi Chuuya untuk bersantai ria bersama makhluk kesayangannya. Fumio. Terlepas dari beban penat mengurus pekerjaan di kantor, Chuuya ingin menikmati waktu liburnya akibat pandemi virus yang kini merebak hampir ke seluruh dunia.
Februari tidak sedingin Januari yang derajatnya sampai minus di bawah nol. Salju pun turun tidak setiap hari. Walaupun begitu tetap harus setia dengan pakaian hangat. Chuuya sudah merencanakan hari karantinanya yang indah bersama Fumio.
Yaps. Seperti pagi ini misalnya. Salju baru saja turun walau tidak lebat. Rintik-rintik butiran es hinggap di kaca jendela. Chuuya sudah meringkuk diri di bawah kotatsu. Di meja tersebut ia juga menyajikan secangkir cokelat hangat bersama dengan keranjang rotan berisi jeruk. Lalu tangannya sibuk membelai bulu halus Fumio, kucing oren peliharaannya dari ras Ginger. Chuuya teringat, kucing tersebut adalah hadiah pemberian ulang tahun dari kakaknya yang tinggal di Osaka, Kouyo Ozaki.
Matanya terpejam menyembunyikan dua bongkahan safir. Chuuya memasang headphone di telinganya. Menikmati lantunan musik pop kesukaannya. Ini adalah kehangatan manis yang ia rindukan selama musim dingin. Terasa sangat damai dan menyenangkan. Rasanya bukan pilihan yang buruk karantina di musim dingin seperti ini.
Seharusnya ini menjadi karantina yang baik bersama Fumio, tetapi makhluk lain rupanya telah datang dan mengganggunya.
CUP
Chuuya terlonjak kaget saat merasakan ada benda kenyal yang mendarat tanpa permisi di bibirnya. Pelakunya adalah orang paling menyebalkan sejagad raya, menurutnya. Dazai Osamu namanya. Lelaki maniak perban yang acap kali mengganggu kehidupannya sekaligus tetangga apartemennya.
Camkan itu, tetangga apartemennya!
Dazai bagai tikus got yang bebas keluar masuk ke apartemen Chuuya dan berbuat seenak jidat, memporak porandakan isi apartemen. Seolah-olah apartemen tersebut adalah miliknya juga.
"Dazai brengsek! Apa-apaan itu tadi?! Kau ingin kubunuh, hah?!" bahu Chuuya naik turun. Ia sudah melepas headphone yang bertengger di kepalanya. Kedua iris safirnya melayangkan tatapan maut pada seseorang yang kini tengah tersenyum tanpa dosa.
"..dan lagi, ketuklah pintu dulu sebelum masuk!"
"Aku sudah mengetuknya beberapa kali, kau saja yang tidak dengar." Dazai membela. "Pantas saja, rupanya kau sedang mendengarkan musik." lanjut Dazai.
"Apa maumu?!" Chuuya masih kesal tentu saja. Waktu indahnya di pagi hari kini telah terusik.
"Oh, aku ingin meminta kopi dan gula." Dazai memamerkan gelas cangkir yang ia bawa dari apartemennya. Tangan kanannya yang menenteng laptop langsung diletakkan di atas kotatsu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Melodious Soukoku
RomansKumpulan oneshoot fanfict Soukoku edisi event. Bungo Stray Dogs © Asagiri Kafka & Harukawa Sango