Perfect Incubus System

23 Bab 23 - Pembantaian? Bagian 1

Kami kembali ke dapur, dan saya memutuskan untuk menunjukkan kepada mereka sistemnya sedikit.

Meja, kursi dan lain-lain. Saya hancur jadi saya memutuskan untuk tetapi pada sistem.  Secara keseluruhan, saya hanya perlu mengeluarkan seribu poin Incubus dan rumah itu terlihat sangat mahal di luar.

Poin Incubus saya saat ini adalah 40.000.  Ini mungkin bukan jumlah yang besar tetapi sistem shop agak murah ketika digunakan untuk keperluan sehari-hari atau furnitur.  Saya masih membutuhkan 20.000 lagi untuk kemampuan [Semua Elemen Kontrol].  Yah, aku selalu bisa meringkuk dengan gadis-gadisku, aku tidak ingin mereka kecanduan seks ...

Juga, hidup dalam kehidupan yang damai adalah pengalaman baru sambil dirawat oleh wanita Anda.

"Aku akan pergi ke Serafall sekarang dan jangan lupa untuk meneriakkan namaku jika ada masalah, oke?"

Saya mencium mereka sebelum pergi.  Akeno selalu menjadi alasan mengapa aku butuh waktu lama.

Jalanan sekarang ramai dan sekali lagi, saya mengumpulkan perhatian semua orang.  <pirate> Temukan novel resmi di Webnovel ， pembaruan lebih cepat, pengalaman yang lebih baik ， Silakan klik www.webnovel.com <a> www.webnovel.com"> www.webnovel.com </a> untuk mengunjungi.  </pirate>

Saya menggunakan ponsel Saya untuk menghubungi di sini dan memberi tahu saya lokasi dan menandainya di peta saya.  Ada beberapa yang merah.  Artinya mereka penjahat atau semacamnya.

"Akhirnya aku di sini ..." Butuh waktu tiga puluh menit untuk sampai di sini.  Bangunannya dibuat dengan baik, pantas disebut sebagai salah satu yang terbesar.  Saya hanya melamar cosplayer tetapi bukankah gedung ini terlalu banyak untuk mencari cosplayer?

Itu juga terasa sepi berjalan sendirian.  Saya mengatakan kepada gadis-gadis itu bahwa mereka bisa ikut dengan saya tetapi mereka memutuskan untuk membersihkan dan mendesain ulang rumah.  Itu juga salahku.

Saya memasuki pintu otomatis.  Orang-orang mulai menatapku.  Yang paling menakutkanku adalah para lelaki memerah sambil menatapku.

Melepaskan nafas berat.  Saya pergi ke resepsionis.  Seorang wanita dengan rambut cokelat dan wajah kecil, membuatnya terlihat imut.

"Selamat pagi, aku orang yang dibicarakan Serafall," aku bertanya, membuat senyum seperti bisnis.

"O-oke ... Tunggu, Ya. Nona Serafall sedang menunggu di lantai 20."  Resepsionis tergagap, kehilangan ketenangannya dengan ekspresi memerah.

Mengucapkan terima kasih, saya pergi ke lift, itu membuatnya lebih canggung karena mereka memberi ruang kepada saya seperti bagaimana lumut membagi laut.

- - - - -

Sementara itu di rumah.

"Hei, apakah kamu memperhatikan penampilan Farenear? Dia menjadi lebih tampan, tubuhnya menjadi sedikit vaskular ..." Yuri bergumam sambil menggerakkan sofa dengan tubuh kecilnya.  Dia dengan mudah bergerak sangat kurus dengan mudah.

"Dia bahkan berbau lebih baik dan lebih baik ..." jawab Saya, menyapu lantai.

"Ara ~ Aku juga menyadarinya tapi kurasa dia tidak ..." kata Akeno, duduk di kursi yang terlihat mahal dan nyaman yang dibeli oleh sistem, makan keripik sambil melihat saudara perempuannya membersihkan rumah.

"Akeno, bantu kami sedikit ya?"  Yuri menatap Akeno sedikit kesal.

"Dia terus makan tetapi tidak menjadi gemuk. Sebaliknya payudaranya dan pantatnya semakin besar," Aku bergumam sambil masih menyapu lantai, merasa sedih karena betapa kecil dadanya.

"Ara ~? Aku ingin membuat Farenear lebih bahagia dengan menggunakan tubuhku ... Kamu cemburu dengan payudara imutmu kan?"  Akeno membuat senyum menggoda.

"Diam-diam! Farenear menikmati milikku! Katanya dia menyukainya ..." Saya memalingkan muka dan memutuskan untuk membersihkan kamar-kamar lain.

"Akeno, berhenti menggodanya ... SAYA memiliki kecantikannya sendiri."  Yuri berkata senyum kecil membentuk bibirnya.

"Eh ~ Kamu beruntung karena, meskipun tubuhmu kecil, kamu punya roti daging yang besar ..." Akeno berdiri dan berjalan menuju Yuri dan berdiri di punggungnya, melingkarkan tangannya di dada dan mulai meraba-raba itu.

"Kyaaa ~ Apa yang kamu lakukan ..." Wajah Yuri mulai memerah, merasa tidak berdaya.  Akeno tahu apa yang dia lakukan, membuatnya merasa dikalahkan.

"Kawan! Mereka ada di sini!"

Saya kembali ke ruang tamu sambil berkeringat.  Akeno kaget dan berdiri.  Yuri menjadi takut, dia tahu siapa yang akan datang.

Di bawah bukit, mobil-mobil kami parkir tepat di samping tangga pertama.  Mereka adalah Iblis dan dengan lencana ular di dada mereka.  Simbol tSimbol keluarga bangsawan yang mereka layani.  Mereka semua mengenakan baju besi berseragam, pasti berasal dari orang kaya.

"Ini terlalu cepat! Telpon Tarif ..."

Akeno panik dan berhenti berbicara saat seorang pria melayang, membawa seorang wanita seperti sandera.

"Ibu!"  Mereka semua berteriak bersama.  Shuri ditahan dalam rantai sambil mengambang dengan dua pria di sampingnya.

Seorang lelaki jauh mulai muncul, perutnya memantul dalam setiap langkah yang dia lakukan.

"Hoho! Bagaimana kabar gadis-gadisku yang cantik?"  Pria itu berkata, memandangi gadis-gadis itu dari ujung kepala sampai ujung sambil menjilat bibirnya dan mulai ngiler.

"Maaf ... Maaf, anak-anakku ..." Shuri mulai menangis memandangi kedua putrinya.  Takut akan sesuatu akan dan akan terjadi pada mereka.

Saya pergi ke kamarnya secepat mungkin dan menghubungi seorang teman, dan setelah itu, orang-orang yang berkumpul di luar mendengar suara keras dan tajam dari dalam rumah, Saya menghirup dan menjerit.

"Jauh !!!"