Chapter 3

1.4K 131 4
                                    

Harry berjalan tak tentu arah di sore hari itu. Untung saja pelajaran sudah rampung usai dia ditolak oleh Cho Chang.

Apakah Cho sama sekali tidak tertarik dengan Harry? Sehingga tak sedikitpun mempertimbangkan ajakan Harry dan lebih memilih memberikan jawaban ke Cedric. Padahal Harry dan Cho sering bertukar pandang dan berbagi senyuman dari jauh. Itu bukan senyuman biasa tetapi senyuman spesial. Sepertinya Cedric punya hal yang lebih dibandingkan punya Harry pada Cho.

Harry sampai di jembatan kayu Hogwarts yang membentang memanjang di atas jurang yang curam. Disana di tepi jembatan, seorang gadis menyapa.

"Hai Harry, dari mana saja kau?" Ujar Hermione melambai dengan satu buku di tangannya yang melambai dan Harry mendekatinya.

"Dari sana." Jawab Harry singkat memandangi bukit-bukit indah di sekitar kastil. "Kau sudah dapat pasangan?" Tiba-tiba Hermione tersipu malu dan tersenyum aneh. Mungkin dia merasa Harry bertanya demikian karena ingin mengajaknya. Harry baru sadar, kenapa harus pusing memikirkan Cho yang menolaknya atau menacari pengganti siapa yang harus diajak jika dia punya Hermione yang selalu ada untuknya.

"Kau mau ke pesta dansa bersamaku?" Tanya Harry semangat. Seketika itu senyuman Hermione langsung hilang.

"Kenapa kau mengajakku Harry?" Tanyanya dengan alis naik. "Bukankah kau sudah bersama Cho?"

Dan Harry pun menceritakan apa yang baru saja terjadi antara dirinya dan Cho.

"Sekarang aku kepikiran terus tapi harus segera menemukan gadis untuk pesta dansa." Ujar Harry di akhir.

"Tapi aku tidak bisa pergi bersamamu." Balas Hermione dengan nada rendah.

"Apa? Kau sudah punya pasangan ya? Wah cepat sekali." Mendadak Harry merasa aneh dan dirinya sekarang yang tersipu malu.

"Aku benar-benar minta maaf, seseorang sudah mengajakku." Hermione merasa bersalah sekali seakan telah mencabuti rambut Harry dan menjualnya. "Kupikir kau tidak akan pernah mengajakku."

"Siapa?" Tanya Harry tetapi Hermione diam saja. Meski tersipu malu dia tetap menampakkan dirinya merasa bersalah telah menolak Harry. Dan dia segera mencari pembicaraan lain.

"Tapi kurasa kau benar Harry, soal Cho menyukai Cedric." Lanjut Hermione yang merasa canggung dalam percakapan itu segera mengalihkan. "Mereka beda asrama tetapi aku dengar cewek-cewek Ravenclaw banyak yang menggemari cowok Hufflepuff."

"Apa sih hebatnya mereka, orang dari asrama itu bahkan seperti orang asing tidak begitu terkenal."

"Aku tahu kau cemburu Harry tetapi kau harus sadar satu fakta yang paling mungkin kenapa Cho lebih memilih Cedric." Harry menaikkan satu alisnya mendengar itu dan betanya apa.

"Berita tentang kita Harry." Jawab Hermione serius. "Masih hangat dibicarakan banyak orang, Harry meski mereka sedang disibukkan dengan Yulle Ball."

Berita bodoh yang dibuat si Gila Skeeter itu keluar menjelang tugas pertama, salah satunya menyangkut Harry dan Hermione :

Harry Potter akhirnya menemukan cinta di Hogwarts. Teman dekatnya, Colin Creevy, mengatakan bahwa Harry jarang tampil tanpa ditemani Hermione Granger, gadis kelahiran-Muggle yang memukau.

Harry harus menghadapi cemooh terberat dalam hidupnya di tengah kecemasannya menghadapi tugas pertama. Ron masih belum mau bicara padanya dan memang benar Hermione selalu ada di sampingnya di saat itu. Meski demikian, dia merasa risih dengan cemoohan itu terutama dari anak-anak Slytherin – tiap kali dia lewat, mereka selalu menirukan kata-kata di artikel dan membuatnya menjadi bahan ejekan.

Hermione tentunya juga terseret. Tetapi Harry kagum bagaimana dia mengatasinya. Dia sama sekali tidak peduli ocehan itu dan bilang pada Harry, "Abaikan saja Harry, kalau kau membalasnya sama saja berbicara pada jembalang yang bergoyang."

The Moment Slip Away (Harmione)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang