Staff Hogwarts benar-benar berusaha menunjukkan kesan sebaik mungkin terhadap tamu-tamu Beauxbatons dan Durmstrang. Aula besar didesain seindah mungkin dengan latar belakang winter. Pohon-pohon salju besar mengelilingi ruangan dengan pernak-perniknya yang mempesona. Mereka sudah menyihir salju buatan yang hanya berlarian di langit-langit aula tanpa menjatuhkan dirinya di lantai. Suasana tidak terasa dingin, lampu-lampu berkilau yang disihir menghiasi pohon Natal sudah cukup menghangatkan.
"Hermione, sebenarnya kau pergi dengan siapa?" Tanya Ron ketika semua anak mengagumi dekorasi aula besar yang belum pernah nampak seindah itu.
"Aku tak mau bilang, kau hanya akan memperolokku." Balas Hermione.
"Harry tidak mungkin kan dia pergi dengan Krum?" Bisik Ron ke telinga Harry. Diam-diam Harry sudah memberitahu Ron bahwa pasangan yang memilih Hermione adalah Krum tetapi Ron masih saja dongkol menganggap hal itu sama saja dirinya membawa Skrewt Ujung Meletup ke aula besar.
"Sudah kubilang, mereka berdua dekat."
"Tidak mungkin, ini gila."
"Ya sudah, kita lihat saja di Yulle Ball nanti."
***
Orang-orang mulai berkerumun di depan pintu besar aula ketika malam tiba. Serombongan anak Slytherin lebih dulu di barisan depan. Tampak jubah pesta warna-warni alih-alih warna hitam untuk pasangan lelaki. Warna-warni tidak terhitung gaun pasangan perempuan.
Semua nampak canggung tetapi tak ada yang secanggung Ron dengan jubahnya yang menjuntai mirip rok. Seberapapun dia berusaha membuatnya tampak lebih jantan tetap saja nampak anehnya. Harry hanya tersenyum memberinya semangat sementara Dean dan Seamus sekuat tenaga menahan tawa.
Harry dan Ron mendekati tangga pualam tempat mereka berjanji untuk menemui pasangan masing-masing.
"Hay Boys!" sapa Pervati muncul menghampiri bersama kembarannya, Padma Patil.
Harry lega melihat Pervati tampak cantik dengan gaun merah jambunya dan selempang orange di satu bahunya. Gelang emas di kedua tangannya nampak berkilau. Baju Padma nyaris sama dengan Pervati kecuali slempangnya yang berwarna merah. Padma harus berusaha nampak oke melihat pasangannya, Ron yang nampak canggung tapi berusaha tidak peduli.
"Kau nampak antik Ron tapi menawan." Ujar Padma tampak dipaksakan.
"Ya kau juga cantik menawan." Balas Ron pasrah.
"Dimana Hermione?" Tanya Harry. Baik Pervati maupun Padma hanya mengangkat bahu.
"Kita harus dimana Harry, dimana kita akan memulai membuka pesta?" Tanya Pervati girang. Tetapi Harry tidak menjawabnya. Dia memandang ke sebarang sana.
Cho Chang nampak cantik sekali dengan gaun keperakannya begitu bahagia bersama Cedric. Harry bertekad memandangnya hingga dia membalasnya. Dan begitu Cho tahu Harry memperhatikannya, dia menatap dengan tidak nyaman sembari senyum paksa.
"Ya Tuhan siapa si cantik itu?" Ujar Pervati memandangi sosok gadis yang baru saja muncul dari tangga pualam. Harry berpaling dan terpesona dengan sosok itu. Dia tampak bersinar dengan gaun biru cerah. Wajahnya mempesona memperlihatkan senyum manis dan rambut bergelombang disanggul indah.
"Hai semuanya?" Ujar Hermione Granger lalu tersenyum dengan aneh. Mereka tahu apa yang aneh. Hermione menyihir giginya tampak rata dengan ukuran normal. Bukan gigi kelinci yang besar-besar.
"Hermione?" Ucap Harry, Ron, Padma dan Pervati bersamaan terheran-heran.
"Astaga apa kalian tidak mengenaliku?" Tanyanya balik.
"Tidak mungkin, darimana kau dapat kosmetik secakep itu?" tanya Pervati. Hermione hanya balas senyum nakal yang belum pernah dia perlihatkan.
"Apa yang terjadi pada gigimu?" Tanya Ron dengan muka melongonya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Moment Slip Away (Harmione)
FanficLanjutan dari Hermione Always There For Harry. Di tahun ke-empat Hogwarts. Bagaimana jika Yulle Ball berakhir dengan Harry Potter dan Hermione Granger.