Chapter 8

341 30 4
                                    

"Sebenarnya wanita tadi itu bernama Luhan, Wu Luhan. Dia anak dari Tuan Wu Yifan kerabat bisnis appaku. Dulu appa sempat menjalin kerjasama dengan perusahaan dia dan mengalami kerugian sehingga appaku terlilit hutang. Sejak appa meninggal semua hutang itu dilimpahkan kepadaku karena sekarang aku yang memegang perusahaan appa. Wanita itu berusaha melakukan penawaran kepadaku untuk menikahinya agar hutang appaku lunas baekhyun-ah. Demi tuhan aku tidak akan menerima penawaran itu. Aku sedang mencari cara untuk melunasi hutang itu agar aku segera terlepas dari bayang bayang perusahaan Wu. Selama ini aku tidak ingin kau tahu karena aku tidak mau masalah ini membebanimu sayang"

Sehun menjelaskan semuanya kepada Baekhyun. Tak lama terdengar suara tangisan dari mulut Sehun. Baekhyun pun langsung mendekap Sehun dan mengusap lembut punggung Sehun.

"Menangislah Sehun-ah. Aku mengerti keadaanmu saat ini"

Baekhyun pun ikut menangis melihat kondisi Sehun saat ini. Bagaimana tidak? Laki laki yang selalu tersenyum manis dan terlihat gagah dihadapannya menyimpan masalah yang cukup besar seperti ini dan menanggungnya sendiri.

Sehun melepaskan pelukan baekhyun dan mengusap air matanya seraya berkata

"Sayang, kau percaya padaku kan? Aku tidak akan meninggalkanmu apapun yang akan terjadi. Kau akan aku perjuangkan bagaimanapun caranya. Kumohon untuk menunggu ku sedikit lagi nee?" Kata Sehun dengan wajah khas orang yang habis menangis

Baekhyun mengusap air matanya dan tersenyum melihat sehun. Entah apa yang dia rasakan sekarang. Ada rasa senang dan sedih yang dia rasakan bersamaan. Senang karena Sehun sudah membagi bebannya yang selama ini dia sembunyikan dan sedih karena harus melihat Sehun terpuruk seperti ini.
Baekhyun mengusap lembut pipi Sehun dan berkata...

"Aku akan menunggumu Sehun-ah. Sampai kapanpun aku akan menunggumu. Tapi kumohon satu hal darimu, jangan menanggung bebanmu sendirian lagi sayang. Aku ini pacarmu, calon pendamping hidupmu. Jadi jangan pernah berpikiran aku akan terbebani, arra?" Ucap Baekhyun sambil mengusap pipi Sehun lembut

"Arraso Baekhyun-ah. Aku berjanji akan selalu menceritakan apapun masalahku kepadamu. Gomawo, jeongmal gomawoyo chagia. Aku sangat beruntung memilikimu" ucap Sehun sambil memegang tangan Baekhyun yang berada di pipinya

"Ya sudah kajja kita tidur sayang"

"Nee kajja"

Baekhyun memeluk Sehun dengan erat. Rasanya ia tidak ingin melepaskan pelukannya itu. Ia tidak akan sanggup hidup tanpa Sehun. Untuk saat ini Baekhyun hanya ingin Sehun tenang dan melupakan masalahnya untuk malam ini saja. Baekhyun akan mencari cara bagaimanapun agar kekasih tersayangnya ini terlepas dari masalahnya.



Pagi pagi sekali Sehun dan Baekhyun sudah meninggalkan hotel dan kembali ke apartemen Baekhyun. Sehun harus menghadiri rapat di kantornya dan Baekhyun harus segera ke butiknya untuk menemui kliennya. Tapi sebelum berangkat ke kantor masing masing Baekhyun menyempatkan dirinya untuk memasak bekal untuk dirinya dan Sehun.
Sungguh calon istri idaman :)

"Chagia, aku hari ini hanya memiliki jadwal meeting sebelum makan siang dan setelah itu aku free" ucap sehun sambil melihat jadwal di tabletnya

"Eo? Jinjja? Kebetulan sekali Sehun-ah. Aku hari ini hanya punya jadwal ketemu klien sebelum makan siang. Apa kau mau kita makan siang bersama? Aku rindu makanan di restoran Jongin dan Jennie. Eotte?" Ucap Baekhyun semangat

Jongin dan Jennie adalah adalah teman kuliahnya Sehun. Mereka adalah sepasang suami istri yang membuka restoran jepang terenak di Seoul.

"Call. Aku akan menjemputmu setelah selasai meeting " balas Sehun

Baekhyun yang baru menyelesaikan bekal untuk Sehun pun berjalan ke arah Sehun. Baekhyun memegang kedua pipi Sehun dengan tangannya dengan lembut

"Sayang, kau harus kuat ya menghadapi masalah ini. Kau harus ingat bahwa aku akan selalu berada di sampingmu. Aku juga akan membantumu untuk mengatasi masalah ini. Kau percaya padaku kan?" Ucap Baekhyun

"Nee chagia, aku percaya padamu. Gomawo sudah bertahan sampai saat ini bersamaku Baekhyun-ah" Kata Sehun sambil mengelus tangan Baekhyun yang berada di pipinya

Setelah itu mereka langsung bergegas menuju kantor mereka dengan mobil masing masing




Luhan pov
Saat ini luhan sedang berada di kediaman keluarga Wu. Tampak ia sedang berbicara dengan seorang pria yang memakai jaket, topi, dan masker hitam

"Ini"

Luhan memberikan sebuah foto wanita yang wanita itu adalah baekhyun

"Aku minta kau celakai wanita ini tapi jangan sampai dia mati. Kalau dia mati kan aku tidak akan segan segan menyuruh anak buah appaku untuk melenyapkanmu" Ucap luhan dengan smirk iblisnya

TBC❤️
Mianhae partnya singkat banget
Eonni lagi kehabisan ide
Vomment juseyo hihi
Biar eonni tambah semangat buat nyambung ff ini
Vomment kalian berarti banget buat eonni
Gomawo chingudeul💕

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 22, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Thankyou For Loving MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang