tentang dirinya

168 7 2
                                    

MENTARI POV

"dek, cepetan napa bangun. Gue mau berangkat nih gue tinggal loh"

teriak kak bintang dari luar kamarku,aku yg sudah rapi balas teriak dari dalam kamar

"sabar dong kak,tunggu di bawah aja nanti tari keluar kok"teriakku tapi  kak bintang tak menyahut.

"rambut?cek, sepatu?cek, bando?cek, okay siap" rutuk ku di depan cermin,

tak lupa aku segera bergegas turun lewat tangga hingga memubuat suara yg terdengar berisik

dagg..dugg..dag..dug

"apaan sih lo,turun dari tangga brisik banget" ujar kak bintang,aku hanya bisa nyengir di depannya.

"aduh kakak ku ini dari tadi ngomel-ngomel mulu,ntar makin jelek loh" ledek ku, ku lihat kak bintang hanya mendengus sebal,membuatku terkekeh melihat tinggkahnya

"udah sana makan! awas klo lama.Lo gue tinggal" ujar kak bintang lalu meneguk air putih di gelasnya sampai habis tak bersisa,lalu berjalan ke luar

"iya, nyantai sih kak" buru-buru aku menggambil 1 potong sandwich buatan bunda,lalu menyusul kak bintang ke luar.

"bun..mentari berangkat yah" teriakku saat menaiki motor sport milik kak bintang,dalam sekejap kak bintang membawa motor ini melesat pergi

______________________________________

"turun" perintah kak bintang

"sabar" perlahan aku turun lalu menyodorkan helm yg tadi ku pakai

"baik-baik yah,ntar telpon gue klo udah bel pulang"

Kak bintang mengacak -ngacak rambutku,yg sudah berantakan gara-gara di terpa angin,jadi makin berantakan.

"KAK BIIIIIIIIII......." teriakku kesal,sedangkan dia hanya tersenyum lalu melesat pergi membawa motor ninja kesayangannya itu.

"dasarr..nyebelinnn" rutukku sambil merapikan rambutku yg berantakan.

aku berjalan di koridor menuju kelas. sesekali aku tersenyum ke beberapa orang yg menyapaku, aku bukan gadis populer yg punya sejuta pesona, aku hanya gadis biasa saja (bukan berarti aku jelek) yg jauh dari kata populer,tapi aku senang tak populer bkn berarti aku cupu,kuper dan tak punya teman,buktinya aku masih di kenal dan temanku tak bisa di hitung pakai jari.

______________

"mentariiii...pagiiii" sapa shila teman sebangku ku sejak kelas x

"pagiii..tumben pagi-pagi semangat amat lo?" tanyaku pada shila, shila membalasnya dengan cengiran lebar

"hehehe....liat pr biologi dong ri" sudah ku duga itu alasaanya,aku menghela napas,ku buka tas ku dan mengeluarkan pr biologi yg ku kerjakan tadi malam lalu menyodorkannya pada shila,yg langsung di rebutnya

"kerjain pr dong shil, lo tuh ya di rumah ngapain aja sih"

"yee.. Klo lagi males lo juga nyontek pr fisika gue, dan tdi malem gue lagi males" ujarnya di sela-sela kerjaannya menyalin pr,aku hanya bisa geleng-geleng kepala mendengarnya.

***

3 jam terlewat yg rasanya membosankan sekali mataku tak henti-hentinya menahan kantuk saat pelajaran pak karno sang guru sejarah yg mendongeng tentang kehidupan di masa lampau.

saat bel istirahat anak-anak seisi kelas bersorak gembira,cuma bel istirahatlah yg mampu mengusir pak karno si pendongeng dari kelas.

"oke anak-anak,kita akhiri pelajaran sampai sini dulu" seakan sudah tidak di pedulikan lagi oleh anak-anak yg sebagian bahkan sudah keluar ntah kemana,pa karno pun melesat pergi dari kelas.

"ri kantin yuk" ajak shila,aku mengangguk lalu berjalan mengekorinya dari belakang

"ri..ri..liat deh kakak kelas kita yg ketos itu loh,tuh arah jam 12"

aku mengikuti arahan shila,saat ku menoleh aku melihat sosok laki-laki yg sedang bermain basket yg di kelilingi banyak cewe yg ikut menonton aksinya,tubuhnya tinggi sekitar 170 cm rambutnya lurus dan mengikuti model tren rambut masa kini,kulitnya tidak terlalu gelap,wajahnya tidak begitu terlihat,tapi saat dia mendongak barulah terlihat wajahya yg tampan rupawan,matanya tajam sayang warna matanya kurang terlihat dari sini,alisnya tebal kontras dengan matanya,hidungnya mancung dan bibir tipis bewarna merah merekah memberikan kesan sexy,sungguh sosok yg perfect bagi siapa pun yg melihatnya,tanpa sadar aku memperhatikannya,dan tanpa sadar aku mulai mengaguminya.

"heh..malah bengong saking terpesonanya yah" ujar shila,membuatku tersentak dari lamunanku

"a..apaansih nggak" ujarku

"halah..naksir juga gak apa-apa kok,lagian dia tuh idola sekolah"

"namanya siapa shil?" refleks aku bertanya pada shila,shila tersenyum

"eh cieeee penasaran" ledek shila,aku mendengus sebal

"hahaha,muka lo kenapa?" ujar shila lagi membuatku cemberut

"namanya Rastafa Badai Senjakala,ketua osis yg juga ketua klub karate ri"

"Nama panggilannya badai? Ntar nama anaknya geledek kali yah, hahaha"

"Ye. Anak siapa ri? Maksudnya anak lo sama kak badai? Wkwkwk" aku hanya balik mendengus mendengar ocehan shila.

sepanjang koridor menuju kantin,shila terus menceritakan segala hal tentang badai yg katanya so cool,tak terlewatkan pula pujian demi pujian yg di berikan shila untuk badai,aku hanya mendengar sambil mangut-mangut,diam-diam aku menyimak dengan baik bahkan merekam informasi tentang badai di otak ku,,ya ku rasa aku benar-benar mengaguminya,bahkan rasa kagum ini berubah menjadi rasa suka. Atau Cinta pada pandangan pertama(?)

MENTARITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang