°•|Chapter 1|•°

1.5K 58 8
                                    

.

Cklek.

Pintu kiri sebuah mobil hitam terbuka. Sebuah kaki jenjang bersepatu kets turun dari dalamnya, dan perlahan keseluruhan badannya keluar dari dalam. Bukan ratu atau anak perdana mentri yang keluar bukan. Bukan anak yang menonjol yang turun di atas karpet merah bukan. Ia gadis biasa berambut pink berumur delapan belas tahun.

Ino baru saja masuk gerbang kampus dan pandangannya langsung tertuju bada seseorang dari kejauhan. Rasa-rasanya Ino pernah menjumpai orang tersebut, bukan ia malah sudah mengenalnya, "SAKURA!" teriak Ino. Ternyata Sakura menepati janjinya akan berkulyah di sini bersamanya. Sakura adalah teman Ino semenjak SMA. Gadis pirang ini sangat senang sekali ketika ia dapat bertemu dengan Sakura kembali. Sudah berbulan-bulan semenjak kelulusan mereka sudah tidak bertemu lagi.

Dan hari ini tepat setengah tahun akhirnya mereka bertemu. Banyak hal dan kejadian yang tidak mereka lakukan bersama. Sewaktu pengambilan ijazah Sakura tidak datang mengambilnya dan tidak bertemu dengannya.

Sakura menoleh kearah suara, dilihatnya Ino sedang berjalan cepat mendekatinya, gadis itu tiba-tiba menubruk dan memeluk Sakura sehingga tubuh Sakura agak terhuyung ke belakang, "Ino?"

Ino memang orang yang mengerti dirinya walaupun sesekali mereka pernah bertengkar dan berbeda pendapat. Namun persahabatan mereka terasa lebih indah ketika mereka sudah menjadi dewasa satu sama lain. Pernah mereka bertengkar dan adu mulut sewaktu SMA, namun setelah itu mereka semakin dekat dan cocok.

Ino memang cantik dan pintar. Gadis ini sangat berbeda dari Sakura. Dia begitu feminim dan gaul. Tidak seperti Sakura yang sedikit tomboy dan keras kepala.

"Hahahah... sudah lama sekali aku tidak melihatmu, apa kabar?" tanyanya masih dalam memeluknya. Sakura mau tak mau membalas pelukkannya walaupun nyatanya mereka sekarang berada di depan umum alias di depan bangunan utama kampus, tempat yang biasanya dilalui banyak orang.

Err... lumayan banyak juga sih orang-orang yang memperhatikan mereka.

"Baik, kau sendiri bagaimana?"

"Baik juga." Ino melepas pelukkannya, kemudian pandangannya mengarah pada mobil yang masih berhenti di sampingnya dengan pintu yang masih menganga. Bukan mobilnya yang dilihat Ino, tapi yang dilihat Ino adalah seseorang di dalam sana. Seorang laki-laki berambut pirang dan kulit kecoklatan. Ia sempat mengira itu pacar Sakura. Dan ternyata itu adalah suaminya. Yah, andai Ino tahu.

Sakura mengikuti pandangan mata Ino yang tertuju ke suaminya, "Ada apa?"

Lantas Ino kembali menatap Sakura, "Pacarmu ya?" godanya genit. Ino memang tidak kenal dengan Naruto, ini adalah pertemuan pertama mereka. Jelas saja Naruto dan Sakura dulu beda sekolah. Sakura saja dulunya tidak kenal dengan Naruto. Kalau tidak dijodohkan mana mungkin mereka saling kenal.

Sakura hanya menghela napas pasrah, apa sih yang ada dipikiran Ino ini kecuali cowok? Dari dulu setiap Sakura jalan sama laki-laki mana saja pasti dikira pacarnya. Untung saja saat dia jalan sama papinya tidak begitu juga perkiraannya.

"Itu sepupuku." Jawab Sakura berbohong. Jelas saja ia berbohong toh nyatanya itu suami sah-nya dari sebulan yang lalu.

"Namanya?" sepertinya gadis ini tertarik padanya.

"Naruto." Sakura hanya menyebut nama panggilannya saja tidak dengan nama belakang. Jika diberi tahu. Nanti yang ada malah semakin nanya-nanya.

|°Wedding Day°|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang