1#Atlantik

55 15 5
                                    

Typo bertebaran, dan kalau ada yang typo kasih tau ya;)

Happy Reading:)

*****

Seperti magnet yang menarik benda logam, layaknya lo yang udah menarik perhatian gue. –Atlantik adamaus.

Atlantik dia adalah cowok berprestasi di sekolahnya cowok tampan yang membuat para cewek di sekolahnya terpesona atas ketampanannya.

Ia sekolah di SMA pelita, dan sekarang ia sedang perada di sekolahnya. Sekarang hari senin dan mengikuti upacara. Tapi, itu tidak berlaku untuk Atlantik ia memanfaatkan kondisi nya agar tidak mengikuti upacara.

"Lan enak banget sih jadi lo, " ucap temanya, Hardi.

"Sirik ae lu di, " ujar Natha.

"Enak apa nya jadi gue, gue kan penyakitan, lagian keluarga gue juga gak baik baik aja kalian tuh harus bersyukur," Kata Atlantik lalu menghela nafas gusar.

"Iya lan, gue kan cuman bercanda. " Hardi menggaruk belakang kepalanya yang sama sekali tak sagala sambil cengengesan.

"Ya udah sono kalian kan upacara." Atlantik tersenyum puas karena kedua temanya pergi dengan begitu malas.

Daripada bosan Atlantik membuka novelnya lalu membacanya. Bel upacara sudah berbunyi lima belas menit yang lalu.

Atlantik melihat ke arah kaca kelas ia melihat ada orang yang lewat. Bukan guru tapi ia memakai baju yang sama sepertinya hanya saja orang itu memakai rok.

Karena penasaran Atlantik menaruh novelnya di meja lalu mengikuti orang itu. Ternyata orang itu menuju roftoop sekolah. Aneh sih tapi kenapa? Bukanya sekarang ia seharusnya mengikuti upacara.

Atlantik melihat orang itu, seperti nya ia pernah melihat tapi..... Entah lah.

Orang itu duduk ujung gedung sekolah dan membiarkan kakinya mengayun. Dan Atlantik menghampirinya.

"Hai, " sapa Atlantik lalu duduk di pinggir orang itu.

Orang itu melihat ke arah sumber suara."Hai."

Atlantik terdiam sejenak ketika melihat paras orang itu dari dekat ."Gue Atlantik, " ucap Atlantik.

"Kaspia."

"Gue pernah liat lo sebelumnya. "

Kaspia mematung apa dia melihatnya ketika di luar sekolah yang pastinya ia bersikap lebih buruk dari. "Emang lo pernah liat gue dimana? "

Atlantik mengingat kalau ia pernah melihat dia selalu di hukum oleh gitu bp."Lo yang suka telat kan? Dan lo yang suka bolos waktu pelajaran kan?

Kenapa nih orang bisa tau, apa dia penguntit gue? Pikirnya.

"Malah ngelamun. "

"Eh... Iya apa? "Kaspia tersentak kaget.

Atlantik mengerutkan keningnya lalu menatap Kaspia, mata mereka saling bertemu, dan dengan cepat Kaspia langsung memalingkan mukanya.

"Kenapa lo gak ikut upacara? " tanya Kaspia gugup.

"Lo sendiri? "

"Jawab dulu pertanyaan gue." Kesal Kaspia.

"Gue dari SD emang gak pernah ikut upacara, " jelas Atlantik lalu melihat ke arah Kaspia yang sedang mendapat ke arah depan. "Kalau lo kenapa gak upacara? "

"Gue lagi males. "

"Semudah itu kah? "

"Gak usah ngurus hidup gue, mening lo pergi sana atau gue jatohin lo kebawah, " ancam Kaspia yang membuat Atlantik bergidik ngeri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 12, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ATLANTIKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang