She Is My Bitch!

21.6K 698 38
                                    

Happy Reading.

*

Hanya orang gila yang tidak tertarik dengan seorang Park Jimin.  Laki-laki ketampanan luar biasa dan kekayaan yang sangat melimpah. Laki-laki gagah yang punya wajah cute dan kekuasaan yang mendominasi.  Jimin masuk 3 laki-laki terkaya di Asia dan namanya benar-benar terkenal.

Memiliki warisan banyak dari keluarganya tidak membuat Jimin puas, dengan usaha dan kerja kerasnya dia mendirikan perusahaan sendiri. Jelas itu membuktikan jika dia bukan anak manja. Tapi dibalik itu dia mempunyai sikap yang sangat buruk.

Mabuk-mabukkan, club dan gonta ganti pasangan. Yah Jimin termasuk raja diatas ranjang, dan jelas itu kesempatan bagi semua wanita untuk tidur dengan Jimin. Mereka bahkan rela tidak dibayar demi tidur dengan Jimin. Luar biasa.

*

Duduk manis di sofa dengan beberapa minuman keras kelas atas adalah hal yang setiap hari Jimin lakukan. Memperhatikan lautan manusia yang menari di dance floor membuat Jimin tertawa. Lautan manusia gila yang tidak punya masa depan.

"Aku sudah menyiapkan barang baru lagi. Dia baru datang dari Ilsan" Jimin hanya mengangguk pelan.

"Tapi jangan yang lemah, wanita semalam bahkan sudah pecah 5 kali dan aku belum" Namjoon tertawa dan duduk disamping Jimin.

"Dia Virgin" senyum iblis Jimin terbit mendengar ucapan Namjoon. Akhirnya setelah sekian lama dirinya menemukan gadis suci sebagai mangsanya.

"Kau serius?" Namjoon mengangguk pelan.

"Aku minta bayaran mahal Jim" Jimin hanya berlalu meninggalkan Namjoon yang masih tersenyum. Dari pada mendengar suara Namjoon lebih baik Jimin menemui mangsanya.

*

Yang dikatakan Jong In mengenai luar biasanya meniduri wanita Virgin memang benar. Jimin merasakannya beberapa saat yang lalu. Rasanya berbeda dengan para jalang yang sudah disentuh. Dan Jimin tidak perlu menggunakan sejenis pengaman karena takut tertular penyakit kelamin.

Rasanya Amazing. Jimin melirik samping dimana mainannya masih diam dengan memejamkan matanya erat, belum lagi nafas tidak beraturan yang terdengar. Lucu sekali.

"Berapa yang kau minta?" Dan Jimin bisa melihat mata wanita itu terbuka dan menatapnya. Tatapanya polos tapi menggoda.

"Hidupmu" Jimin terkekeh dan bangkit dari tidurnya.

"Itu terlalu mahal Nona"

"Tapi tidak semahal nyawa orang bukan.  Aku minta hidupku sebagai bayarannya. Jadi berikan aku itu" pandangan mata Jimin menajam mendengar ucapan angkuh wanita ini.

"Kurasa kau jala~~~"

"Aku bukan jalang. Tapi aku wanita malam dan aku hanya wanita malammu. Jadi jangan salah menyebut namaku"

Demi Tuhan baru kali ini ada seorang wanita yang berani berbicara selancang ini dengannya. Ini luar biasa.

"Uhm baiklah. Siapa namamu Nona Manis?"

"Aliya"

*

Jimin diam mendengar kotjah panjang lebar dari sang ibu, mengenai sekertaris nya yang mengundurkan diri dan Jimin belum dapat ganti. Sebenarnya sudah dapat hanya saja ibunya menolak dan menyuruh wanita itu pulang. Katanya ibunya sudah punya kandidat untuk Jimin.

"Baik Eomma ku yang cantik, lebih baik Eomma bawa wanita itu kemari, biar aku lebih cepat kerja dan jadwalku cepat seksama" Park Taeyeon tersenyum manis dan mengangguk.

Akhirnya Jimin pasrah. "Nak masuklah" Jimin fokus pada pintu masuk ruangannya, siapa sih wanita itu. Kenapa ibunya sangat antusias.

"Selamat Siang Tuan, Nyonya"

*

Jimin menyeringai dan mencium bibir wanita dibawahnya ini. Ah jika Jimin tau yang dimaksud adalah Aliya tidak mungkin Jimin banyak membantah tadi. Yah ibunya membawa Aliya sebagai sekertaris nya, dan katanya mereka kenal. Masa bodoh dengan perkenalan mereka. Yang penting Jimin kembali menenukan Aliya. Yah beberapa waktu terakhir ini Jimin mengunjungi Club Namjoon dan hasilnya Nihil karena Aliya tidak kesana. Agak aneh sih karena biasanya Wanita yang mencari Jimin, kenapa sekarang Jimin yang mencari wanita.

"Lepaskan Ah. Aku lelah" setelah membanjiri rahim Aliya dengan spermanya Jimin tidak langsung melepaskan tubuh mereka. Masih menikmati bibir ranum Aliya. Jimin suka dengan kontur dan ukurannya. Apalagi warnanya, rasanya juga sangat manis.

"Sayangku kau punya dua pekerjaan sekarang. Jadi sekertaris dan teman tidurku" Aliya mendengus dan mendorong Jimin agar tidak menindih tubuhnya. Bajunya berantakan, untung tidak sobek.

"Iya-iya aku bangun" Jimin bangkit dan membenarkan celananya. Sementara Aliya masih diam dengan posisi mengangkang lebar, rok selututnya sampai di perut, dan kemeja nya terbuka 3 kancing. Bra Nya naik ke atas. Untung Jimin tidak membuat tanda disana. Bisa malu Aliya.

"Ah Bodoh kau" Aliya melenguh hebat saat Jimin justru menyesap intinya, menggoda Klitoris nya dengan jari. Astaga Park Jimin.

"Ugh..." Aliya menjambak rambut Jimin sebagai pelampiasan nya. Masa bodoh dengan wajah acak-acakkan Jimin, gara-gara Jimin dirinya juga jadi acak-acakkan. Sialan.

"Ahhh" kembali Orgasme dan Aliya kembali lemas. Jimin menyesap semuanya dan membenarkan celana dalam Aliya. Menurunkan rok dan kemeja Aliya.

Jimin bertanggung jawab karena ini jam kerja. "Bangun sayangku, kau harus bekerja dan menyusun semua jadwalku. Faham" Aliya bangun dengan malas. Lelah sekaligus capek, hanya saja ini tanggung jawab, Gara-gara Jimin.

"Bisakah kau menyentuh setelah aku selesai bekerja. Aku lelah jika harus bekerja setelah melayanimu. Tenaga ku habis" Jimin tersenyum dan mencium bibir Aliya lagi.

"Akan aku pertimbangkan"

*

Jadi selimut Jimin, Aliya dapat keuntungan jelas. Blackcard Unlimited dari Jimin, fasilitas Apartemen dan semua keinginannya dituruti, jelas tidak rugi. Apalagi Jimin tidak segan-segan menggandeng mesra dan mengatakan jika mereka terlibat dalam satu hubungan. Ah manis sekali, padahal Aliya tidak benar-benar serius dengan Jimin.

Aliya jelas digunjing hanya saja Aliya tidak peduli, mereka tidak memberikan Aliya makan, kenapa Aliya harus pusing dengan kata-kata mereka. Tidak penting.

Siapa yang tidak suka jadi primadona, Aliya suka, dan menyerahkan selaput darahnya pada Jimin ternyata tidak merugikan. "Jim ada peluncuran tas baru, belikan ya" yah jika selesai melayani Jimin maka Aliya akan minta sesuatu, biasanya ini sogokan agar Jimin berkata iya. Hanya dengan mengangkang dan naik diatas tubuh Jimin selama 2 jam maka Aliya akan dapatkan apapun.

"Beli saja, kartumu tidak berguna"

"Dia online Jim. Hanya ada 5 di Dunia, aku tidak suka melihat Monitor Laptop lama-lama.  Jadi aku minta padamu" Jimin menghela nafas lelah saat mendengar suara Aliya. Dirinya lagi yang kena sekarang.

"Baiklah. Kapan peluncurannya" kata Jimin menyerah. Percuma berdebat dengan Aliya.

"15 menit lagi"

"Baik"

Tbc.

Story My Bitch✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang