Happy Reading.
*
Julian menepati janjinya untuk tidak bertanya apapun lagi, Aliya menjalani hidupnya dengan setenang mungkin, walau sedikit khawatir. Insiden bertemunya Jimin dan Julian perlu diwaspadai. Anak itu juga menyebalkan, kenapa juga harus mencari ayahnya. Dasar!
"Ma?"
"Uhm?"
"J mau main ke Rumah Jason. Boleh ya"
"Asal jangan sore-sore pulangnya" Jason tetangga sebelah. Julian sering main kesana, Aliya mengijinkan Julian karena Keluarga Jason sangat baik.
"Sayang Eomma dan Appa mungkin tidak pulang malam ini" Aliya mengangguk kala suara sang Ibu pamit. Waktunya Chek up untuk keduanya. Jadwalnya molor jauh, dan Aliya hanya pasrah.
"Hati-hati"
Dan Aliya harus menahan kesialan karena tidak menjemput Julian, ada hujan petir dan Julian tidak bisa pulang. Ibu Jason menelfon jika Julian ingin menginap, Aliya yang ketakutan sendiri sekarang. Dirumah sendiri. Ya Tuhan mana hujan petir lagi.
"Kau jahat pada Mama J. Sudah tau Mama takut petir malah tidak mau pulang. Aish" nasib Aliya adalah meringkuk didalam kamar dengan selimut tebal. Tidak yakin bisa tidur, sial sekali sih. Memejamkan matanya juga susah.
Aliya masih saja komat kamit, mencoba tidur diantara derasnya Hujan dan Gemuruh petir. "J Mama takut"
"Ada aku"
"Aarghhhh....Hmphhh" mata Aliya melotot luar biasa. Tubuhnya bergetar hebat, mulutnya dibekap oleh seseorang. Aliya tidak salah lihat kan? Matanya tidak salah melihat Laki-laki ini kan?
"Jimin"
"Its Me" dan Aliya merasa bodoh untuk kesekian kalinya karena membiarkan tubuhnya ditarik kedalam pelukan hangat Jimin, seolah menegaskan jika ini memang Jimin. Tubuh Aliya didekap sangat erat, hangatnya masih sama. Seperti 4 tahun yang lalu. Ini benar-benar Jimin.
"Kau disini?"
"Hem. Aku merindukanmu" membiarkan dirinya egois, Aliya lebih memilih memejamkan matanya, jelas membiarkan dirinya istirahat. Mungkin besok akan terbangun sendiri di kamar, yah ini pasti mimpi.
"Mimpi indah"
"Kuharap bisa" jawab Aliya setengah sadar, memang sejak 4 tahun yang lalu Aliya susah mimpi indah. Mimpi buruk terus yang ada.
*
Aliya fikir semalam adalah mimpi, tapi saat melihat wajah Jimin yang sangat dekat membuatnya sadar, Jimin memang disini dari tadi malam.
Bahkan mereka masih berbagi selimut dan saling berpelukan menyalurkan kehangatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story My Bitch✔
FanfictionCerita Singkat sederhana yang akan berakhir manis. tidak terlalu rumit karena sama-sama mengalah akan hati dan keadaan. * Only Reading.