Happy Reading.
*
Karena Jimin berhasil mendapatkan tas untuknya maka malam ini Aliya mengundang Jimin untuk bermalam di Apartemennya. Jelas sebagai ucapan terima kasih, Aliya masih punya Adap.
"Jadi harus seperti ini agar aku diundang?" Jimin bertanya dengan wajah datar, sementara Aliya tersenyum dan memeluk erat tubuh Jimin. "Hum semua wanita memang akan seperti itu, jika disogok pasti akan jadi manis" Jimin tersenyum dan mengusap rambut Aliya. Harum buah-buahaan. Jimin suka.
"Kau minum obat kan?" Aliya mengangguk, karena setiap bercinta Jimin tidak mau menggunakan pengaman. Jadi Aliya yang mengalah minum obat. "Jim Ibumu bilang kau akan dikenalkan dengan salah satu wanita. Calon istri mu katanya" Aliya memang dekat dengan Taeyeon. Tapi Taeyeon tidak tau hubungan mereka seperti apa.
"Jika dia perawan tidak masalah" cetus Jimin datar. Sementara Aliya menghela nafas pasrah. Hubungannya dengan Jimin memang tidak lebih dari pasangan diatas ranjang, saling memuaskan dan menguntungkan. Aliya tidak boleh berharap lebih.
"Apa saat kau menikah kita akan berhenti melakukan ini?" Aliya sedikit khawatir jika akses mereka terhenti, bukan masalah uang tapi kebersamaanya dengan Jimin akan berakhir. Aliya sudah mengumpulkan aset dari Jimin, jadi tidak perlu takut jadi gelandangan.
"Uhm entahlah. Jika dia bisa memuaskan aku maka kemungkinan kita berhenti" jelas Aliya tidak rela, tapi ini memang harus terjadi.
"Ah begitu, baiklah" Jimin memejamkan matanya, sedikit lelah karena dirinya harus menatap monitor selama 3 jam untuk mendapatkan tas Aliya.
"Kau tidak mau bercinta denganku?" Tawar Aliya. Biasanya Jimin akan langsung menerjang dirinya jika sudah seperti ini.
"Besok pagi saja. Aku lelah"
"Baiklah"
*
Pagi mereka dihabiskan dengan bercinta, seperti yang Jimin katakan semalam. Aliya pasrah karena memang dirinya yang menawari. Toh juga Aliya suka, Jimin selalu lembut saat menyentuhnya jadi Aliya tidak kaget.
"Ah sial" umpat Aliya.
"Wae?"
"Obatku habis. Bagaimana ini" Aliya menujukkan botolnya pada Jimin. Memang habis karena Jimin sering menyentuhnya dan Aliya sering minum.
"Apa tidak papa besok minum?" Aliya menggeleng tidak tau, dirinya tidak terlalu faham dengan hal ini. Yang dirinya tau setelah melakukan itu harus minum obat. Jelas agar Sperma Jimin tidak membuahinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story My Bitch✔
FanfictionCerita Singkat sederhana yang akan berakhir manis. tidak terlalu rumit karena sama-sama mengalah akan hati dan keadaan. * Only Reading.